PALANGKA RAYA-Renovasi Bundaran Besar (Bunbes) terus berlanjut. Ikon Kota Palangka Raya ini tengah dipercantik dan ditata agar lebih modern. Sejauh ini penggarapan proyek di pusat ibu kota provinsi ini berjalan lancar. Megaproyek ini ditargetkan rampung pada awal 2024 mendatang. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) H Shalahuddin ST MT.
Shalahuddin menyebut, beberapa waktu lalu bagian tengah termasuk patung sudah dibongkar untuk diamankan sementara. Nantinya patung yang memiliki nilai histori pembangunan ibu kota provinsi ini akan dipasang kembali.
“Kami sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat pengguna jalan, jika selama pengerjaan proyek ini, lalu lintas akan terganggu dan terpaksa dilakukan pengalihan arus lalu lintas. Semua kita tentu berharap pengerjaan ini berjalan lancar sehingga bisa selesai sesuai target, dalam mewujudkan Kalteng makin bermartabat, elok, religius, kuat, amanah, dan harmonis (BERKAH),” kata Shalahuddin kepada Kalteng Pos, Rabu (26/10).
Pihaknya sangat mengapresiasi perhatian dan keseriusan Gubernur H Sugianto Sabran, sehingga proses renovasi Bundaran Besar Palangka Raya bisa dilaksanakan. Ditandai dengan peletakan batu pertama yang telah dilaksanakan pada 17 September lalu.
Ditegaskan Shalahuddin bahwa renovasi Bundaran Besar ini sebagai bentuk pengembangan kawasan sejarah. Pekerjaan fisik menggunakan anggaran tahun 2022 dan 2023, dengan pembayaran dilakukan selama tiga tahun, yakni 2022 hingga 2024. Kontrak pengerjaan ini menelan biaya Rp96 miliar.
“Pembangunan ini terlaksana sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Kalteng kepada masyarakat khususnya yang berada di Kota Palangka Raya, agar memiliki ikon dan ciri khas tanpa menghilangkan nilai sejarah,” tegasnya.
“Tujuan pembangunan Bundaran Besar yakni untuk menata sekaligus pengembangan kawasan publik yang memenuhi standar bangunan modern dengan fasilitas pendukung kawasan yang memadai, sehingga keinginan kita untuk memiliki kawasan umum yang tertata bisa terwujud,” ucapnya.
Dalam proyek ini, taka hanya renovasi yang dilakukan, tapi juga akan ada bangunan tambahan seperti menara talawang, museum, biorama, panggung teater dan tempat duduk penonton, taman, serta kolam untuk penghijauan kota. Nmaun penataan ini tidak akan mengubah bentuk asli bundaran.
Pembangunan Bundaran Besar ini sudah direncanakan sejak 2017 lalu, pada periode pertama kepemimpinan Gubernur H Sugianto Sabran, saat masih berpasangan dengan Habib Said Ismail Bin Yahya. Kala itu dilakukan sayembara desain bundaran, yang akhirnya dimenangkan peserta dari Bandung.
Gubernur sebagai orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini menginginkan agar ketika para wisatawan mengunjungi Palangka Raya, ada suatu keunikan yang bisa diingat dan dijadikan kenangan. Salah satunya ikon kota. Karena itu, semangat menata Kalteng terus ditunjukkan oleh Gubernur H Sugianto Sabran. Selain Bundaran Besar, daerah Flamboyan Bawah dan beberapa tempat juga direncanakan untuk ditata ulang. (nue/ce/ala)