PALANGKA RAYA-Tiga hari menjelang masa puncak haji atau yang juga dikenal dengan masa Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina), seluruh penjuru Kota Makkah mulai dipadati jemaah haji, tak terkecuali di Masjidilharam.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kalteng Dr H Noor Fahmi yang saat ini berada di Makkah, berpesan kepada petugas haji untuk lebih memperhatikan dan mengingatkan para jemaah haji untuk mempersiapkan fisik dan kesehatan menghadapi puncak haji.
“Terus ingatkan jemaah haji kita soal pentingnya menjaga kondisi dan kesehatan fisik, karena fisik yang prima merupakan modal utama bagi jemaah haji untuk bisa melaksanakan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina nanti,” pesannya, Minggu (25/6).
Dikatakannya, puncak haji akan dimulai pada 8 Zulhijah 1444 Hijriah atau 26 Juni 2023. Pada tanggal itu, jemaah haji akan diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah. Kemudian tanggal 9 Zulhijah atau 27 Juni 2023, jemaah haji melaksanakan wukuf di Arafah. Selanjutnya pada 10 Zulhijah atau 28 Juni 2023, jemaah haji sudah akan bertolak untuk mabit di Mina.
Terkait itu, ketua kelompok terbang (kloter) 6 BDJ Achmad Farichin, mengaku pihaknya telah mengingatkan jemaah haji, terutama yang lanjut usia (lansia) agar tetap menjaga kesehatan.
“Melalui petugas kesehatan kloter, kami selalu mengingatkan jemaah haji untuk mengurangi aktivitas di luar hotel dan melakukan olahraga ringan dengan bergerak di lingkungan hotel,” ujarnya.
Senada, ketua kloter 05 BDJ Mulyono melaporkan, untuk mempersiapkan puncak haji, jemaah haji kloter 5 BDJ tidak diperkenankan lagi melaksanakan ziarah maupun umrah sunah. Kebijakan ini diambil demi menjaga dan melindungi jemaah haji kloter 5 BDJ agar tetap sehat dan bugar menjelang wukuf di Arafah.
Sementara itu, ketua kloter 3 BDJ Ardiansyah melalui TPIHI Misbah melaporkan, dalam menghadapi pucak haji, sebanyak 328 jemaah haji asal Kabupaten Kapuas yang tergabung dalam kloter 3 BDJ diberi pembinaan dan pemahaman kepada para jemaah haji, bahwa fase Armuzna memerlukan persiapan fisik maupun mental.
Beberapa hal yang menjadi pesan penting bagi jemaah antara lain mengurangi aktivitas fisik yang berlebihan seperti ziarah, umrah sunah, dan lainnya.
“Melaksanakan amalan sunah cukup di musala, di masjid, atau masjid yang dekat hotel,” pesan Misbah.
Jemaah haji juga diimbau mengenakan alat pelindung diri (SPD) seperti topi, kacamata hitam, masker, payung, dan alas kaki saat keluar dari hotel untuk beraktivitas.
Untuk persiapan Armuzna, Misbah mengingatkan jemaah haji menyiapkan bekal yang harus dibawa, mulai dari tikar hingga tas.
Langkah serupa juga dilakukakan pengurus kloter 4 BDJ. Dalam laporannya, ketua kloter 4 BDJ Elly Saputra mengatakan pihaknya mendisiplinkan jadwal piket untuk memantau keluar masuk jemaah dari hotel.
“Ini salah satu ikhtiar mengurangi potensi kelelahan para jemaah haji khususnya yang lansia dan berisiko tinggi menjelang Armuzna,” terang Elly, Sabtu (24/6).
Selain itu, kebijakan ini dimaksudkan agar tidak ada jemaah haji yang sakit atau mengeluh ketika pelaksanaan wajib dan rukun haji.
Jadwal piket ini, kata dia, dilaksanakan petugas kloter, berkoordinasi dengan ketua regu (karu) dan ketua rombongan (karom).
Masih terkait dengan persiapan Armuzna, Elly mengaku pihaknya telah mengingatkan para jemaah haji untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, karena suhu di kawasan Makkah mencapai 45 derajat Celsius.
“Agar jemaah tidak sering terpapar sinar matahari, ibadah cukup dilakukan di pemondokan, ibadah sunah sebaiknya dikurangi,” imbuhnya.
Tak bosannya Kabid Papkis Kanwil Kemenag Kalteng ini mengingatkan jemaah haji, bahwa yang menjadi tujuan utama adalah pelaksanaan puncak haji. Karena itu selama berada di Armuzna, jemaah haji harus dalam kondisi sehat dan bugar.
“Insyaallah 328 jemaah asal Kabupaten Barito Selatan dan Kotawaringin Timur yang tergabung dalam kloter 4 BDJ siap mengikuti prosesi Armuzna,” ungkapnya.
Sementara itu, ketua kloter 7 BDJ melalui PHD M. Ridho Ansari menyampaikan bahwa petugas selalu memberikan imbauan kepada jemaah untuk menghemat tenaga untuk Armuzna dan mengurangi aktivitas di luar hotel yang kurang penting.
Lebih lanjut dikatakannya, 305 jemaah haji kloter 7 BDJ asal Kabupaten Barito Utara, Pulang Pisau, Murung Raya, Kapuas, Gunung Mas, Seruyan, dan Barito Selatan saat ini dalam kondisi sehat dan siap menghadapi Armuzna.
Senada dengan itu, ketua kloter 18 BDJ Ahmad Firdaus Al Halawi melalui pembimbing ibadah Yustisiana Sari melaporkan, 101 jemaah haji Kalteng yang tergabung dengan jemaah haji asal Kalsel terus diberi pembinaan terkait pelaksanaan di Armuzna.
Yusti menyebut tim kesehatan kloter 18 BDJ terus menggencarkan edukasi bagi para jemaah soal pentingnya menjaga kesehatan, karena tak lama lagi akan menjalankan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Wukuf di Arafah akan dilaksanakan pada 9 Zulhijjah atau 27 Juni 2023.
“Untuk menghadapi fase Armuzna, jemaah haji harus menyiapkan fisik dan mental, agar seluruh rukun wajib haji bisa dilaksanakan dengan lancar,” tuturnya. (hms/sma/ce/ala)