Site icon KaltengPos

Pengiriman Paket Barang Meningkat

PAKET DATANG: Petugas di PT Angkasa Pura Kargo Bandara Tjilik Riwut menerima kiriman paket barang, kemarin. FOTO: ARIEF PRATHAMA/KALTENG POS

PALANGKA RAYA-Selama Ramadan, jasa pengiriman barang benar-benar dibuat sibuk. Bagaimana tidak? Volume barang atau paket pengiriman barang kian meningkat drastis saat hari-hari mendekati perayaan Idulfitri.  Di Kantor Pos Indonesia Palangka Raya, frekwensi pengiriman barang mulai terlihat ada peningkatan sejak minggu ke-15 atau pertengahan bulan Ramadan.

EDM Pos Indonesia Palangka Raya Surya Hambali mengatakan, pada minggu ke-15 tahun ini, ada peningkatan orderan pengiriman mencapai 10 hingga 20 persen dibandingkan minggu-minggu biasanya di luar momen hari besar keagamaan.

“Jadi mingguan kami dihitung dari Jumat ke Kamis, untuk minggu ke-15, terhitung dari Jumat hingga Rabu siang pukul 13.00 WIB, pendapatan sudah berada di angka Rp90 juta, hingga tutup nanti malam (Rabu, red) diperkirakan sudah mencapai Rp100 jutaan, sehingga dibandingkan dengan minggu biasanya ada kenaikan 10 persen,” beber Surya saat dibincangi di ruang kerjanya, Rabu sore (12/4).

Ia menyebut, perkiraan hingga Kamis (kemarin, red) pendapatan sudah berada di angka Rp150 jutaan. Dengan demikian, peningkatan pendapatan dibanding minggu sebelumnya sebesar 20 persen.

“Memang pendapatan pada pertengahan Ramadan tahun ini terlihat ada kenaikan dari minggu sebelumnya, perkiraan kami naik hingga 20 persen,” ucapnya kepada Kalteng Pos.

Dikatakannya, pendapatan yang diperoleh pihaknya yakni dari biaya-biaya pengiriman paket dan surat. Penghitungan pendapatan adalah yang diterima dari 31 kantor pos cabang yang ada di Kabupaten Gunung Mas, Pulang Pisau, Kapuas, Katingan, serta Palangka Raya.

“Untuk surat tidak ada peningkatan, yang lebih banyak adalah pengiriman barang,” ucapnya.

Surya mengatakan, pengiriman barang didominasi pengiriman paket olhsop dan paket suvenir. Untuk paket suvenir, lebih banyak dikirim oleh perusahaan seperti perbankan.

“Dibandingkan tahun sebelumnya, untuk ritel berupa pengiriman oleh masyarakat umum ada penurunan, justru untuk pengiriman dari corporate atau perusahaan mengalami peningkatan,” bebernya.

Sementara itu, peningkatan jumlah trafik kargo terlihat di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Berdasarkan data PT Angkasa Pura Kargo, dalam dua pekan terakhir jumlah kargo yang diturunkan di Bandara Tjilik Riwut mencapai lebih dari 40 ton.

“Bahkan saat kondisi ramai, pernah mencapai lebih dari 58 ton,” ungkap Station Manager PT Angkasa Pura Kargo Cabang Palangka Raya Wawan Herdiana kepada Kalteng Pos, Kamis (13/4).

Puncak peningkatan pengiriman kargo di Bandara Tjilik Riwut diperkirakan terjadi hingga tanggal 18 April. Dikatakan Wawan, peningkatan trafik kargo dibandingkan hari-hari biasa berkisar 30-35 ton.

Dijelaskannya, trafik kargo di Bandara Tjilik Riwut didominasi oleh kedatangan cargo (incoming cargo). Yang paling banyak berasal dari Jakarta.

Wawan mengatakan, umumnya kargo yang diturunkan di Bandara Tjilik Riwut didominasi barang barang e-commerce atau barang kebutuhan masyarakat. Tingginya arus kedatangan barang ini karena ada peningkatan daya beli masyarakat.

“Belanja online masyarakat untuk barang kebutuhan e-commerce memang luar biasa,” ujar pria yang sudah 1,5 tahun menjabat Kepala PT Angkasa Pura Kargo di Bandara Tjilik Riwut.

Sedangkan barang-barang yang biasanya dikirim ke luar Kalteng melalui Bandara Tjilik Riwut, didominasi hasil perikanan, produk tanaman atau pertanian, sarang walet, dan produk retur dari e-commerce.

Demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, lanjut Wawan, PT Angkasa Pura Kargo Bandara Tjilik Riwut kini memiliki lokasi khusus, dengan menempati gedung terminal lama bandara.

“Per 1 April kemarin kami sudah melaksanakan incoming dan out going cargo di tempat baru ini, jadi kegiatan logging maupun loading sudah lebih nyaman, karena sudah ada tempat tersendiri,” ujarnya.

Selain itu, pihak PT Angkasa Pura Kargo Bandara Tjilik Riwut juga bekerja sama dengan sejumlah agen ekspedisi pengiriman barang yang ada di Kalteng.

Terkait arus pengiriman barang, Wawan menyebut kegiatan pengiriman barang di Bandara Tjilik Riwut dilayani oleh pesawat penerbangan reguler, carter, maupun yang khusus kargo.

“Pesawat carter biasanya untuk mendatangkan barang dengan berat di atas 10 ton, sedangkan untuk pengiriman ke luar Kalteng dilayani pesawat reguler, karena biasanya dengan berat 3-4 ton saja,” kata Wawan.

“Seperti hari ini (kemarin, red) menggunakan pesawat Trigana Air, landing cargo kurang lebih sekitar 16 ton,” terangnya.

Pada akhir wawancara, Wawan mengatakan pihaknya siap memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat Kalteng yang membutuhkan layanan kargo. “Silakan datang saja ke sini, kami akan beri arahan apa saja yang harus dilakukan,” ujarnya.

Wawan berharap ke depannya arus pengiriman barang atau kargo melalui Bandara Tjilik Riwut makin meningkat, sejalan dengan gencarnya berbagai upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan  perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, terutama menyangkut kegiatan UMKM.

“Karena makin banyak kegiatan di Kalteng, kegiatan di sini juga makin ramai, juga bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal,” pungkasnya. (abw/sja/ce/ala)

Exit mobile version