PALANGKA RAYA- Polisi terpaksa menambak mati terduga pembunuh Aipda Andre Wibisono di Kompleks Ponton beberapa lalu. Terduga pelaku bernama Indra Lesmana alias Teteh itu diduga melawan saat akan ditangkap oleh tim gabungan Polda Kalteng, Polres Pulang Pisau, Polres Kapuas dan Polresta Palangka Raya.
Timah panas itu diletuskan ke pemuda berusia 30 tahun itu tepat di bagian dada. Menurut pihak kepolisian, saat itu Teteh sudah membekali diri dengan senjata airsoftgun jenis glok dan celurit.
“Pada saat mau ditangkap, pelaku sudah mempersenjatai diri dengan sepucuk airsoftgun dan sebilah celurit. Lantaran melawan, kepolisian mengambil langkah tegas terukur dengan melumpuhkannya dengan tembakan tepat di dada,” ungkap Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Budi Santosa didampingi Dirreskrimum Polda Kalteng Faisal F Napitupulu dan Kasatreskrim, Kompol Ronny M Nababan kepada awak media, Sabtu (17/12/2022).
Sementara itu, Dirreskrimum Polda Kalteng, Kombes Pos Faisal F Napitupulu, menambahkan, penangkapan dilakukan di Dusun Keramat, Desa Pantar, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, pukul 02.00 Wib. Teteh bersembunyi di gubuk yang terpisah dari perkampungan.
Proses pengintaian dan pengejaran berlangsung selama tiga hari. Anggota menggunakan moda transportasi kelotok menyusuri sungai di kawasan Mantangai.
“Kami lakukan pengintaian hingga penangkapan selama tiga hari. Medan yang kami lalui cukup sulit. Akhirnya kami dapati persembunyiannya di sebuah gubuk kecil.
Keberhasilan pihak kepolisian melumpuhkan Teteh membuat berkurang orang yang masuk dalam buruan dalam kasus tewasnya anggota polisi di Kompleks Ponton. Kini tersisa dua orang, yaitu KC dan SD. Keduanya diimbau segera menyerahkan diri.
“Jadi kami imbau kepada dua pelaku yang masih buron, saya harap menyerahkan diri. Apabila kepolisian nantinya melakukan penangkapan, dan mereka berusaha melawan dan menyerang, akan kami tindak secara tegas kepada keduanya,” tegasnya. Untuk diketahui, dalam kasus ini, sudah ada delapan orang yang sudah ditetapkan tersangka dan ditahan. Motif perkara ini sendiri lantaran oknum polisi itu meminta jatah uang dan sabu.(ena/ram)