Fasilitas Kesehatan Masyarakat Bumi Tambun Bungai Terus Bertambah
Mendukung pemerintah dalam pembangunan seluruh sektor, harus dilakukan semua lapisan masyarakat. Rencana PWNU Kalteng bangun RS Kelas-D, adalah peran aktif meningkatkan fasilitas kesehatan bagi seluruh msyarakat tanpa terkecuali. Berikut ulasannya!
ALBERT M SHOLEH, Palangka Raya
===========
PALANGKA RAYA belakangan ini diguyur hujan kala pagi, siang, senja, hingga larut malam. Namun, Sabtu (4/9) pagi, cuaca tampak bersahabat. Tidak hujan. Tidak pula terik.
Hari itu jadi salah satu bukti keseriusan PWNU Kalteng turut membangun Bumi Tambun Bungai. Warga Nahdliyin di Kalteng (sebutan untuk warga NU) bakal miliki Rumah Sakit (RS). Tidak tanggung-tanggung, lokasi RS ini berdiri di atas lahan seluas 6,5 hektare (Ha). Sebagai tonggak awal berdirinya RS di Jalan Perintis ini, Sabtu itu dilakukan pemasangan plang pembangunan Rumah Sakit NU oleh Pj Sekda Kalteng Drs H Nuryakin bersama pengurus PWNU Kalteng.
Pj Sekda Kalteng H Nuryakin, Rois Syuriah KH Chairudin Halim, Katib Syuriah KH Wahid Aha, Ketua Tanfidziah HM Wahyudie F Dirun, dan pengurus PWNU Kalteng lainnya, berkumpul dan siap memasang plang nama lokasi pembangunan rumah sakit, sejak pukul 08.00 WIB.
Yang menarik, pemasangan plang RS NU ini juga dihadiri kuasa pemilik tanah asal, dan Matuyan dari pemilik asal Marhadi, kemudian pemilik kawasan CV Sangumang Herteman di kawasan Jalan Perintis, serta kuasa tanah pada pengacara Edi Rosandi SH dan Wahyu Hanggono. Pembangunan RS NU ini kata Wahyudie dalam sambutannya adalah upaya mendukung program pemerintah daerah di sektor kesehatan. Tepat pukul 08.30 WIB, proses pemasangan dimulai.
“Ini adalah tonggak sejarah. Semoga hajat kita membangun rumah sakit ini diberi kelancaran Allah SWT. Amin. Salah satu syarat membangun RS Kelas-D adalah luas area minimal 5 hektare. Terima kasih semua pihak,” ucap Ketua Tanfidziah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalteng HM Wahyudie F Dirun.
Menurutnya, lokasi RS NU di Jalan Perintis, Kompleks Perumahan Adonis Samad, Palangka Raya sangat layak. Pasalnya, banyak tumbuh perumahan dan pembangunan terbilang pesat. Apalagi, lokasi RS NU dekat Bandar Tjilik Riwut dan memiliki akses sangat dekat lingkar luar.
“Tanah ini dan legalitasnya sangatlah jelas. Strategis. Selain membeli tanah untuk RS ini, kami juga dapat hibah tanah. Untuk pembangunan kompleks kantor NU dan masjid NU di lingkar luar, Jalan Mahir Mahar, dekat Jalan banteng. Kami dapat tanah hibah, terimakasih Pak Matuyan, semoga ini jadi ladang pahala dan amal jariyah bapak,” imbuh Wahyudie.
Mewakili Pemprov, wajah Pj Sekda Kalteng H Nuryakin saat hadir tampak semringah. Lantaran pihaknya menilai fasilitas kesehatan atau Klinik NU di Jalan G Obos Palangka Raya, sudah tidak bisa dimaksimalkan lagi.
“Klinik sudah tidak bisa dimaksimalkan lagi sehingga bangun rumah sakit di sini. Kami senang PWNU saat ini makin aktif. Kami berterima kasih dan Pemprov mengapresiasi PWNU dalam upaya membantu masyarakat,” ungkap Nuryakin.
Nuryakin menegaskan, sudah saatnya kelak RS NU dikelola dengan baik dan profesional. Lantaran Pemprov Kalteng bakal berinvestasi ke rumah sakit Kelas-D tersebut. Sehingga, pemprov juga harus mendukung pembangunan fasilitas kesehatan ini.
“Kami senang akan ada rumah sakit lagi. Karena akan membantu warga. Tentu saja untuk semua warga. Tidak mungkin ke rumah sakit ditanya agamanya apa, dan sebagainya. Semua harus dan pasti dilayani,” tambah Nuryakin yang juga merupakan Nahdliyin.
Sebelum plang nama pembangunan RS NU dipancangkan, ada doa bersama yang dipimpin Rois Syuriah KH Chairudin Halim. Rasa syukur dan optimistis terpancar dari pengurus PWNU, Ansor, pemberi hibah, tim hukum, pengembang perumahan, hingga pekerja yang hadir.
Serentak didirikan, diawali Pj Sekda memasukkan adonan semen dan pasir, dilanjutkan yang lainnya sembari melantunkan pujian (selawat) hingga pekikan takbir. Semoga semua berjalan lancar dan segala kendala diberikan jalan Allah SWT. Amin. (*)