Site icon KaltengPos

Sopir Bus Mengaku Tidak Dalam Kondisi Mengantuk

TURUNKAN ALAT BERAT: Proses evakuasi bus DAMRI menggunakan ekskavator, kemarin (19/5). (DENAR/KALTENG POS)

PALANGKA RAYA-Bus DAMRI berpelat KH 7604 AI, yang berangkat dari Lamandau terlibat kecelakaan tunggal di lingkar luar Mahir Mahar, Palangka Raya, kemarin (19/5). Akibat kecelakaan ini, menewaskan satu orang penumpang bernama Deviana Tresia Sale (24).

Sopir bus nahas tersebut, Mahmudin Noor, sempat memberikan keterangan kepada awak media. Pria berusia 32 tahun itu mengaku tidak dalam kondisi mengantuk.

Saat memasuki wilayah Palangka Raya, ia beberapa kali memberhentikan bus untuk menurunkan penumpang dan barang. Terkait jumlah penumpang, ia mengaku dalam kondisi penuh. Ada 36 kursi. Bahkan ada dua orang yang berdiri.

Saat di tikungan lingkar luar Mahir Mahar, sempat berhenti sejenak melihat minibus nyungsep ke parit. Ia mengemudi dari Terminal Sampit. Kecepatan bus saat itu sekitar 60 kilometer per jam. Ketika mendekati gorong-gorong, ia mengurangi kecepatan bus dengan mengerem. Namun tiba-tiba bus oleng.

BACA JUGA: Bus Damri Terguling di Parit

“Saat bus ke kiri, saya coba melawan dengan memutar kemudi ke kanan, tapi enggak bisa. Ada saksinya, penumpang ibu-ibu di belakang dan samping,” kata pria yang mengaku sudah dua tahun bekerja di DAMRI.

Apakah ada gangguan kemudi, rem, atau ban? Bapak satu anak itu menyebut, ketika masih di wilayah Lamandau sempat terjadi kebocoran pada slang rem, tapi kecil saja.

“Kata teman sopir saya, enggak apa-apa saja, aman,” ucapnya.

Usai kejadian Ia berusaha keluar dari bagian depan bus melalui kaca yang pecah dan segera menolong para penumpang yang sempat terjebak di dalam air.

Berdasarkan pengamatan Kalteng Pos, para penumpang yang selamat dan dalam kondisi sehat dikumpulkan di ruangan khusus yang berada di Terminal WA Gara. Sebagian penumpang melanjutkan perjalanan dengan difasilitasi pihak DAMRI, sedangkan sebagian lagi dijemput pihak keluarga.

Menurut Kepala Terminal WA Gara Fajar Qamaru, pihak terminal memberikan bantuan dan pelayanan semaksimal mungkin kepada para korban. Selain menyediakan tempat istirahat sementara bagi para penumpang, pihak terminal juga menyediakan bantuan berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan.

“Kami beri bantuan kepada semua korban yang ada di sini, yang mengalami luka ringan atau lecet kami sediakan perban, minyak angin, dan obat luka. Juga kami siapkan makanan, minuman, serta pakaian,” beber Fajar.

Kepala Unit Operasional dan Humas PT Jasa Raharja Palangka Raya Mangandar Dolok Saribu mengatakan, berdasarkan data yang ada pada pihaknya, korban kecelakaan yang dirawat di RS Siloam Palangka Raya berjumlah lima orang. Tiga korban perempuan dewasa dan dua orang anak-anak.

“Salah satu korbannya adalah perempuan yang sedang hamil,” ucap Mangandar ketika ditemui di RS Siloam.

Para korban yang dirawat di RS Siloam rata-rata mengalami luka ringan atau memar akibat terkena pecahan kaca bus. Pihak Jasa  Raharja akan menanggung seluruh biaya perawatan medis terhadap korban kecelakaan bus DAMRI.

“Semua biaya pengobatannya ditanggung oleh Jasa Raharja,” tuturnya. (sja/ce/ram)

Exit mobile version