PALANGKA RAYA-Larangan mudik lebaran yang akan diberlakukan mulai 6 Mei nanti memaksa warga asal Pulau Jawa yang selama ini bekerja dan menetap di Kalteng untuk mudik terlebih dahulu alias curi start. Pemudik lebih banyak memilih menggunakan kapal laut untuk pulang ke kampung halaman masing-masing. Bahkan selama April ini ribuan pemudik tercatat sudah meninggalkan Kalteng melalui Pelabuhan Panglima Utar, Kumai.
Jumlah penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Panglima Utar terus meloncak. Kemarin (19/4), ada dua keberangkatan dengan tujuan Semarang dan Surabaya. Untuk tujuan Semarang tercatat ada 498 penumpang, sedangkan tujuan Surabaya 340 penumpang. Pemberangkatan menggunakan kapal milik Dharma Lautan Utama (DLU), hingga 19 April 2021 sudah mencapai 5.100 penumpang.
Kepala DLU Cabang Kumai Firman Dandi membenarkan soal terjadinya lonjakan penumpang kapal tujuan Surabaya dan Semarang. Bahkan kenaikan penumpang sudah terjadi sejak awal April. Diperkirakan meningkat sebanyak 15 hingga 20 persen.
“Kenaikan ini bisa terus terjadi sampai menjelang diberlakukannya larangan pemerintah (6 Mei). Kami perkirakan hingga minggu depan lonjakan penumpang akan terus terjadi,” ucap Firman Dandi, kemarin.
Padatnya penumpang yang berangkat melalui Pelabuhan Panglima Utar, lanjut Firman, lantaran belum ada pemberangkatan penumpang melalui Pelabuhan Sampit. Karena itulah banyak calon penumpang yang beralih ke Pelabuhan Utar. “Kami tentunya siap memberangkatan penumpang,” terangnya.
Firman menegaskan, DLU juga mengawasi secara ketat penerapan protokol kesehatan (prokes) para penumpang. Selain wajib mengantongi surat hasil rapid tes antigen, calon penumpang kapal juga wajib menjaga jarak dan mengenakan masker. (son/ce/ala)