Site icon KaltengPos

Tiga Sekolah Ditutup Sementara, RSDS Tambah Tempat Tidur Isolasi

BELAJAR ONLINE LAGI: Siswa-siswi SMAN-1 Palangka Raya dipulangkan lebih awal setelah ada kabar siswa di sekolah tersebut terpapar Covid-19.

Ketika Wabah Covid-19 di Kalteng Terus Melonjak

SETELAH diberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 100 persen di tingkat SMA/SMK dan SLB se-Kalteng, kini tiga sekolah yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng ditutup sementara. Di tiga sekolah tersebut terdeteksi peserta didik dan pengajar terpapar Covid-19.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Achmad Syaifudi mengatakan, hingga saat ini ada tiga sekolah yang ditutup sementara untuk kegiatan PTM. Yakni SMAN 1 Kumai Pangkalan Bun, karena ada dua guru terkonfirmasi positif Covid-19. Namun pemeriksaan terhadap peserta didik maupun tenaga didik di sekolah itu, semua hasil negatif.

“SMAN 1 Palangka Raya sampai saat ini masih ditutup sementara, pembelajaran dilaksanakan secara daring,” katanya saat dibincangi di Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (9/2).

Satu sekolah lagi yang ditutup yakni SMKN 2 Kasongan, Kabupaten Katingan. Di sekolah itu terdapat siswa dan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19. Berdasarkan informasi yang diterima kemarin malam, dikabarkan ada satu anak terkonfirmasi di SMAN 1 Tamiang Layang.

“Hari ini (kemarin, red) diupayakan tracing dan sterilisasi, satu atau dua hari ini akan ditutup sementara,” ucapnya kepada awak media.

Lebih lanjut dijelaskannya, dalam pelaksanaan PTM tetap diperlukan kehati-hatian. Kesehatan dan keselamatan warga sekolah merupakan prioritas. Namun tidak perlu ada ketakutan berlebihan, karena sudah dua tahun ini lose learning.

“Pembelajaran tidak optimal akan berpengaruh pada mutu kelulusan, termasuk tidak optimalnya kinerja guru,” ucapnya.

Sementara itu, sejak ada peningkatan kasus dari hari ke hari, Rumah Sakit dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya sudah melakukan upaya penguatan, belajar dari pengalaman peningkatan kasus tahun lalu. Tentunya RSDS sudah siap menangani pasien jika terjadi lonjakan kasus lagi.

“Kami sudah minta kepada jajaran bahwa peran serta petugas penting secara personal dan lintas sektor di RS, menguatkan koordinasi dan komunikasi efektif agar sesuai dengan kebutuhan yang ada dilakukan fasilitasi di lapangan,” kata Direktur RSDS Palangka Raya Yayu Indriaty, kemarin.

Misal saja, beberapa waktu lalu ada tiga ibu hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19. Karena itu pihaknya membuka kembali bangsal bersalin. Beberapa waktu lalu bangsal isolasi Covid-19 sempat ditutup karena menurunnya kasus. Namun ketika ada lagi peningkatan kasus dan penumpukan pasien di IGD, maka RSDS membuka lagi kamar rawat inap.

“Semua dilakukan dengan tertata karena sudah punya pengalaman sebelumnya,” ucapnya kepada Kalteng Pos.

Tenaga kesehatan melayani pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala sedang, berat, dan kritis. Untuk yang bergejalan ringan, diarahkan untuk menjalani isolasi mandiri sampai dibukanya kembali isolasi terpusat. Saat ini RSDS sudah menyiapkan 40 tempat tidur untuk menangani pasien Covid-19.

“Sebelumnya memang ada ratusan tempat tidur untuk isolasi pasien  Covid-19, kemudian sempat ditutup karena kasus menurun dan tersisa 18 tempat tidur, karena saat ini ada peningkatan lagi, maka kami siapkan 40 tempat tidur,” bebernya.

Begitupun untuk tempat tidur perawatan ibu hamil. Sebelumnya pernah disediakan, tapi kemudian ditutup karena menurunnya kasus. Namun saat ini telah dibuka kembali. “Menghadapi lonjakan ini, memang planning penambahan tempat tidur akan selalu disiapkan,” pungkasnya. (*/ce/ala/ko)

Exit mobile version