SAMPIT-Sudah menjadi tradisi setiap momentum lebaran, masyarakat berbondong-bondong pulang ke kampung halaman. Kapal laut masih menjadi armada andalan bagi pemudik untuk menuju daerah asal, bisa berkumpul bersama keluarga merayakan hari raya idul fitri. Seperti biasa kurang dari dua pekan menjelang lebaran, para pemudik sudah memadati terminal pelabuhan di Kota Sampit dan Pangkalan Bun. Antisipasi untuk mencegah terjadinya membeludaknya pemudik harus dilakukan pihak-pihak terkait.
Beberapa hari terakhir, pelabuhan Sampit selalu dipadati para penumpang yang ingin mudik, mereka rela tidur di terminal penumpang untuk menunggu jam keberangkatan, tercatat hingga kemarin (21/4) total sudah ada 1.368 penumpang diangkut dua kapal menuju Pulau Jawa yaitu Kapal Lawit tujuan Semarang dan KM Kirana III tujuan Surabaya pada Kamis (21/4).
“Hari ini (kemarin) ada sebanyak 612 penumpang yang diangkut dari Pelabuhan Sampit menuju pelabuhan Ratu Semarang dengan KM.Lawit yang berangkat sekitar Pukul 06.00 WIB,” kata Kepala PT Pelni Cabang Sampit, Muhammad Jabir, Kamis (21/4).
Dirinya mengatakan terhitung dari tanggal 13 April hingga 21 April, PT Pelni sudah memberangkatkan dua kali keberangkatan kapal yang mengangkut penumpang sekitar 1.300 orang, dan saat ini PT Pelni masih memiliki tiga kali keberangkatan pada musim mudik tahun ini yaitu tanggal 22, 26 dan 27 April.
“Kalau tiket keberangkatan tanggal 26 dan 27 sudah penuh namun saya masih berusaha karena kapasitasnya 920 orang. Saya sudah berkoordinasi dengan KSOP Sampit dan instansi terkait. Insya Allah ada penambahan sedikit dari kapasitas karena kita tetap ingin membantu masyarakat yang ingin mudik. Tidak mungkin kita tidak berangkatkan yang mau mudik,” kata Jabir.
Ia juga menjelaskan, kapal yang dimiliki PT Pelni yang dioperasikan di Pelabuhan Sampit pada umumnya berkapasitas 920 penumpang. Tetapi kalau pemerintah memberikan dispensasi 25 persen seperti saat musim arus mudik pada tahun 2019 lalu, maka kapal PT Pelni bisa mengangkut 1.200 sampai 1.300 penumpang.
“Kami akan terus berkoordinasi sambil menunggu usulan dispensasi disetujui, dan saya kemarin ada koordinasi dan rapat. Insya Allah hari ini atau besok ada jawaban. Kalau ada dispensasi itu maka tiga keberangkatan yang tersisa nanti PT.Pelni dapat mengangkut 4.000 lebih penumpang dari Pelabuhan Sampit,” ujar Jabir.
Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit Hendrik Sugiharto mengatakan, hari ini PT Dharma Lautan Utama tujuan pelabuhan tanjung perak Surabaya dengan aramada KM Kirana III mengangkut 756 pemudik dengan 10 kendaraan logistik, 21 kendaraan keluarga dan 28 sepeda motor berangkat daribpelabuhan Sampit pada pukul 07.30 WIB.
“Sampai H-11 ini pihaknya sudah memberangkatkan enam keberangakatan dan jumlah penumpang yang sudah dilayani tujuan Semarang dan Surabaya sudah sekitar 4.120 penumpang, termasuk penumpang KM Kirana III tujuan Surabaya yang mengangkut 756 pemudik pada pagi ini,” kata Hendrik.
Ia juga menyebut keberangkatan mulai H-15 ini menjadi favorit pemudik karena pekerja mulai mendapat tunjangan hari raya (THR). Dia menilai yang perlu diantisipasi adalah keberangkatan mulai H-10 yang diperkirakan terjadi lonjakan lebih tinggi karena pemudik masih terlihat antusias.
