Site icon KaltengPos

Hemat Tenaga, Wukuf Masih Lama

Ilustrasi

Seluruh JCH Kalteng Sudah Bertolak ke Tanah Suci

PALANGKA RAYA-731 jemaah calon haji (JCH) asal Kalimantan Tengah (Kalteng) yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) lima, enam, dan tujuh sudah bertolak ke Tanah Suci. Jemaah kloter lima dan enam terlebih dahulu tiba di Madinah, menyusul jemaah kloter tujuh yang bertolak dari Banjarmasin pada Selasa (21/6) sekitar pukul 11.30 Wita.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalteng Noor Fahmi melalui Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hasan Basri mengatakan, seharusnya Kalteng memberangkatkan 360 orang pada kloter lima, yang terdiri dari JCH dan petugas. Namun dua orang jemaah batal berangkat karena kondisi kesehatan yang kurang baik (HB turun). Sehingga total yang berangkat pada kloter lima yakni 358 orang. Karena ada sisa dua kursi kosong, satu kursi diisi jemaah dari Kalimantan Selatan (Kalsel), sehingga yang berangkat berjumlah 359 jemaah.

“Pada kloter enam pun demikian, ada dua orang yang HB-nya turun, sehingga dua kursi kosong itu diisi oleh jemaah Kalteng yang tertunda berangkat sebelumnya (kloter lima),” bebernya, Selasa siang (21/6).

Selanjutnya, kloter tujuh yang keseluruhan diisi jemaah dari Kota Palangka Raya, seharusnya memberangkatkan 32 orang jemaah dari Kota Palangka Raya. Namun kemudian ditambah dua orang jemaah yang gagal berangkat pada kloter enam. Dengan demikian, pada kloter tujuh ini Kalteng memberangkatkan 34 orang jemaah.

“Di dalam pesawat terisi 360 orang, 34 orang dari Kalteng dan sisanya adalah jemaah dari Kalsel,” sebutnya.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa rangkaian pemberangkatan JCH asal Kalteng telah selesai. Seluruh jemaah dan petugas yang dijadwalkan bertolak ke Tanah Suci sudah berangkat dan telah tiba di Madinah dalam kondisi sehat.

“Alhamdulillah, seluruh jemaah bisa berangkat, meski ada yang sempat tertunda, tapi akhirnya bisa berangkat,” ujarnya.

Sementara itu, Kemenag RI mengingatkan jemaah yang mulai memadati Makkah supaya mengatur ritme ibadah. Jangan sampai ada jemaah yang menghabiskan tenaga untuk menjalankan ibadah sebanyak-banyaknya di Masjidilharam. ”Jemaah (sebaiknya, red) tidak memaksakan diri untuk selalu salat di Masjidilharam,” tutur Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Akhmad Fauzin di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Fauzin menjelaskan, jemaah harus bisa menghemat tenaga sampai pelaksanaan wukuf atau puncak ibadah haji nanti. Sesuai dengan rencana perjalanan haji yang disusun Kemenag, wukuf di Arafah digelar pada 8 Juli. Kemudian disusul pelaksanaan mabit atau bermalam di Muzdalifah dan melontar jumrah di Mina. ”Waktu pelaksanaan wukuf masih lama,” ujar Fauzin.

Seiring dengan perjalanan waktu pelaksanaan haji, saat ini jumlah jemaah dari berbagai penjuru dunia di Masjidilharam maupun Masjid Nabawi makin banyak. Karena itu Fauzin mengingatkan jemaah untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, khususnya menggunakan masker dan selalu mencuci tangan.

Fauzin menyampaikan, saat ini jumlah jemaah yang sakit berjumlah 160 orang. Perinciannya; 54 orang rawat jalan, 98 orang rawat inap di klinik kesehatan haji Indonesia (KKHI), dan 8 orang dirawat di RS Arab Saudi. Sedangkan jumlah jemaah yang wafat terus bertambah. Sejauh ini sudah mencapai tujuh orang. (abw/jpg/ce/ram/ko)

Exit mobile version