Site icon KaltengPos

Tim Dosen FMIPA UPR Gandeng Pembudi Daya Ikan Kembangkan Teknologi Nanobubble

 Tim dosen FMIPA UPR berfoto bersama pembudi daya ikan milik Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di Jalan Banteng, Kelurahan Bukit Tunggal, Palangka Raya.

PALANGKA RAYA-Tim dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Palangka Raya (UPR) telah melaksanakan program pengabdian masyarakat yang terbilang inovatif di kolam ikan milik Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di Jalan Banteng, Kelurahan Bukit Tunggal, Palangka Raya, Kamis (19/9/2024).

Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas air dan kesehatan ikan melalui peran teknologi nanobubble.

 

Ketua tim pengabdian masyarakat untuk program ini, Sudirman Rahman mengatakan, komunikasi awal dimulai pada Maret 2024 dan semakin intensif pada Juni 2024.

Dikuti dengan kegiatan pembersihan kolam pada 6 Juli 2024 sampai pemasangan alat nanobubble dan pemanfaatan bagi ikan sampai sekarang.

 

Program pengabdian ini, ujarnya, didanai oleh hibah BIMA Kemendikbud Ristek dengan nomor kontrak 1022/UN.24.13/AL.04/2024, yang dipimpin olehnya dibantu bersama dosen lainnya dari FMIPA UPR, dan mahasiswa.

Mitra dalam program ini, memiliki salah satu usaha berupa kolam ikan yang menjadi fokus peningkatan produktivitas melalui teknologi modern.

 

Kolam ikan di Jalan Banteng itu dipilih sebagai lokasi pengabdian karena KKSS memiliki visi dan misi untuk meningkatkan produktivitas masyarakat sekitar.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melibatkan masyarakat dalam pengelolaan budidaya ikan.

“Dengan memperkenalkan teknologi nanobubble, diharapkan kualitas air di kolam ikan akan meningkat, yang pada gilirannya akan memperbaiki kesehatan dan produktivitas ikan,” jelasnya.

 

Pria dengan gelar terakhir magister sains ini menjelaskan, teknologi nanobubble bekerja dengan menghasilkan gelembung-gelembung udara berukuran nano yang mampu meningkatkan kadar oksigen dalam air.

Peningkatan kadar oksigen ini penting untuk kesehatan ikan, karena oksigen yang cukup akan mempercepat pertumbuhan dan mengurangi risiko penyakit.

Selain itu, kualitas air yang lebih baik akan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mendukung ekosistem kolam.

 

Dirinya bersyukur bahwa KKSS menyambut baik inisiatif ini dan aktif berdiskusi dengan tim pengabdi dari UPR.

Partisipasi masyarakat dalam program ini, kata Sudirman, tidak hanya membantu meningkatkan kualitas air dan kesehatan ikan, tetapi juga memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat tentang teknologi budidaya ikan yang lebih modern dan efisien.

 

Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi pengelolaan kolam ikan di daerah lain.

Dengan teknologi nano bubble, diharapkan produksi ikan akan meningkat, memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar.

“Selain itu, kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan masyarakat menunjukkan pentingnya sinergi dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat yang berkelanjutan,” pungkasnya. (dan/ram)

Exit mobile version