Site icon KaltengPos

Vaksin Ternak Telah Tiba, Sapi Joko Widodo Disuntik Perdana

SUNTIKAN PERTAMA: Petugas menyuntikkan vaksin pada sapi kurban sumbangan Presiden Joko Widodo di peternakan milik H Sutrisno, Jalan Mahir Mahar, Palangka Raya, Jumat (24/6).

Mencegah Meluasnya Wabah PMK di Wilayah Kalteng

PENYERAHAN 27.00 dosis vaksin PMK tahap pertama dilakukan oleh Kepala Balai Veteriner Banjarbaru drh Putut Eko Wibowo yang mewakili pemerintah pusat. Vaksin secara simbolis diserahkan kepada Staf Ahli Gubernur Kalteng Yuas Elko dan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Kalteng Riza Rahmadi. Penyerahan vaksin dilaksanakan di peternakan sapi milik H Sutrisno, Jalan Mahir Mahar, Kelurahan Kalampangan, Palangka Raya, Jumat (24/6).

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya Renson, drh Imam Rahmadi yang mewakili Balai Karantina Pertanian Palangka Raya, dan perwakilan dari BPKP. Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyuntikan perdana vaksin PMK untuk ternak sapi di wilayah Provinsi Kalteng.

Adapun ternak sapi yang mendapat suntikan vaksin perdana yakni sapi kurban seberat 1,2 ton yang merupakan sumbangan dari Presiden RI Joko Widodo.

Kepala Balai Veteriner Banjarbaru drh Putut Eko Wibowo menjelaskan, sebanyak 2.700 dosis vaksin ini dikirim oleh pemerintah pusat  untuk mengatasi penyebaran penyakit PMK di wilayah Kalteng.

“Orientasinya adalah daerah-daerah tertular PMK yang mendapat jatah vaksin ini,” kata Putut Eko Wibowo.

Dikatakan Putut, salah satu daerah di Kalteng yang terdeteksi wabah PMK adalah Kota Palangka Raya. Sementara daerah lainnya yang juga diserang wabah ini yakni Sukamara, Kotawaringin Barat, dan Kotawaringin Timur.

Ditambahkan Putut, sesuai SOP terkait pemberian vaksin PMK, penyuntikan vaksin diprioritaskan untuk ternak sapi yang dalam kondisi sehat, tapi berada di daerah tertular atau zona merah PMK.

“Nanti teman-teman dari dinas provinsi atau kabupaten/kota yang akan mengatur itu semua,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan nya, sesuai regulasi terkait pencegahan wabah PMK yang dikeluarkan oleh pemerintah, konsentrasi penyuntikan vaksin PMK untuk ternak sapi diprioritaskan pada wilayah dalam radius 10 kilometer (km) dari tempat terjadinya wabah PMK. Sesuai aturan, penyuntikan vaksin PMK  terhadap ternak sapi yang sehat dilakukan sebanyak 3 kali.

Satu bulan setelah penyuntikan pertama, dilanjutkan dengan penyuntikan kedua. Sementara untuk penyuntikan vaksin ketiga atau booster yakni enam bulan setelah penyuntikan kedua. Selain sapi, vaksin PMK juga bisa diberikan untuk kambing dan kerbau.

“Namun untuk sekarang ini kita prioritaskan untuk ternak sapi dan kerbau,” ujar Putut Eko Wibowo sembari menambahkan bahwa setelah pengiriman vaksin tahap pertama, Kalteng akan mendapatkan pengiriman vaksin PMK tahap kedua, yang kemungkinan akan dikirim beberapa bulan ke depan.

Di tempat yang sama, Ke pala DTPHP Provinsi Kalteng Riza Rahmadi mengatakan, pihaknya telah memetakan daerah yang diprioritaskan untuk pemberian vaksinasi PMK.

“Vaksin ini akan didistribusikan ke daerah tertular PMK, mencakup Kabupaten Kotim, Kobar, Sukamara, dan Palangka Raya,” ujarnya.

Dikatakan Rahmadi, rencananya penyuntikan vaksin PMK di wilayah Kalteng akan dilakukan pada 2 Juli mendatang. “Sapi yang sudah divaksin akan dipasang ear tag dan kami daftarkan ke Isikhnas untuk menandai jika sapi-sapi tersebut telah mendapat vaksinasi,” terangnya.

Tahun Ini Kalteng Surplus Hewan Kurban

Menjelang hari raya Iduladha Juli mendatang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng telah mendata kebutuhan dan ketersediaan hewan kurban. Hasil pendataan, tahun ini Kalteng mengalami surplus stok hewan kurban.

Kepala DTPHP Kalteng Riza Rahmadi mengatakan, kebutuhan ternak sapi dan kerbau di Kalteng untuk Iduladha sebanyak 10.000 ribu ekor. Sementara potensi ketersediaan 10.330 ekor.

Ia menambahkan, kebutuhan kambing atau domba sebanyak 3.090 ekor. Sementara potensi ketersediaan sebanyak 3.718 ekor. Angka ini menunjukkan surplus hewan kurban untuk hari raya nanti. Berdasarkan data yang ada, kabupaten/kota yang memiliki potensi ketersediaan hewan ternak cukup banyak atau surplus yakni di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kota Palangka Raya.

“Untuk Kabupaten Kotawaringin Timur, ketersediaan sapi atau kerbau surplus 163 persen, sementara Kota Palangka Raya surplus 394 persen,” ungkapnya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (23/6).

Memang secara keseluruhan Kalteng surplus ketersediaan hewan ternak untuk kebutuhan kurban. Hanya saja pemerataannya masih kurang, lantaran masih ada beberapa kabupaten/kota yang masih kekurangan ketersediaan hewan kurban. Untuk itu pihaknya meminta kepada para pedagang di daerah yang kekurangan ketersediaan hewan kurban, agar memasok hewan kurban dari dalam wilayah Kalteng seperti Kotawaringin Timur dan Palangka Raya.

“Dipastikan hewan kurban yang ada di Kota Palangka Raya bebas dari PMK, begitu juga yang di wilayah Kotawaringin Timur,” tutupnya. (*/ce/ala/ko)

Exit mobile version