Site icon KaltengPos

Cegah Lakalantas dan Turunkan Fatalitas

TEMU KOMUNITAS: Wakapolda Kalteng Brigjen Pol. Rakhmad Setyadi bersama komunitas masih dalam rangkaian operasi zebra telabang di Pos Polisi Bundaran Besar, kemarin (24/10/2024).

PALANGKA RAYA–Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan berkendara, Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar temu komunitas sebagai bagian dari Operasi Zebra Telabang 2024 di Pos Polisi Bundaran Besar, Kota Palangka Raya, Kamis (24/10/2024).

Mengusung tagline Polda Kalteng: Aman dan Nyaman, kegiatan ini bertujuan mendekatkan polisi kepada masyarakat, sekaligus menyerap aspirasi serta mengingatkan pentingnya keselamatan dalam berkendara. Kegiatan tersebut dihadiri berbagai komunitas, termasuk komunitas motor, profesi, travel, dan perusahaan otobus (PO) di Kota Palangka Raya.

Kapolda Kalteng Irjen Pol. Drs. Djoko Poerwanto melalui Wakapolda Kalteng Brigjen Pol. Rakhmad Setyadi menyampaikan, dialog itu bertujuan untuk mencegah kecelakaan lalu lintas dan menurunkan tingkat fatalitasnya. Polda Kalteng mengajak semua komunitas untuk berperan aktif dalam menggerakkan masyarakat mengampanyekan keamanan, keselamatan, dan ketertiban berlalu lintas.

“Provinsi Kalteng merupakan salah satu daerah dengan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas yang cukup rendah dibandingkan provinsi lain. Di Indonesia, sekitar 30-35 ribu orang meninggal dunia tiap tahun akibat kecelakaan, dan 30 persennya berasal dari kalangan muda, seperti mahasiswa dan pelajar,” beber Brigjen Pol. Rakhmad.

Meskipun tingkat fatalitas kecelakaan di Kalteng tergolong rendah, kepolisian tetap berkomitmen untuk terus mengingatkan para pengendara akan pentingnya keselamatan berkendara. “Kami memiliki prinsip bahwa tiap nyawa berharga dan harus diselamatkan. Potensi kecelakaan yang menyebabkan luka berat, cacat, hingga meninggal dunia harus dihindari,” tegasnya.

Rakhmad menambahkan, meski data statistik menunjukkan angka kecelakaan yang minim, program keselamatan harus dapat menyentuh hati masyarakat, terutama komunitas yang bergantung pada jalan raya sebagai mata pencaharian sehari-hari.

“Tugas pokok polisi adalah melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu merasa takut saat bertemu polisi di jalan raya. Justru kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menciptakan keamanan dan keselamatan di jalan raya,” lanjutnya.

“Polisi yang berada di jalan atau di berbagai tempat bukan bertujuan untuk menakut-nakuti, melainkan menjadi simbol ajakan kepada masyarakat untuk selalu melengkapi perlengkapan keselamatan dalam berkendara,” tutupnya. (ham/ce/ala)

 

Exit mobile version