Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Rencana Kenaikan Harga Pertalite Akan Menambah Beban Masyarakat

JAKARTA-Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade meminta pemerintah untuk menunda rencana kenaikan BBM jenis Pertalite. Menurut Andre, momentum kenaikan harga pertalite saat ini tidak tepat dan hanya menambah beban masyarakat yang baru mau bangkit dari pandemi Covid-19.

“Jadi ditunda dulu sampai nanti dilihat masyarakat sudah siap. Jangan sekarang, momen-nya belum pas,” kata Andre, Selasa (19/4).

Legislator Partai Gerindra ini menyebutkan, tiga hal yang menjadi alasan penundaan kenaikan harga pertalite, yakni masyarakat baru pulih dari dampak pandemi Covid-19, masyarakat mau mudik lebaran dan harga bahan-bahan kebutuhan pokok lagi naik.

 “Nah, kalau pemerintah menaikkan sekarang (harga pertalite), menjelang mudik, harga (bahan pokok) lagi naik, masyarakat tentu akan semakin susah. Pemerintah kasih nafas dululah kepada rakyat,” ucap Andre.

Baca Juga :  Belasan Peserta CPNS Lolos Sanggahan, Berkas Memenuhi Syarat

Andre menyampaikan, terjadi disparitas harga pertalite dengan harga jual saat ini. Harga keekonomian pertalite berkisar Rp 15.900 per liter, sementara harga jual saat ini Rp 7.650 per liter. Dengan kondisi ini, Pertamina memang mengalami kerugian.

“Kan pertamax sudah naik, LPG 12 kilogram sudah naik, kerugian Pertamina mulai (diperbaiki), meskipun masih rugi, intinya lumayanlah, harga pertamax sudah naik, gas LPG 12 kilogram sudah naik,” tegas Andre.

Sebagaimana diketahui, harga pertalite direncanakan akan naik sekitar Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per liter.

JAKARTA-Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade meminta pemerintah untuk menunda rencana kenaikan BBM jenis Pertalite. Menurut Andre, momentum kenaikan harga pertalite saat ini tidak tepat dan hanya menambah beban masyarakat yang baru mau bangkit dari pandemi Covid-19.

“Jadi ditunda dulu sampai nanti dilihat masyarakat sudah siap. Jangan sekarang, momen-nya belum pas,” kata Andre, Selasa (19/4).

Legislator Partai Gerindra ini menyebutkan, tiga hal yang menjadi alasan penundaan kenaikan harga pertalite, yakni masyarakat baru pulih dari dampak pandemi Covid-19, masyarakat mau mudik lebaran dan harga bahan-bahan kebutuhan pokok lagi naik.

 “Nah, kalau pemerintah menaikkan sekarang (harga pertalite), menjelang mudik, harga (bahan pokok) lagi naik, masyarakat tentu akan semakin susah. Pemerintah kasih nafas dululah kepada rakyat,” ucap Andre.

Baca Juga :  Belasan Peserta CPNS Lolos Sanggahan, Berkas Memenuhi Syarat

Andre menyampaikan, terjadi disparitas harga pertalite dengan harga jual saat ini. Harga keekonomian pertalite berkisar Rp 15.900 per liter, sementara harga jual saat ini Rp 7.650 per liter. Dengan kondisi ini, Pertamina memang mengalami kerugian.

“Kan pertamax sudah naik, LPG 12 kilogram sudah naik, kerugian Pertamina mulai (diperbaiki), meskipun masih rugi, intinya lumayanlah, harga pertamax sudah naik, gas LPG 12 kilogram sudah naik,” tegas Andre.

Sebagaimana diketahui, harga pertalite direncanakan akan naik sekitar Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per liter.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/