Site icon KaltengPos

Kalteng Bisa Menjadi Kekuatan Ekonomi Baru

H Sugianto Sabran

PALANGKA RAYA-Gubernur H Sugianto Sabran terus berupaya memaksimalkan pemanfaatan potensi sumber daya alam (SDA) untuk kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng). Hal itu diutarakan gubernur dalam focus group discussion (FGD) antara pemprov dengan tim ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM), di Aula Jayang Tingang, Senin (21/2).

Dalam momen itu, gubernur memaparkan potensi-potensi Kalteng yang mampu membangkitkan perekonomian, sehingga menjadi kekuatan ekonomi baru di Indonesia.

Dalam paparannya, gubernur menyebut bahwa Kalteng memiliki luas 153.564 km2, dengan garis pantai 759 km. Juga memiliki 11 sungai besar, seperti Sungai Barito, Katingan, Kapuas, Kahayan, Mentaya, dan lainnya.

“Kalteng juga punya danau, hampir mencapai 800 danau, tentunya kaya akan jenis ikan air tawar, tapi belum dikelola secara maksimal karena anggaran dan lainnya. Namun jika potensi itu benar-benar digali, akan menjadi sumber kekuatan ekonomi baru, terutama potensi ikan air tawar,” ucap gubernur.

Gubernur melanjutkan, andalan ekonomi Kalteng saat ini adalah kelapa sawit dan lainnya. Jika pemerintah mengambil langkah yang bijak, maka semestinya tidak terjadi kelangkaan minyak goreng seperti saat ini. Di sektor pertambangan ada baja, emas, alumunium, nikel, dan lainnya. Selain itu ada industri berbasis perikanan tangkap, serta potensi pariwisata yang juga belum dimaksimalkan.

“Dari sektor pertanian ada kopi, tebu, dan hasil pertanian lainnya. Ada pula proyek strategis nasional di Kapuas dan Pulang Pisau, yang merupakan lahan pertanian terintegrasi peternakan. Karena itu para pemuda Kalteng diminta untuk tidak malu menjadi petani, karena potensinya sangat menjanjikan untuk kesejahteraan dan meningkatkan taraf hidup ke depan,” tutur Sugianto.

Di negara maju, lanjut gubernur, petani adalah orang beruang. Karena itu potensi pertanian di Kalteng harus bisa dioptimalkan untuk perbaikan kesejahteraan dan taraf hidup.

“Perlu langkah strategis untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam yang ada. Kalteng juga punya sejumlah pelabuhan, tapi belum ada pelabuhan utama,” ujarnya.

Gubernur mengharapkan keterlibatan semua pihak menjadikan Kalteng sebagai kekuatan baru ekonomi Indonesia ke depannya. Karena itu Kalteng sudah semestinya memiliki industri pengolahan sumber daya alam.

“Sangat disayangkan, walau melimpah sumber daya alam, tapi kita (Kalteng, red) belum punya industri hilirisasi. Selain itu, proyek kereta api yang semestinya sudah selesai dibangun, nyatanya masih perlu dilakukan pengkajian soal izin batu bara yang keluar dari Kalteng. Kami juga inginkan agar semua perusahaan yang beroperasi di Kalteng punya kontribusi. Termasuk soal realisasi pihak ketiga untuk daerah,” ujarnya.

Ahmad Habib Hasan Zein selaku tim ahli dari Universitas Gaja Mada menyebut, dibandingkan daerah lain, Kalteng memiliki wilayah yang jauh lebih besar dan luas. “Tambang batu bara banyak. Melimpah potensi sumber daya alam. Ayo mulai bersatu membesarkan Kalteng secara menyeluruh, karena akan dihitung oleh Allah,” terangnya.

Bekerja keras dengan cara yang bermartabat, maka insyaallah akan menjadi amal jariah bagi generasi penerus sekaligus mewujudkan Kalteng BERKAH.

Haidar Alwi yang merupakan ketua tim ahli Universitas Gadjah Mada (UGM) menambahkan, pihaknya sangat optimistis ke depan Kalteng akan menjadi provinsi yang besar dan kaya, dengan masyarakatnya yang hidup sejahtera.

“Kalau kita lihat di bola bumi atau globe, ternyata Indonesia kita ini sepertiga dari batas laut dan darat. Saya perhatikan, Indonesia terletak di sepertiga poros bumi,” ucapnya.

Dari sepertiga poros bumi itu, lanjutnya, pusatnya ada di Provinsi Kalteng. Artinya, sumber daya alam mineral di dunia ini sepertiga ada di Indonesia. “Kalteng harus menjadi leading provinsi lain dari sisi tambang dan lain-lain. Karena saya melihat Kalteng kaya akan batu bara, emas, biji besi, dan sebagainya,” tuturnya.

“Melihat potensi yang luar biasa ini, saya yakin keikhlasan bersama untuk membangun Kalteng akan membuahkan hasil,” pungkasnya. (nue/ce/ala/ko)

Exit mobile version