PALANGKA RAYA-Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar konferensi wilayah (konferwil). Kegiatan yang dihadiri Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa itu diikuti oleh 253 orang. Kegiatan tersebut dipusatkan di Asrama Haji, Jalan G Obos, Palangka Raya.
Dalam kesempatan tersebut, Hj Khofifah berpesan kepada Pengurus Wilayah Muslimat NU Kalteng periode 2022-2027 agar terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam memajukan pembangunan daerah. Selain itu, kata Kofifah, yang tak kalah penting adalah menggalakkan one day one juz atau one week one juz.
“Artinya tradisi dikuatkan di lini mana pun walau sesibuk apapun. Jadi kalau tidak bisa ‘one day one juz’, ya ‘one week one juz’. Saya pesan, jaga format regulasi ini,” ucap Khofifah.
Gubernur Provinsi Jawa Timur (Jatim) ini berharap muslimat NU mendapat kemudahan dalam menjalankan kebermanfaatan.
“Mudah-mudahan Allah membuka pintu kemudahan, kesuksesan, dan manfaat barokah. Di Muslimat ini kita berharap ada penguatan yang dilakukan dalam bentuk pelayanan bagi masyarakat melalui yayasan yang dikelola Muslimat NU,” ucapnya.
Pada kesempatan konferwil tersebut, Wagub Kalteng H Edy Pratowo mengatakan bahwa konferwil memiliki pengaruh penting dalam mendukung suksesnya pembangunan di Kalteng. Nahdlatul Ulama, termasuk di dalamnya Muslimat NU adalah salah satu organisasi besar keagamaan yang sampai saat ini telah berkiprah dengan baik dan memiliki eksistensi di Indonesia, tak terkecuali di Bumi Tambun Bungai.
“Oleh karena itu, atas nama Pemprov Kalteng saya mengucapkan selamat atas telah diselenggarakannya Konferensi Wilayah Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama. Saya berharap dengan kepemimpinan yang baru, ke depannya PW Muslimat NU Provinsi Kalimantan Tengah makin maju, solid, dan makin memperkuat peran strategis sebagai mitra pemerintah daerah, bersama-sama bersinergi memajukan pembangunan di Kalteng,” kata mantan Bupati Pulpis dua periode ini.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PWNU Kalteng Dr HM Wahyudie F Dirun merasa beruntung memiliki pemimpin dari kalangan NU.
“Bantuan untuk ormas Islam termasuk NU terus mengalir dari pemerintah provinsi, alhamdulillah dengan bantuan itu NU Kalteng telah memiliki perguruan tinggi yakni ITSNU,” ucap Wahyudie F Dirun.
Dikatakannya, saat ini NU Kalteng telah memiliki lahan untuk membangun rumah sakit NU. Ia berharap dengan kedatangan Khofifah yang merupakan Gubernur Jawa Timur itu, bisa berbagi pengalaman dalam menarik para investor.
Menurut Wahyudie, NU itu besar, tapi tidak besar secara program. Meski nahdiyin masih dominan pada amaliyah-amaliyah Ubudiyah, tapi belum maksimal dalam amaliyah-amaliyah sosial, sehingga NU terlihat masih tertinggal dari partner, yakni Muhammadiyah. Hal itu pun terjadi di Kalteng.
“Salah satunya adalah Muhammadiyah Kalteng yang sudah punyai perguruan tinggi, alhamdulillah NU Kalteng telah mendirikan Institut Teknologi dan Sains Nahdatul Ulama atau ITS NU,” tambahnya.
Wahyudie menjelaskan bahwa NU Kalteng sudah membeli lahan yang akan digunakan untuk membangun rumah sakit. Untuk itu pihaknya berharap ada bantuan dari para pengurus Muslimat NU untuk mengintegrasikan program.
Sementara itu, Hj Rahmania selaku Ketua Muslimat NU Kalteng periode 2022-2027 menyampaikan bahwa ke depan organisasi yang dipimpinnya itu akan mendorong dan membantu para pelaku UMKM di Kalteng.
“Terima kasih Ibu (Hj Kofifah) sudah hadir, dan masih mempercayai saya untuk memimpin Muslimat NU, ke depannya kami akan membantu membangkitkan ekonomi dengan membantu mengelola UMKM,” ucap Rahmania.
Kedatangan Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga merupakan Gubernur Jawa Timur Khofifah disambut baik oleh jajaran Pemprov Kalteng. Pertemuan ini diawali dengan kegiatan hasupa hasundau (ramah tamah) sebelum digelar kegiatan utama misi dagang antar kedua daerah pada Rabu (14/12). Pelaksanaan Misi Dagang Provinsi Jawa Timur dan Kalimantan Tengah menjadi momentum untuk membangkitkan perekonomian kedua daerah.
Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo mengatakan, misi dagang ini sangat strategis karena sekaligus sebagai tindak lanjut kerja sama yang telah terjalin di antara kedua daerah.
“Misi dagang ini dalam rangka memperlancar semua kegiatan ekonomi, baik berkaitan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pelabuhan (transportasi), dan lainnya. Besok akan kami siapkan semua yang menjadi kontrak kerja sama,” jelasnya.
Menurut wagub, Kalteng merupakan lokasi ke-29 untuk misi dagang. Kalteng menjadi salah satu provinsi yang memiliki aktivitas perdagangan yang terjailin baik dengan Jatim.
“Transaksi perdagangan antara Jatim dengan Kalteng pada 2021 tercatat sebanyak Rp5,53 triliun. Dari jumlah itu, Rp1 triliun adalah pembelian Jatim dari Kalteng, selebihnya pembelian Kalteng dari Jatim,” ucapnya.
Khofifah menjabarkan, sebagian besar wilayah Indonesia Timur, termasuk Kalteng, melakukan pembelian onderdil kendaraan bermotor hingga kebutuhan besi maupun baja dari Jatim.
“Sedangkan Jatim ambil batu bara maupun sawit dari sini (Kalteng), untuk pengolahan dalam bentuk minyak sawit ada di Jatim,” ujarnya.
Aktivitas perdagangan resiprokal ini, menurut Khofifah, sangat penting untuk Indonesia. Ini merupakan potensi pasar luar biasa bagi berbagai daerah, khususnya Jatim dan Kalteng.
“Kekuatan ekonomi Jatim adalah perdagangan antarprovinsi. Tahun kemarin, Jatim surplus Rp259 triliun perdagangan antarprovinsi,” katanya.
Hanya saja Khofifah menegaskan, misi dagang yang pihaknya laksanakan tak semata-mata tentang perdagangan, tapi juga mencakup hal lain, seperti penguatan para pelaku usaha melalui jalinan kerja sama maupun pemberdayaan. Selain beramah tamah, Khofifah juga menyempatkan diri melihat berbagai produk kerajinan khas Kalteng yang ditampilkan para pelaku UMKM di lobi kantor gubernur. (irj/ce/ala)