KUALA KURUN-Dalam rangka menyukseskan program smart agro dan ketahanan pangan daerah, Pemkab Gunung Mas (Gumas) mengembangkan sistem pertanian terpadu. Program ini akan dilaksanakan di lahan seluas 25 hektare (ha) milik Dinas Pertanian (Distan) Gumas yang berlokasi di Desa Tumbang Tambirah, Kecamatan Kurun.
Memastikan kesiapan lahan untuk pengembangan pola pertanian terpadu atau integrated farming, Bupati Gumas Jaya Samaya Monong bersama jajaran melakukan pengecekan lahan pada Senin (17/10).
Dikatakan Jaya S Monong, lahan seluas 25 ha itu akan dimanfaatkan untuk pengembangan berbagai komoditas pertanian. Seluas 5 ha digunakan untuk budi daya jagung, 5 ha untuk budi daya padi, dan 5 ha khusus untuk tanaman hijauan pakan ternak.
Orang nomor satu di Gumas tersebut menambahkan, di atas lahan puluhan hektare itu akan dibangun rumah tempat staf yang bekerja serta mengawasi tempat pertanian terpadu. Selain itu, di lokasi tersebut juga akan dibangun kandang teduh dan kandang jepit. Juga dibudidayakan jagung klonik untuk pakan ternak serta padi ladang merek MSD.
“Kami akan memaksimalkan juga penempatan lahan-lahan yang memang milik Pemkab Gumas Mas, dikelola bersama petani mandiri. Kenapa saya katakan petani mandiri? Karena nanti mereka ini akan kami dorong untuk bisa mandiri dan tidak selalu tergantung dengan pemerintah. Namun pada awal-awal tetap kami support,” tambah bupati yang dikenal murah senyum itu.
Lebih lanjut dikatakan Jaya S Monong, pengembangan petani mandiri ini akan didampingi mitra serta timnya. Selain melibatkan tim smart agro, juga ada pengawas yang telah dibuatkan SK tersendiri dan didukung oleh dinas-dinas terkait.
“Tidak hanya satu dua, tapi semua dinas terkait dengan program bupati dikerahkan untuk menyukseskan program 3 Smart, salah satunya adalah smart agro, akan ada tim konsultan yang kami gandeng untuk sama-sama mencetuskan dan mengawal progres lebih maju dari program smart agro ini sehingga ke depannya lebih berkembang,” pungkasnya. (okt/ce/ala)