Site icon KaltengPos

Ribuan Lansia di Kalteng Sudah Divaksinasi Booster Kedua

Vaksinasi lansia. ARIEF PRATHAMA/KALTENG POS

PALANGKA RAYA-Meski telah berkurang gaungnya, tapi Covid-19 masih belum sepenuhnya hilang dari Kalteng. Puluhan warga masih tercatat menjalani perawatan di rumah sakit. Sebagian lagi menjalani isolasi mandiri. Terhadap kondisi ini, pemerintah tidak tinggal diam. Tetap mengencar membentengi masyarakat. Khusus untuk warga lanjut usia (lansia), mulai dibentengi dengan pemberian vaksinasi dosis keempat atau booster kedua.

Vaksinasi booster dosis dua atau vaksinasi dosis empat bagi lansia sudah mulai dilaksanakan. Pelaksanaan vaksinasi itu telah dimulai beberapa waktu lalu usai kebijakan vaksinasi dosis keempat bagi tenaga kesehatan (nakes) diberlakukan. Vaksinasi bagi lansia sangat penting, mengingat mereka merupakan kelompok rentan terpapar virus Covid-19.

Data terbaru yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng, Sabtu (10/12/2022), menunjukkan dari total 141.016 lansia di Kalteng yang ditargetkan untuk diberi vaksin, 1.033 lansia telah menerima vaksin dosis empat dari sebanyak 37.952 lansia yang telah menerima vaksin dosis tiga. Sementara dalam data yang sama, terdapat 113.382 lansia telah menerima vaksin dosis satu.

Dari target yang ditetapkan, lansia yang telah menerima vaksinasi dosis satu sudah mencapai 80,40 persen dari target yang ditetapkan. Untuk vaksinasi dosis dua 64,35 persen, vaksinasi dosis tiga 26,91 persen, dan dosis empat 0,73 persen. Makin tinggi dosis, makin sedikit persentase. Lansia yang dimaksud adalah seseorang dengan usia 60 tahun ke atas. (data lengkap pada tabel)

Kepala Dinkes Kalteng dr Suyuti Syamsul mengatakan, vaksin booster dosis dua untuk lansia sudah bisa didapatkan di puskesmas yang ada di seluruh Kalteng. Terkait apakah vaksinasi itu dilayani di setiap puskesmas, Suyuti mengatakan menyesuaikan ketersedian vaksin yang ada di daerah masing-masing. ”Vaksin booster dua untuk lansia sudah bisa didapatkan di puskesmas, menyesuaikan ketersediaan vaksin saja,” bebernya kepada Kalteng Pos, Senin (12/12/2022).

Suyuti menjelaskan, distribusi vaksin dialokasikan dari provinsi untuk kabupaten/kota. Selanjutnya kabupaten/kota yang akan mengalokasikan ke tiap puskesmas. Khusus untuk Kota Palangka Raya, lanjut Suyuti, dua atau tiga minggu lalu kurang lebih 20.000 dosis telah didistribusikan.

“Saya tidak hafal detailnya, dua atau tiga minggu lalu ada kurang lebih 20.000 dosis yg didistribusikan, bisa dipergunakan untuk dosis 1 dan 2 serta booster 1 dan 2,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo menyebut bahwa sebagian besar fasilitas kesehatan di Palangka Raya telah melaksanakan vaksinasi dosis empat bagi lansia dan nakes. Andjar mengatakan, bagi lansia dan nakes yang ingin mendapatkan vaksinasi, langsung mendatangi puskesmas terdekat.

“Ya, kalau ingin menerima vaksinasi, datang saja ke puskesmas terdekat,” ucap Andjar kepada Kalteng Pos via chat WhatsApp, kemarin.

Saat ini, lanjut Andjar, jumlah vaksin yang diterima Dinkes Kota Palangka Raya periode November-Desember sebanyak 5.292 dosis untuk merek Pfizer dan 1.500 dosis merek Indovac. Pihaknya menargetkan penyuntikan untuk 14.287 lansia. Sejauh ini sudah 10.287 lansia yang menerima vaksinasi dosis satu, 9.446 lansia sudah menerima vaksinasi dosis dua, 5.654 lansia yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis tiga, dan 505 lansia yang telah menerima vaksinasi dosis empat.

