PALANGKA RAYA-Masyarakat Kalteng dihebohkan oleh informasi temuan kasus varian B.1.617 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, Sabtu (8/5). Pasalnya dalam kabar yang beredar, terdapat tiga kasus dari Kalteng yang dilaporkan menjadi temuan varian B.1.617.
Menyikapi informasi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, meski informasi itu sudah beredar, pihaknya belum mendapat pemberitahuan resmi dari Kemenkes berdasarkan hasil pemeriksaan.
Suyuti meminta masyarakat tak perlu panik dengan adanya temuan varian baru Covid-19. Penerapan protokol kesehatan secara ketat tetap menjadi cara terampuh dalam mencegah penularan virus.
“Termasuk varian B.1.617, masyarakat hanya perlu memastikan telah menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar, serta jangan menyentuh wajah jika tidak yakin tangannya bersih, perhatikan juga kebersihan dan kesehatan makanan yang dikonsumsi,” pungkasnya.
Terpisah, Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya drg Yayu Indiyati mengatakan, masyarakat Kalteng perlu melakukan antisipasi penyebaran virus varian baru ini.
“Salah satu jalan terpenting adalah menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, seperti selalu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan lainnya guna memutus rantai penyebaran Covid-19,” katanya kepada Kalteng Pos, kemarin.
Disampaikan drg Yayu, informasi yang beredar soal adanya temuan varian baru Covid-19 adalah benar. Namun saat ini belum ada kasusnya di rumah sakit milik pemerintah provinsi ini.
Menurutnya, untuk mengantisipasi penyebaran virus varian baru ini, satu-satunya cara adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ketika lengah, virus akan mudah menyebar. Ketika berada di keramaian, tambah drg Yayu, wajib memakai masker. Apalagi akan ada banyak kegiatan keagamaan ke depan.
Sementara itu, Direktur RSUD Kota Palangka Raya dr Abram Sidi Winasis melalui Kepala Laboratorium Mikrobiologi Klinik Biomekuler Covid -19 dr Mayawati ES Mewo membenarkan adanya kasus varian B.1.617 di Kota Cantik.
Dikatakannya, virus tersebut terdeteksi saat pihaknya mengirimkan sampel dan sequencing ke Badan Penilitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada April lalu.
Saat itu pihaknya mengirim sebanyak 30 sampel sequencing ke Balitbang Kemenkes. Dari jumlah sampel yang dikirimkan itu, ada 3 sampel yang terdeteksi sebagai varian baru B.1.617.
“Varian kasus B.1.617 yang ada diKota Palangka Raya berbeda dengan kasus varian Covid-19 yang di India, karena di India varian virusnya B.1.617.1, artinya mutasi dari varian yang didapatkan di Kota Palangka Raya,” ucapnya kepada Kalteng Pos, kemarin.
Lebih lanjut Kepala Tim Uji Usap Swab Covid -19 Kota Palangka Raya ini menyampaikan, ketiga pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian B.1.617 ini sudah dinyatakan sembuh.
Mereka terinfeksi virus tersebut pada Maret lalu saat kasus Covid-19 sedang tinggi. Ketiga orang yang terinfeksi virus varian baru tersebut rata-rata bergejala ringan. Hal ini dikarenakan virus B.1.617 di Palangka Raya tidak seganas varian virus B.1.617.1 di India. Virus B.1.617 di Kota Palangka Raya masih bisa atau mempan ditahan oleh vaksin. Sedangkan virus varian B.1.617di India tidak mampu dihadang oleh vaksin yang disuntikkan ke tubuh seseorang.
“Kenapa hanya ada di Kota Palangka Raya saja varian baru ini? Karena hanya RSUD Kota Palangka Raya satu satunya RSUD di Kalteng yang mengirimkan sampel sequencing ke Balitbangkes pusat,” ungkapnya.
Meskipun varian tersebut tidak seganas varian yang beredar di India, tapi pihaknya tetap mengingatkan masyarakat Kalteng untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam beraktivitas agar tidak mudah terserang virus. (abw/ahm/nue/ce/ala)