Site icon KaltengPos

Jangan Sampai Kampus Jadi Sarang Narkoba

Dr. Drs Muhammad Akbar,M,Si

PALANGKA RAYA-Kepala LLDIKTI Wilayah XI, Dr. Drs Muhammad Akbar,M,Si mengingatkan dan mendorong pihak kampus untuk proaktif melakukan mencegah penyebaran narkoba di kalangan generasi muda, khususnya di kalangan mahasiswa. Kalau tidak dilakukan pencehan sejak dini, pihaknya khawatir bila kampus akan jadi sarang narkoba.

Menurutnya, mahasiswa bukan saja bisa terlibat sebagai konsumen, tetapi yang lebih berbahaya lagi jika mereka terlibat sebagai jaringan pengedar. Pasalnya, mahasiswa menjadi sasaran utama pemasaran narkoba. Oleh karena itu, dirinya meminta pihak kampus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk kendalikan ini.

Dikatakan Muhammad Akbar, pemerintah pusat melalui Kemendikbudristek menyatakan bahwa perguruan tinggi selama ini sudah bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam upaya memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus.

“ Nah, di daerah juga dipersilahkan untuk melakukan kerjasama dengan berbagai pihak,misalkan kerjasama dengan BNN dan Kepolisian. Lantas, nanti apa tindakan yang diambil, misalkan ada mahasiswa yang menggunakan narkoba, apakah dilakukan pembinaan, rehab atau seperti apa,” ucapnya sebelum membuka acara Bimtek Jabatan Fungsional Asisten Ahli dan Lektor di Lingkungan LLDIKTI Wilayah XI, Sabtu (16/7) di Palangka Raya.

Selain melakukan kerjasama dengan sejumlah pihak, seperti dengan BNN dan Kepolisian, kampus juga harus aktif melakukan edukasi dalam setiap jenjang pembinaan yang ada di kampus (lembaga kemahasiswaan, prodi, fakultas, universitas).

Menurutnya, selain di kurikulum wajib, seperti Pendidikan Pancasila, Kewarganegaraan, Agama sebagai benteng awal, secara khusus juga bisa dimasukkan materi perkuliaan tentang anti narkoba.

“Semua Satker diminta dan diwajibkan untuk melakukan kampanye anti narkoba di kampus. Bahkan kami di LLDIKTI Wilayah XI telah melakukan tes urine kepada seluruh pegawai di kantor. Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam pencegahan narkoba,” ucapnya.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang telah melakukan tes urine di kampusnya, guna mendeteksi narkoba di wilayahnya masing masing.

“ Cuma belum banyak yang melakukan atau belum semua PTS. Harapan saya semua ikut melakukan itu, minimal dosen dan karyawan dulu, baru menyusul mahasiswa. Internal dulu,” ucapnya.

Diakhir wawancara, Muhammad Akbar juga mengimbau mahasiswa dan seluruh warga kampus untuk tidak sekali-kali mendekati narkoba. Gunakan waktu dan energi para mahasiswa untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan sehat. Bersungguh-sungguhlah membangun masa depan yang cerah gemilang.

“Jangan sampai ada kejadian atau tudingan di kampus tersebut menjadi kampus sarang narkoba. Dan kalau ini terpublis, maka habislah masa depan perguruan tinggi tersebut. Malu-maluin. Dan, tentunya masyarakat akan berpikir ulang untuk kuliah di kampus tersebut,” ucapnya.(bud/b30)

Exit mobile version