Dikatakannya, semua puskesmas di Kota Palangka Raya telah membuka layanan vaksinasi dosis empat. Masyarakat khususnya lansia diharapkan mendatangi puskesmas terdekat untuk mendapatkan suntikan vaksinasi dosis empat jika telah memenuhi syarat yang ditetapkan pihak puskesmas.

“Prinsipnya semua dokumen terkait vaksinasi sebaiknya dibawa, biar enggak bolak-balik lagi,” ujarnya. “Semua puskesmas di Kota Palangka Raya telah menyediakan layanan vaksinasi dosis empat,” tandasnya.

Salah satu puskesmas yang melayani vaksinasi dosis empat adalah Puskesmas Kayon. Hal itu dibenarkan Yunitha selaku ketua tim vaksinator Puskesmas Kayon. Mulai melayani vaksinasi dosis empat bagi lansia sejak awal November lalu.

“Vaksinasi untuk nakes sudah dimulai sejak bulan Juli, setelah jalan tiga bulan vaksinasi dosis empat bagi nakes, baru vaksinasi untuk lansia,” bebernya kepada Kalteng Pos di sela-sela kesibukannya melayani vaksinasi, kemarin.

Yunitha menegaskan vaksin dosis empat atau booster dosis dua bagi lansia sangat penting demi menekan tingkat kematian akibat paparan virus Covid-19. Mengingat lansia merupakan kelompok paling rentan terpapar virus.

“Booster kedua penting bagi lansia sebagai perlindungan tambahan, karena mereka adalah kelompok rentan,” tandasnya.

Menurut Yunitha, sejak pihaknya menyediakan layanan vaksinasi bagi lansia pada awal November lalu, rata-rata tiap hari ada 30-an lansia yang datang ke Puskesmas Kayon untuk vaksinasi.

Bagi lansia yang ingin mendapatkan vaksinasi dosis empat, dapat melakukan pendaftaran ke Puskesmas Kayon, mengisi formulir yang telah disediakan disertai fotokopi KTP. Petugas akan melakukan pengecekan silang data KTP dengan data pada aplikasi PeduliLindungi.

“Apabila setelah kami cek e-tiketnya open, barulah kami suntik, tapi kalau e-tiketnya tidak open, tidak akan dilayani penyuntikan, karena data tidak bisa diinput dan tidak akan dapat sertifikat,” tuturnya.

Terkait syarat khusus berkenaan dengan proses vaksinasi, lanjut Yunitha, lansia yang ingin mendapatkan vaksinasi dosis empat harus telah melewati enam bulan sejak vaksin ketiga didapatkan. Mengenai lansia dengan riwayat penyakit, kata Yunitha, tetap bisa dilayani, jika penyakit yang diderita bisa terkontrol. Dalam arti penyakit yang sudah dilakukan pengobatan secara rutin, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.

“Yang tidak bisa divaksin itu kalau penyakitnya telah didiagnosis oleh dokter spesialis. Kalau dokter spesialis menyatakan tidak boleh disuntik vaksin karena indikasi penyakit tertentu, kami tidak bisa melayani penyuntikan, tapi yang bersangkutan harus bawa bukti (hitam di atas putih) dari dokter yang menangani,” bebernya.

Yunitha tidak menyebutkan secara detail jenis penyakit apa saja yang bisa membuat seorang lansia tidak bisa menerima suntikan vaksinasi. Namun ia memastikan bahwa yang dimaksud adalah penyakit yang bersifat komorbid dan tidak bisa dikontrol. “Mungkin sementara waktu harus melakukan pengobatan, setelah dokter sudah mengizinkan, baru bisa kami beri suntikan,” jelasnya.

Pihaknya mengimbau lansia yang belum mendapatkan vaksinasi, khususnya dosis empat, segera mendatangi puskesmas terdekat. “Wajib untuk vaksinasi sampai tuntas,” ucapnya.

Ia juga mengajak para lansia untuk selalu memantau aplikasi PeduliLindungi untuk memastikan sudah boleh mendapatkan vaksinasi dosis empat atau belum.

“Kan ada di aplikasi PeduliLindungi, bisa dicek di sana, nanti ada e-tiket untuk vaksinasi dosis empat, kalau sudah punya itu, silakan ke fasilitas kesehatan terdekat, baik puskesmas maupun rumah sakit yang bisa melayani vaksinasi,” tandasnya. (dan/ce/ala)

Exit mobile version