Site icon KaltengPos

Dosen UPR Gelar Pengabdian Masyarakat soal Public Speaking via Anime Role Mode

PALANGKA RAYA-Dosen Universitas Palangka Raya (UPR), Windi Susetyo Ningrum (dosen sosiologi) berserta tim yakni Ida Bagus Suryanatha (dosen sosiologi), Sry Rita Puspitasari (dosen matematika), Dela Oktafianti (mahasiswa sosiologi), dan Aderlan Tegar Suroso (mahasiswa matematika) menyelenggarakan seminar dengan tema unik “Penguatan Public Speaking Melalui Anime Role Model to Boost Confidence pada Mahasiswa di Bidang Akademik maupun Non Akademik” pada hari Sabtu (9/11/2024).

Acara yang dibuka oleh Hary Cristanto dari bagian Kemahasiswaan dan Alumni UPR ini, berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.30 ini dihadiri oleh 120 mahasiswa dari berbagai program studi di Universitas Palangka Raya. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dibiayai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM Universitas Palangka Raya).

Perwakilan mahasiswa UPR untuk mengawali pelatihan public speaking, Ivana Hapsari dari jurusan Sosiologi sebagai perwakilan dari mahasiswa UPR, dalam sambutannya mengatakan bahwa public speaking dengan anime role model ini cukup nyambung karena karakter-karekter dari anime dapat ditiru dengan baik untuk latihan berbicara di depan umum ataupun di bangku kuliah.

Setelah adanya pelatihan ini, diharapkan mahasiswa dapat menambah kepercayaan diri dan menjadikan anime sebagai salah satu cermin untuk mengingkatkan kepercayaan diri ketika berbicara.

 

Pada seminar ini menghadirkan dua narasumber utama yang menyampaikan materi yaitu Muhammad Aditya Humaini (Branch Manager RuangGuru) dan Andi Ilmi Utami Irwan (Dosen Ilmu Pemerintahan) keduanya merupakan penggemar anime. Kedua narasumber hebat ini menyampaikan pentingnya kemampuan public speaking baik pada dunia kerja maupun dunia pendidikan.

 

Dalam materi yang dipaparkannya, Aditya mengatakan bahwa Anime bukan hanya sekedar hiburan, banyak karakter anime yang memiliki kemampuan retorika luar biasa.

 

“Kita dapat belajar dari cara mereka berbicara, membangun argumen, mengelola emosi, dan berinteraksi dengan audiens”, ucapnya.

 

Karakter anime sering memiliki komunikasi yang luar biasa, dimana dalam berkomunikasi mereka menggunakan bahasa tubuh dan intonasi yang tepat dan jelas, sehingga dipahami oleh banyak orang.

Anime dan public speaking memiliki hubungan karena, karakter anime sering menghadapi tantangan yang menakutkan, tetapi melalui pengalaman kita dapat belajar untuk mengatasi rasa takut dan tampil percaya diri saat berbicara di depan umum.

 

Selain itu pula, karakter anime seringkali berhasil untuk membangun koneksi emosional dengan penonton atau sefrekuensi terhadap lawan bicara kita.

Karakter anime yang menginspiratif dalam public speaking, memiliki keberanian dan percaya diri ketika berbicara ialah Naruto dan Mikasa, dimana karakter ini memberikan contoh keteguhan dan ketulusan untuk memengaruhi audiens.

 

Sementara itu, Andi Ilmi Utami Irwan menegaskan bahwa setiap orang harus mempelajari public speaking, agar ketika berkomuniksai lawan bicara dapat percaya atas apa yang dikatakan oleh kita.

Dalam paparannya, beliau juga menyampaikan hal serupa dengan Aditya bahwa keterampilan public speaking, membangun kepercayaan diri mahasiswa, dan mengaplikasikan teknik dan nilai yang dipelajari dapat dicontoh melalui tokoh-tokoh inspiratif di anime.

 

Selain pemaparan materi, seminar ini juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk cosplay sesuai dengan tokoh anime kesukaan mereka. Tak hanya itu peserta juga diberikan kesempatan untuk berlatih berbicara di depan umum dan mendapatkan feedback langsung dari kedua narasumber.

Pada kesempatan ini, terdapat peserta terbaik dari ranah akademik, yakni Krina Dinata dari jurusan Manajemen FEB.

 

Sementara dari ranah non akademik diraih oleh Rizky Kurniawan dari Sosiologi FISIP. Satu peserta menjadi peserta terfavorit yang cosplay menjadi Inugami Korone yakni Silfania Niori Abigail.

Seorang mahasiswa dari jurusan Sosiologi FISIP. Ia mengatakan bahwa masih semester satu dan mengikuti acara ini untuk melatih diri agar dapat berbicara lebih percaya diri, baik ketika perkuliahan maupun berinteraksi dengan orang lain.

 

Kedua narasumber sepakat bahwa melalui role model anime bahkan tokoh-tokoh inspiratif lainnya pun, mahasiswa mampu meningkatkan kepercayaan diri untuk tampil didepan umum dan dijadikan sebuah media pembelajaran yang efektif. Namun tidak lupa pula untuk terus berlatih, percaya diri, dan membangun koneksi dengan audiens untuk mencapai keberhasilan.

 

Berbicara di depan umum memang tidak mudah, namun jika kita sering berlatih terus menerus dan diterapkan sehari-hari, semakin lama akan menjadi terbiasa dan mudah.

Melalui role model yang dipilih dari tokoh anime adalah salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri, melatih keberanian, meniru tokoh idola dan akan menjadi public figure seseorang untuk kedepan, sampai ia menemukan benar-benar jati dirinya.(ovi/ram)

Exit mobile version