PALANGKA RAYA-Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng Erlin Hardi mengatakan, partisipasi masyarakat untuk mengikuti vaksinasi, khususnya para lansia, perlu terus didorong. Berdasarkan data yang ada saat ini, vaksin yang digunakan oleh kabupaten/kota di Kalteng sebanyak 175.863 dosis atau 59,60 %. Sementara sisa vaksin sebanyak 119.217 dosis vaksin atau 40,40 % dari total vaksin yang diterima pemerintah provinsi sebanyak 323.980 dosis.
BACA JUGA: Capaian Vaksinasi Lansia Masih Rendah
Karena itu pihaknya menilai vaksinasi bagi para lansia mesti lebih digencarkan lagi, agar target yang diharapkan oleh gubernur dapat tercapai dalam kurun waktu 10 hari demi terciptanya herd community atau kekebalan kelompok masyarakat.
“Jadwal dan tempat vaksinasi akan diatur dinas kesehatan di tiap kabupaten/kota, supaya dalam jangka waktu 10 hari ke depan vaksinasi sudah tuntas. Kami akan terus tingkatkan komunikasi dan koordinasi,” katanya kepada Kalteng Pos, Kamis (20/5).
Ditambahkan Erlin, sesuai arahan gubernur saat rapat koordinasi bersama bupati dan walikota se-Kalteng pada Rabu (19/5) lalu, ada instruksi kepada dinas kesehatan untuk melaksanakan tes antigen secara massal dan acak. Apabila ditemukan warga yang terkonfirmasi positif, maka ditindaklanjuti oleh satgas untuk proses karantina di rumah sakit.
Selain itu juga akan dilakukan tes di pasar, khusus untuk Kota Palangka Raya, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Kapuas, serta pada beberapa kabupaten lain yang peningkatan kasusnya masih tinggi.
“Sejak awal memang bapak gubernur sangat konsen melakukan penanganan Covid-19. Salah satunya dengan membuat perda bersama unsur DPRD dan bekerja sama dengan unsur forkopimda untuk menangani pelanggar protokol kesehatan sehingga bisa memberi efek jera bagi masyarakat,” tambahnya lagi.
Kepada masyarakat yang belum mengikuti vaksinasi diminta untuk menghubungi petugas pelayanan kesehatan setempat. Sebab, salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus adalah dengan mengikuti program vaksinasi. Di samping itu, penerapan protokol kesehatan secara ketat juga sangat diperlukan, seperti selalu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
BACA JUGA: Gubernur Tegaskan Surat Edaran tentang Orang Masuk Kalteng Masih Berlaku
“Dengan demikian kita sudah membantu pemerintah dalam upaya memutus rantai penyebaran virus, sekaligus menyelamatkan diri, keluarga, dan orang lain dari bahaya kematian yang diakibatkan oleh virus ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bartim dr Jimmi WS Hutagalung optimistis target vaksinasi bisa tercapai hingga akhir Mei nanti. Pasalnya di wilayah tersebut hanya tersisa 417 dosis vaksin untuk diberikan kepada sasaran penerima.
“Kami optimistis bisa tercapai, karena berdasarkan stok vaksin terakhir yang diterima Kabupaten Bartim pada tanggal 9 Mei ada sebanyak 520 vial, per Senin (17/5) vaksin yang sudah terpakai 103 vial,” beber Jimmi kepada Kalteng Pos, kemarin.
Di Kabupaten Kotawaringin Barat, pemerintah setempat melalui dinas kesehatan memastikan akan menuntaskan pemberian vaksin kepada masyarakat. Menurutnya, berkaitan dengan keinginan gubernur terkait vaksinasi, Kabupaten Kobar siap mewujudkan. “Kami sudah laksanakan sesuai yang dijadwalkan dan kami optimistis itu akan dituntaskan beberapa hari ke depan, semoga bisa maksimal menjangkau sasaran vaksinasi di wilayah ini,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo meyakini bahwa target vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lansia di kabupaten tersebut bisa dicapai dalam jangka waktu 10 hari ke depan.
Mul mengaku, pada Sabtu (22/5) pihaknya akan melaksanakan lagi vaksinasi massal. “Target vaksinasi untuk lansia saat ini memang baru tercapai 4 persen. Minggu ini kami targetkan naik 10 persen. Ada 12.390 kelompok lansia yang menjadi target vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pulang Pisau,” ucap Mul, kemarin.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui dinas kesehatan terus mengejar capaian vaksinasi untuk kelompok pelayan publik dan lansia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Apendi melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Tri Setya Utami mengaku, jumlah sasaran yang belum divaksin masih banyak, karena vaksinasi dilaksanakan bertahap menyesuaikan stok vaksin yang ada.
“Selama ini kami tetap berupaya melaksanakan vaksinasi dan ke depannya kami tetap upayakan untuk capai target,” ucap dr Tri Setya Utami, Kamis (20/5).
Tri menambahkan, berdasarkan update rekap laporan vaksinasi Covid-19 Kabupaten Kapuas per tanggal 19 Mei 2021 pukul 23.00 WIB, kategori sumber daya manusia (SDM) kesehatan sasaran divaksin 2.063 orang. Vaksinasi dosis pertama menjangkau 2.242 orang atau 107,68 persen, sedangkan vaksinasi dosis kedua diberikan untuk 2.136 orang atau 95,27 persen.
Petugas publik yang divaksin berjumlah 26.268 orang. Vaksinasi dosis pertama 5.893 orang atau 22,43 persen dan vaksinasi dosis kedua 4.551 orang atau 17,33 persen. Sedangkan kelompok lansia, penerima vaksinasi sebanyak 30.191orang. Vaksinasi dosis pertama 747 orang atau 2,47 persen dan vaksinasi dosis kedua 552 orang atau 1,83 persen.
“Total penerima vaksinasi 58.522 orang, di mana vaksinasi dosis pertama 8.882 orang atau 15,18 persen, tunda 76 orang, dan batal 124 orang, kemudian vaksin dosis kedua 7.239 orang atau 12,37 persen, tunda 2 orang, dan batal 2 orang,” bebernya.
Di Kabupaten Katingan, dalam beberapa bulan belakangan proses vaksinasi Covid-19 terus dilaksanakan. Namun dalam prosesnya mengalami sejumlah kendala. “Sekarang inikan dilakukan vaksinasi untuk lansia dan pelayan publik. Untuk kelompok lansia, kami alami kendala. Banyak yang tidak mau divaksin,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan dr Robertus Pamuryanto kepada Kalteng Pos, Kamis (20/5).
Dijelaskan dr Robertus, pihaknya sudah berusaha maksimal untuk mengejar target vaksinasi yang ditetapkan. Bahkan sebelum adanya permintaan gubernur. Mantan Direktur RSUD Mas Amsyar Kasongan tidak memberikan data pasti berapa dosis vaksin yang belum diberikan kepada kelompok sasaran. Ia hanya memastikan bahwa masih banyak warga yang belum divaksin.
“Datanya ada di kantor. Saya tidak ingat detailnya, karena tiap hari data selalu berubah. Mudah-mudahan dengan sisa waktu ini, capaian vaksinasi bisa meningkat,” ucapnya. Selama ini, lanjut dr Robertus, pihaknya sudah melakukan segala upaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengikuti vaksinasi. “Namun banyak dari mereka yang tetap tidak mau, itu yang jadi kesulitan kami,” tandasnya. (abw/log/alh/son/art/eri/nue/ce/ala)