Site icon KaltengPos

Diminati Dunia, Ikan Botia, Betutu dan Seluang Diekspor hingga Jepang

PALANGKA RAYA-Produk kelautan dan perikanan Kalteng sepertinya makin diminati dunia. Negara-negara dari Asia Tenggara, Asia Timur, hingga Eropa sangat tertarik dengan ikan lokal khas Bumi Tambun Bungai. Potensi untuk memajukan perekonomin Kalteng ini langsung disikapi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng.

Jumat (18/2), Gubernur H Sugianto Sabran melakukan launching ekspor produk kelautan dan perikanan seperti ikan botia, betutu, dan seluang ke Singapura, Malaysia, Jepang, hingga Cekoslowakia (Ceko).

“Launching ini sebagai tindak lanjut dari arahan Gubernur H Sugianto Sabran terkait komitmen peningkatan perekonomian daerah, salah satunya melalui peningkatan ekspor produk Kalteng,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalteng Darliansyah di halaman kantor gubernur, Jumat (18/2).

Maksud dan tujuan pelaksanaan launching ini, kata Darliansyah, merupakan bentuk komitmen, motivasi, serta dorongan dari pemerintah kepa-da eksportir dan pelaku UMKM bidang kelautan dan perikanan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Sebagai momentum kebangkitan ekspor Kalteng yang bernilai tambah dan berdaya saing ke pasar global,” tuturnya.

Pada kesempatan launching ekspor produk kelautan dan perikanan ini, produk yang diekpor yakni ikan botia berjumlah 30.000 ekor dan ikan seluang sebanyak 5.000 ekor dengan tujuan pengiriman Singapura. Kemudian ikan botia 5.000 ekor dan ikan seluang 1.000 ekor dengan negara tujuan Jepang.

Selanjutnya, eksportir dari Kota Sampit mengirimkan produk tanaman air jenis bocipalendra berjumlah 3.000 pices atau 9 koli ke negara Ceko. Juga pertama kali pelaku UMKM perorangan mengekspor ikan betutu atau bakut sebanyak 130 ekor dengan tujuan Malaysia.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng Ir Leonard S Ampung mengatakan, Gubernur H Sugianto Sabran terus mengarahkan seluruh kepala perangkat daerah dan pemangku kepentingan untuk  tidak menyerah dengan keadaan meski di tengah situasi pandemi.

“Sebaliknya harus bekerja keras dan cerdas, menciptakan inovasi dan terobosan sesuai potensi sumber daya alam untuk pemulihan perekonomian Kalteng, antara lain dengan mengoptimalkan food estate, membangun kawasan klaster tambak udang vaname, juga percepatan pembangunan kawasan industri dan ekonomi khu-sus,” terangnya.

Termasuk melihat dengan jeli pasar ekspor yang masih terbuka dengan po-tensi besar. Kuncinya yakni proaktif atau tidak pasif.Produk perikanan lokal Kalteng memiliki keunggulan, karena banyak keragaman dan kekhasan yang tidak dimiliki daerah lainnya. Salah satu peluang pasar ekspor yang masih terbuka dan potensi sangat besar adalah produk perikanan lokal Kalteng.

Saat ini produk ikan lokal Kalteng yang sangat digemari negara pengimpor adalah ikan hias botia, seluang, betutu, aquatik plant atau tumbuhan liar, toman, sapu-sapu, lais, baung, dan julung-julung.

Ada banyak negara yang berminat dengan ikan lokal Kalteng, seperti Singapura, Malaysia, Jepang, Thai-land, Hongkong, Jerman, Prancis, China, Amerika Serikat, Korea, Inggris, hingga Ceko. Melihat produk perikanan yang sangat menjanjikan ini, tentu kita harus optimistis untuk pemulihan ekonomi daerah. Tidak ada jalan lain selain melakukan langkah perbaikan, pembenahan, termasuk peningkatan sinergi, bergerak bersama antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, pemerintah pusat, pelaku usaha perikanan, eksportir, stasiun karantina ikan, Bea Cukai, maskapai penerbangan, dan pihak lainnya.

“Maka saya meminta perhatian para pemimpin dan kepala daerah serta pemangku kepentingan untuk memperhatikan dan memetakan potensi ekspor perikanan Kalteng, meningkatkan komitmen untuk fasilitasi dan pembinaan, meningkatkan daya saing serta nilai ekspor Kalteng dengan standar global yang kuat, memberikan dukungan sarana prasarana kepada eksportir, memperkuat kerja sama, kepastian jadwal penerbangan, dukungan kelengkapan dokumen ekspor, termasuk pemberitahuan ekspor barang harus dikeluarkan di Palangka Raya. Karena selama ini banyak dikeluarkan di Jakarta, sehingga tidak tercatat di provinsi,” bebernya.

“Lunching ini tidak hanya seremonial semata, tapi menjadi momentum kebangkitan ekspor yang berkelanjutan, meningkat, berdampak pada pening-katan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat Kalteng. Kepada para pelaku UMKM dan eksportir, pemerintah mengucapkan terima kasih atas semangat, kerja keras, dan dedikasi yang ikut proaktif membangun Kalteng dan meningkatkan perekonomian di Bumi Tambun Bungai untuk Kalteng BERKAH,” tambahnya sembari berharap hal ini menjadi motivasi serta semangat bagi semua pelaku UMKM dan eksportir lainnya untuk membuka peluang dalam meningkat-kan kesejahteraan masyarakat. (nue/ce/ala)

Exit mobile version