PALANGKA RAYA-Apel besar dan halalbihalal memperingati HUT ke-65 Provinsi Kalteng dilaksanakan secara meriah di halaman kantor gubernur, Senin (23/5). Upacara dipimpin langsung oleh Gubernur H Sugianto Sabran dan dihadiri wakil gubernur, unsur forkopimda, tokoh dan mantan pejabat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lainnya.
Selain disemarakkan panggung hiburan dan live musik, juga disediakan beragam kuliner produksi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di Kalteng, yang memang sengaja dihadirkan untuk memperlihatkan hasil karya, sekaligus melayani masyarakat dan tamu undangan yang hadir.
Sebagai pemimpin Kalteng saat ini, Gubernur H Sugianto Sabran mengutarakan rasa bangga dan memberikan apresiasi kepada para pemimpin dan pendahulu. “Mereka telah berjasa membangun Kalteng dan ikut memajukan daerah ini di semua sektor sehingga hasilnya dapat dirasakan kita saat ini,” katanya.
Dengan telah ditunjuknya Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara (IKN) yang baru, maka ada peluang dan potensi besar bagi Kalteng untuk mengembangkan pembangunan di semua sektor. Kalteng harus menjadi provinsi yang berdaya saing. Bukan menjadi penonton di daerah sendiri. Sebaliknya harus bisa bersaing memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada. Caranya dengan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) andal melalui peningkatan mutu pendidikan dan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan.
“Dengan mengangkat tema Sumber Daya Manusia Bangkit, Kalimantan Tengah BerAKHLAK Penuh dengan KeBERKAHan, seluruh komponen masyarakat diajak untuk bangkit setelah dua tahun lebih terjerembap oleh pandemi Covid-19, memantapkan kembali komitmen dalam menyukseskan pembangunan daerah,” ucap gubernur.
Sejauh ini, Pemprov Kalteng telah menggapai sejumlah prestasi membanggakan. Di antaranya, delapan kali berturut-turut mendapat opini WTP dari BPK RI, meraih terbaik I kategori kinerja pengelolaan DAK fisik tahun 2021 se-Indonesia dari Kementerian Keuangan RI, masuk 5 besar daerah berkinerja terbaik penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2021 dan tahun 2022 tingkat nasional (peringkat satu wilayah Kalimantan).
“Ini menunjukan komitmen pemprov dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintah yang berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat. Semua itu tak lepas dari kesinergisan seluruh pemangku kepentingan bersama masyarakat,” ujarnya.
Di sektor infrastruktur, pemprov telah melaksanakan percepatan pembangunan dengan fokus membuka keterisolasian wilayah perdesaan, demi mewujudkan Kalteng yang lebih maju dan sejahtera. Pembangunan jalan, jembatan, dan pelabuhan terus ditingkatkan untuk mempermudah akses masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari serta menunjang aktivitas perekonomian dan memperlancar alur distribusi barang dan jasa.
Potensi sumber daya alam melimpah yang dimiliki Bumi Tambun Bungai dapat menjadi modal besar untuk mendukung pembangunan daerah. Gubernur juga menginisiasi gagasan bahwa Dana Bagi Hasil (DBH) atas pengelolaan sumber daya alam, persentase pembagiannya disesuaikan dengan persentase ideal. Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota penghasil mestinya memiliki persentase yang lebih besar, sehingga dapat digunakan untuk pembangunan daerah.
Pembangunan membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit. Untuk membangun Kalteng yang memiliki luas wilayah yang besar ini tidaklah cukup jika hanya mengandalkan APBD. Dibutuhkan pendanaan dari sumber-sumber lain yang relevan. Salah satunya melalui investasi.
“Kami berharap APBD Kalteng dapat mencapai 7-8 triliun rupiah pada akhir masa kepemimpinan kami. Mohon dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan para tokoh agar sama-sama mengawal seluruh kebijakan dan gagasan dalam rangka percepatan pembangunan,” ajak Sugianto.
Rencana pembangunan hilirisasi industri silika, turunan produk kelapa sawit, batu bara, bauksit, kokas, dan zircon di Kalteng juga perlu mendapat dukungan. BUMD juga diminta untuk turut serta mengambil bagian dalam pengelolaan hasil sumber daya alam.
Pertumbuhan ekonomi triwulan l tahun 2022 berada di angka 7,32 persen year on year (tahun ke tahun), yang terutama bersumber dari ekspor. Capaian ini lebih meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 yang sebesar 3,40 persen. Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada pada angka 71,25 persen.