“Tiga keberangkatan terakhir nanti, semua tiketnya sudah terjual semua, maka untuk mengantisipasi, kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait bahwa perlu diantisipasi lonjakan mulai H-10. Kami berharap ada dispensasi sehingga pemudik bisa terakomodir semua, dan kapasitas kapal kami 800 penumpang. Kami sesuaikan dengan alat keselamatan,”tutupnya.
Sementara Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Agustinus Maun mengatakan saat ini jumlah penumpang dinilai masih dalam kategori normal. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-5 hingga H-3 Lebaran nanti, maka dari itu perlu koordinasi semua pihak untuk mengantisipasi lonjakan penumpang tersebut.
“Saat ini data yang diterima KSOP Sampit dari PT Dharma Lautan Utama dan PT Pelni, hingga hari ini pemesanan tiket sampai H-1 sudah terjual sebanyak terjual sebanyak 5.548 tiket dari kapasitas yang tersedia sebanyak 6.918 penumpang,” sampai Agustinus.
Dirinya mengatakan kalau dihitung, saat ini masih tersisa sebanyak 1.370 tiket, tetapi ditegaskan bahwa jumlah tersebut berdasarkan kapasitas kapal dalam kondisi normal atau belum ada dispensasi penambahan kapasitas penumpang, Kalaupun ada lonjakan penumpang maka pihaknya akan melakukan koordinasi lagi.
“Apabila nanti terjadi lonjakan penumpang, kami akan berkoordinasi dengan operator kapal maupun dengan regulator untuk memastikan memberikan tambahan penumpang berupa dispensasi atau jumlah penumpangnya, dan itu apabila banyak para pemudik yang belum mendapatkan tiket maka kami akan meminta operator menambah kapal karena itu sangat dimungkinkan,” tutupnya.
Sementara itu, pantauan Kalteng Pos di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai tercatat 2.777 penumpang kapal sudah berlayar menuju Jawa. Jumlah pemudik diprediksi meningkat H-7 lebaran. Angkutan yang memberikan pelayanan khusus jalur lautan di antaranya PT Dharma Lautan Utama (DLU), Pelni dan Kalibodri tujuan Demak, Jawa Tengah.
Kepala PT DLU Kumai Agus Supriyanto mengatakan, lonjakan belum terlihat begitu pesat. Tetapi para pemudik pulang lebih awal. Walaupun demikian lonjakan yang menjadi prediksi akan tetap terjadi. Agus menambahkan, untuk angkutan kendaraan baik sepeda motor ataupun roda empat. Sejauh ini diperkirakan sebanyak 700 kendaraan baik roda empat ataupun roda dua. Jumlah tersebut memang masih terbilang sedikit apabila dibandingkan dengan aktivitas mudik yang pernah terjadi.
Berkaitan dengan kuota kapal sendiri memang saat ini sudah ada ketentuan yang telah diberlakukan. Tetapi dengan kondisi idulfitri tentunya ada penambahan kuota atau biasa diberikan dispensasi bagi operator kapal. Sehingga penumpang kapal bisa sesuai dengan kapasitas muatan itu sendiri.
“Kami pastikan penumpang kapal yang akan mudik ke Jawa bisa terangkut semua, sesuai dengan kuota yang ditentukan. Apalagi untuk tiket memang saat ini sudah habis dan belum ada penambahan,”ujarnya.
Sementara itu D.L Manik perwakilan dari KSOP Kumai Manik menambahkan, dari total jumlah penumpang yang masuk sampai 21 April 2022 sebanyak 2.777 penumpang dari tiga operator kapal. Jumlah ini memang belum signifikan seperti tahun-tahun sebelumnya. Walaupun demikian KSOP sudah melakukan koordinasi dengan pihak operator kapal untuk memastikan kesiapan dalam angkutan mudik.
“Kami pastikan para penumpang yang sudah membeli tiket dan akan mudik bisa terangkut semua. Untuk penambahan Kapal KRI memang sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut,” ujarnya.
Sedangkan untuk jalur udara, secara perlahan lonjakan mulai nampak. Tetapi dari informasi yang diterima sendiri jalur penerbangan sudah mencapai 1.000 orang setiap harinya. Hal ini disampaikan Kepala Bandara Sultan Iskandar Pangkalan Bun Zuber, Rabu (20/4). (bah/son/ala/ko)