SAMPIT-Serangan buaya muara di kali Cempaga, Kecamatan Cempaga, Kotawaringin Timur (Kotim) semakin mengganas. Pada Senin (7/6), Yelni (34) warga yang tinggal di Desa Sungai Paring, RT/RW 007/004 nyaris dimangsa binatang predator tersebut.
Peristiwa mengerikan itu terjadi saat Yelni yang merupakan seorang guru kontrak turun ke lanting (batang red) untuk mengambil wudu. Belum sempat mengambil air wudhu, tiba-tiba seekor buaya jenis muara dengan cepat menyambar kaki kirinya.
Akibat terkeman buaya tersebut, kaki korban mengalami luka robek. Binatang predator itu tidak hanya menyambar kakinya saja, lutut korban juga sempat diterkam untuk kedua kalinya.
“Kejadian itu tepat saat saya ingin mengambil air wudhu pada pukul 04.00 WIB. Diperkirakan besarnya buaya itu sekitar 4 meteran,” terang Yelni, Senin (7/6). Korban menjelaskan, dia tidak menyangka digigit buaya, sebab dirinya belum sempat menceburkan kakinya untuk mengambil wudhu, tapi tiba-tiba binatang itu langsung menerkam.
“Waktu itu air sedang pasang, dan saya belum sempat turun ke batang dan hanya di atas titian jembatan. Tapi buaya itu langsung menyerang dan menggigit kaki saya,” tukasnya.
Korban mengaku, saat gigitan pertama, buaya itu langsung tenggelam. Karena ingin tahu binatang tersebut, dia berusaha melihatnya, akan tetapi belum sempat menjenguk, tiba-tiba buaya itu dengan cepat menyerang dan menggigit lututnya.
“Waktu serangan kedua saya berteriak. Dan langsung naik ke dalam rumah,” tukasnya.
Peristiwa mengerikan itu, seketika menggemparkan masyarakat sekitar. Bahkan hanya dengan hitungan menit, kejadian tersebut sempat viral di media sosial.
Sementara itu, Kepala Desa Sungai Paring, M Yusuf membenarkan atas peristiwa yang menimpa warganya tersebut. Atas peristiwa tersebut, dia berharap instansi terkait bisa melakukan upaya penanggulan terhadap serangan binatang predator tersebut.
“Kami harap buaya ganas itu bisa ditangkap, agar kedepannya tidak ada lagi yang diterkam binatang predator tersebut,” pungkasnya. (sli/ko)