Kamis, Januari 30, 2025
28.7 C
Palangkaraya

Jangan Iri Ya, Sosok Ini Berpotensi Kuat Jadi Ketua DPD Golkar Kalteng

 

PALANGKA RAYA-Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Palangka Raya Fairid Naparin berpeluang menggantikan HM Ruslan sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kalteng.

Politikus muda yang terpilih kembali sebagai Wali Kota Palangka Raya periode 2025-2030, dinilai layak memimpin partai berlambang pohon beringin itu.

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) Farid Zaky menyebut, nama Fairid diuntungkan karena menjabat sebagai wali kota selama dua periode.

Sebagai pejabat di ibu kota provinsi, ia mendapatkan insentif elektoral dibandingkan mereka yang menjabat bupati.

“Karena ada sejumlah tuntutan untuk menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kalteng, salah satunya berdomisili di Kota Palangka Raya,” ungkap Farid Zaky, Minggu (26/1/2025).

Berstatus sebagai putra Abdul Razak, yang notabene merupakan Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Kalteng, juga menjadi modal penting. Ditambah lagi, Fairid terpilih kembali untuk memimpin Kota Palangka Raya dan juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Palangka Raya.

Baca Juga :  Pemko Raih Penghargaan Kota Layak HAM

Berbicara dengan kemampuan, menurut pria yang baru saja menyelesaikan studi doktornya itu, akan ada komparasi dari aspek kapasitas politik. Bukan hanya Fairid, tetapi juga ada sosok-sosok lain seperti Eddy Raya, Edy Pratowo, Jaya S Monong, dan Mukhtarudin.

“Kita bisa lihat bagaimana dinamika ke depan dengan faksi yang ada. Karena akan terjadi dinamika. Namun secara kapasitas, Fairid dianggap lebih mampu untuk memimpin Golkar Kalteng,” ungkapnya.

Selain itu, menurut Farid Zaky, pemerintahan yang akan datang akan ikut campur dalam penentuan posisi Ketua DPD Partai Golkar.

“Partai berlambangkan pohon beringin itu memiliki pengaruh besar. Sebab dalam kepemerintahan, partai ini dilabelikan sebagai suporting,” tuturnya.

Karena banyaknya faksi yang akan bermunculan nanti, maka faktor usia, pengalaman, dan senioritas akan menjadi hitung-hitungan.

Baca Juga :  Bawaslu Sebut Penerima Serangan Fajar Bisa Dipidana

Sebab, pada pilkada lalu Partai Golkar mengusung Abdul Razak sebagai calon gubernur. Sehingga gubernur terpilih akan berperan dan tidak akan berdiam diri.

“Pasti akan ikut mengamati, mengontrol, dan ikut berperan. Karena posisi Partai Golkar sangat strategis. Maka kemampuan Fairid akan diuji. Tentu pihak istana akan mengomperasi Fairid dan Edy Pratowo,” kata Farid.

“Saya perkirakan bulan Februari nanti sudah mulai ramai bermunculan faksi-faksi,” tambahnya.

Menurutnya, perebutan kursi Ketua DPD Partai Golkar Kalteng kali ini, juga tak terlepas dari persiapan menuju pemilu dan pilkada periode berikut. Hal ini pun tak bisa dihindarkan dari persepsi publik. (irj/ce/ala)

 

PALANGKA RAYA-Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Palangka Raya Fairid Naparin berpeluang menggantikan HM Ruslan sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kalteng.

Politikus muda yang terpilih kembali sebagai Wali Kota Palangka Raya periode 2025-2030, dinilai layak memimpin partai berlambang pohon beringin itu.

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) Farid Zaky menyebut, nama Fairid diuntungkan karena menjabat sebagai wali kota selama dua periode.

Sebagai pejabat di ibu kota provinsi, ia mendapatkan insentif elektoral dibandingkan mereka yang menjabat bupati.

“Karena ada sejumlah tuntutan untuk menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kalteng, salah satunya berdomisili di Kota Palangka Raya,” ungkap Farid Zaky, Minggu (26/1/2025).

Berstatus sebagai putra Abdul Razak, yang notabene merupakan Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Kalteng, juga menjadi modal penting. Ditambah lagi, Fairid terpilih kembali untuk memimpin Kota Palangka Raya dan juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Palangka Raya.

Baca Juga :  Pemko Raih Penghargaan Kota Layak HAM

Berbicara dengan kemampuan, menurut pria yang baru saja menyelesaikan studi doktornya itu, akan ada komparasi dari aspek kapasitas politik. Bukan hanya Fairid, tetapi juga ada sosok-sosok lain seperti Eddy Raya, Edy Pratowo, Jaya S Monong, dan Mukhtarudin.

“Kita bisa lihat bagaimana dinamika ke depan dengan faksi yang ada. Karena akan terjadi dinamika. Namun secara kapasitas, Fairid dianggap lebih mampu untuk memimpin Golkar Kalteng,” ungkapnya.

Selain itu, menurut Farid Zaky, pemerintahan yang akan datang akan ikut campur dalam penentuan posisi Ketua DPD Partai Golkar.

“Partai berlambangkan pohon beringin itu memiliki pengaruh besar. Sebab dalam kepemerintahan, partai ini dilabelikan sebagai suporting,” tuturnya.

Karena banyaknya faksi yang akan bermunculan nanti, maka faktor usia, pengalaman, dan senioritas akan menjadi hitung-hitungan.

Baca Juga :  Bawaslu Sebut Penerima Serangan Fajar Bisa Dipidana

Sebab, pada pilkada lalu Partai Golkar mengusung Abdul Razak sebagai calon gubernur. Sehingga gubernur terpilih akan berperan dan tidak akan berdiam diri.

“Pasti akan ikut mengamati, mengontrol, dan ikut berperan. Karena posisi Partai Golkar sangat strategis. Maka kemampuan Fairid akan diuji. Tentu pihak istana akan mengomperasi Fairid dan Edy Pratowo,” kata Farid.

“Saya perkirakan bulan Februari nanti sudah mulai ramai bermunculan faksi-faksi,” tambahnya.

Menurutnya, perebutan kursi Ketua DPD Partai Golkar Kalteng kali ini, juga tak terlepas dari persiapan menuju pemilu dan pilkada periode berikut. Hal ini pun tak bisa dihindarkan dari persepsi publik. (irj/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/