PALANGKA RAYA– Pemilik keramba ikan bernama Azis terkejut saat mendapati benda yang diduga rambut manusia. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (6/5) pukul 21.00 WIB, saat pria 39 tahun itu sedang membersihkan sampah yang menyangkut di keramba miliknya.Rambut itu terurai dan menempel di kepala seperti manusia. Mengambang di permukaan air di perairan dekat Rawarofi atau sekitar dua kilometer dari Jembatan Kahayan.
Azis memberanikan diri dengan mencoba meraih dan menjambak agar naik ke permukaan. Namun, saat dicengkeram, kondisinya sangat berat, dan tidak berani meneruskan karena takut akan terjatuh dari perahu kecilnya.
“Saat saya cengkeram, saya enggak kuat menarik, lalu saya lepas dan tenggelam lagi,”ujarnya kepada Kalteng Pos, Minggu (8/5). “Andaikan saya bisa berenang, pasti saya pastikan rambut itu ada kepala beserta tubuhnya atau jasad orang tenggelam,” tambahnya.
Sambil merasa ketakutan dan kembali arah pulang, warga Jalan Wisata 1, Pahandut Seberang itu pun sadar dan ingat ada kabar orang yang tenggelam di Sungai Kahayan. Lalu, ia pun menceritakan kepada tetangga dan rekan-rekannya atas temuan itu.
“Jadi saya ada teman langsung saya kasih tahu agar hal itu dilaporkan kepada pihak berwajib supaya ditelusuri lagi sekitar area yang ditemukan saya tempo hari,”ungkapnya.
Dirinya menceritakan detail soal rambut itu. Panjang rambut yang dia lihat tidak terlalu panjang dan tidak mengeluarkan aroma menyengat. Mungkin, lanjutnya, rasa takut dan cemas yang ia rasakan menutupi daya penciuman.
“Ya kalau rambutnya tidak terlalu panjang, saya sempat lihat foto mendiang yang dicari keluarganya memang rambut yang saya lihat waktu itu juga tidak panjang. Perkiraan saya kalau memang itu jenazah seseorang kemungkinan mengapung dalam posisi tegap di dalam air, dan waktu itu saya tidak mencium aroma tidak sedap, karena saat itu saya juga agak takut,”tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, pencarian AKBP (Purn) Yunita Sandi di perairan Sungai Kahayan akhirnya dihentikan pada Sabtu (7/5). Selama tujuh hari menyisir mulai dari daratan, dan perairan tak kunjung membuahkan hasil.
Tim SAR mulai dari kepolisian, BPBD, Basarnas dan relawan ERP sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan purnawirawan polisi yang diduga tenggelam itu.
Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani usai memimpin apel penutupan proses pencarian mengatakan, langkah ini diambil sesuai protap. Yakni tujuh hari setelah dinyatakan hilang. Meskipun pencarian oleh tim gabungan ini dihentikan, Emi mengatakan bahwa setiap instansi yang terlibat dalam proses pencarian ini tetap melanjutkan pencarian secara mandiri melalui tahapan melakukan berbagai pemantauan berdasarkan informasi dari masyarakat.
“Apabila nanti ada temuan ini terbaru, tim akan turun kembali dan melakukan proses evakuasi,”kata Emi Sabtu (7/5) siang.
Emi juga mengatakan bahwa dari berbagai alat bukti yang ada saat ini ,belum ada titik terang dimana keberadaan Yunita. Bahkan dikatakannya, berdasarkan rekaman CCTV sendiri yang dikabarkan sebelumnya ada, pihak kepolisian sendiri belum bisa menyimpulkan. Apakah terjun ke sungai atau tidak.
“Dari CCTV sendiri, dari pihak kepolisian belum bisa memberikan kesimpulan, Karena yang dilihat itu beliau itu (Yunita, red) jalan mondar mandir saja di Jembatan Kahayan itu sendiri,” terang Emi menerangkan isi rekaman CCTV tersebut.(ena/ram)