Pengembangan Program Strategis Nasional (PSN) dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional (food estate di Kapuas dan Pulang Pisau), sejauh ini luas lahan yang dilakukan intensifikasi mencapai 44.135 hektare (ha), sedangkan lahan ekstensifikasi seluas 16.643 ha. Jumlah produksi gabah tahun 2020/2021 mencapai 162.284 ton gkg (gabah kering giling), dengan rata-rata produktivitas sebesar 4,1 ton gkg/hektare.
Pemprov juga tengah mengembangkan program shrimp estate di Sukamara, pembangunan Ras Provinsi di Hanau (Seruyan), pembangunan rel kereta api, pengerukan alur Kapuas Murung, dan penguatan UMKM.
Program-program tersebut diharapkan akan berdampak positif terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, terciptanya banyak lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalteng.
“Marilah kita terus membangun sinergi dan kolaborasi dalam upaya percepatan berbagai program pembangunan, untuk mewujudkan Kalimantan Tengah berAKHLAK penuh dengan keBERKAHan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, gubernur juga mengungkit rencana pembangunan universitas di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito, dengan lokasi akan ditentukan kemudian.
“Kita akan mencoba mencari anggaran. Bisa menggunakan dana CSR dari provinsi dan kabupaten yang ada di DAS Barito, para pengusaha dan lainnya juga akan diajak untuk ikut berpartisipasi,” tutur gubernur.
Hal ini diperlukan agar Kalteng benar-benar memiliki SDM yang andal, maju, profesional dan berdaya saing tinggi. Dengan demikian, lanjut gubernur, anak-anak muda di Kalteng tidak perlu lagi menempuh pendidikan di provinsi lain.
“Menurut perkiraan dan mata batin saya, jika IKN berjalan dengan baik ke depan, maka pembangunan akan berdampak baik untuk kabupaten-kabupaten di DAS Barito. Dengan demikian, infrastruktur seperti yang kita inginkan akan tercapai, termasuk pembangunan universitas di sana,” tambahnya.
Gubernur juga menginginkan agar Kalteng segera dimekarkan menjadi tiga provinsi, yakni Kalteng, Barito Raya, dan Kotawaringin Raya. Sebab dengan luas wilayah seperti saat ini, Kalteng tidak akan mampu bergerak cepat untuk memaksimalkan pembangunan.
“Saya selaku gubernur juga sangat menghargai tokoh pendiri Kalteng pada masa lampau. Namun karena wilayah Kalteng sangat luas, perlu dipikirkan untuk pemekaran, sehingga pembangunan dapat berjalan maksimal, terutama sektor infrastruktur, sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sektor lainnya,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Barito Utara H Nadalsyah mengutarakan dukungan dan mengapresiasi rencanab Gubernur H Sugianto Sabran untuk mendirikan universitas di DAS Barito.
“Tadi saya sudah berkomunikasi dengan bupati-bupati di wilayah DAS Barito, kami menyerahkan sepenuhnya pada kebijakan gubernur untuk menentukan di mana lokasi dibangunnya universitas,” ungkapnya.
Dengan dibangunnya universitas, besar harapan ada peningkatan dan kemajuan di sektor pendidikan untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
Mengenai lahan, H Nadalsyah menyatakan sanggup untuk menyiapkannya jika rencana tersebut direalisasikan nanti.
Sementara itu, Bupati Barito Timur Ampera A Y Mebas menambahkan, adanya universitas di DAS Barito menjadi impian pihaknya selama ini. Keberadaan universitas tanru akan berdampak pada peningkatan kulaitas sumber daya manusia. “Kami juga mendorong agar Palangka Raya menjadi kota pusat pendidikan di Kalteng, sehingga generasi muda tak perlu sekolah jauh-juah di luar Kalteng,” ujarnya.
Menurut Bupati Murung Raya Perdie M Yosep, universitas, institut, maupun perguruan tinggi tentu sangat diperlukan oleh masyarakat Kalteng. “Jika ingin lebih mengakomodasi putra putri di empat kabupaten DAS Barito, maka tentu sangat potensial. Jika bisa dibangun universitas di DAS Barito, maka dapat menampung anak-anak muda yang ingin menempuh pendidikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj Bupati Barito Selatan Lisda Arriyana menambahkan bahwa upaya pemerintah provinsi melalui Gubernur H Sugianto Sabran yang berencana mendirikan universitas di DAS Barito perlu didukung penuh. Universitas bisa menjadi pusat pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan. Karena itu mesti benar-benar dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan masyarakat melalui sektor pendidikan.
“Juga diharapkan dapat mencerdaskan masyarakat melalui ilmu pengetahuan dan inovasi yang dihasilkan, serta mempercepat peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat,” ucapnya. (nue/ce/ala)