Site icon KaltengPos

Barsel Kawinkan Gelar Mangaruhi

BERGELUT DENGAN AIR LUMPUR: Para peserta lomba Mangaruhi harus berjibaku dengan air keruh untuk mencari ikan dan belut. Dalam lomba yang digelar di Kompleks Taman Budaya Kalteng Sabtu (21/5), Kabupaten Barsel berhasil memenangi kategori putra dan putri.

PALANGKA RAYA-Pada Sabtu (21/5), hari terakhir perlombaan dalam gealran FBIM 2022. Secara umum, kegiatan berjalan aman dan lancar. Meski, tidak semua kabupaten berpartisipasi dalam setiap lomba yang diadakan.

Kontingen dari Kabupaten Barito Selatan berhasil mengawinkan gelar dalam lomba Mangaruhi dalam Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2022 yang digelar di Taman Budaya Kalteng Sabtu (21/5).Nama Megianto dan Kana Kardianto dalam kategori putra, lalu Leniati dan De­lina kategori putri.Terkhusus kategori putra, kemenangan yang diraih ini mengulang prestasi dalam gelaran FBIM tahun 2019 lalu.

Kemenangan ini semakin berkesan bagi mereka karena ditonton lang­sung Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran beserta keluarga besarnya. Seperti menjadi kebiasaan suami dari Yulistra Ivo itu, hadiah tambahan diberikan kepada peserta sebagai tanda perhatian dan penyemangat.

Untuk dua kategori masing-masing Rp10 juta dibagi semua peserta. Lalu Rp10 juta tunai dibagi kepada peserta yang bisa menangkap belut.

Megianto, mengaku sangat senang bisa kembali merebut gelar juara pertama pada FBIM tahun 2022 ini. Bersama rekannya, mengaku tidak mempunyai persiapan khusus untuk mengikuti lomba ini. Apalagi kondisi saat ini sedang terjadi pandemi Covid 19. Sehari-hari juga bergelut dengan ikan karena profesinya sebagai eptani dan pencari ikan.

“Senang sekali bisa menang lagi,”kata warga dari Desa Mabuan, Kecamatan Dusun Selatan ini.

Perasaan yang sama dirasakan Delina, anggota kontingen Tim Putri Mangaruhi Barsel. Ia sangat senang bisa menang dalam gelaran ini, Terlebih mendapat hadiah dari Gubernur Kalteng yang menyaksikan lang­sung kepiawaian dirinya menang­kap ikan.

“Menangkap ikan dalam perlom­baan Mangaruhi ini lebih mudah dari pada menangkap ikan di ke­hidupan sehari-hari. Dalam lomba enggak ada kayu, enggak ada duri, kalau ditempatkan kami duri ban­yak, kayu banyak, “ujarnya. (*pwn/*irj/*isb/ram)

Exit mobile version