Site icon KaltengPos

Masih Ada Sekolah Menerapkan Ujian Berbasis Kertas dan Pensil

UJIAN AKHIR: Hari pertama pelaksanaan UAS di SMPN 1 Palangka Raya, Senin (28/3).

Hari Pertama 3.753 Pelajar Mengikuti UAS Tingkat SMP

PADA pelaksanaanUAS hari pertama ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya melakukan peninjauan langsung. Ada dua sekolah yang di-monitoring. Yakni SMP Sahabat Alam dan SMPN 8 Palangka Raya.

Sekretaris Disdik Kota Palangka Raya Jayani mengatakan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan pihaknya, pelaksanakan UAS di dua sekolah tersebut berjalan lancar. Kedua sekolah tersebut melaksanakan UAS secara konvensional, yakni berbasis kertas dan pensil.

“Kami berpesan kepada pihak sekolah para peserta didik untuk menerapkan protokol kesehatan ketat selama pelaksanaan UAS,” ucapnya, kemarin.

Di tempat yang sama, Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Ririn Mayasari mengungkapkan, tercatat ada 3.753 pelajar dari 49 SMP se-Palangka Raya yang mengikuti UAS kali ini. Terdiri dari 25 SMP negeri dan 24 SMP swasta.

“Alhamdulillah, dua sekolah yang kami pantau, pelaksanaan ujiannya berjalan lancar dan tanpa kendala, kami berharap sampai UN nanti tetap lancar,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan Kalteng Pos, UAS di SMPN 1 Palangka Raya dilaksanakan secara tatap muka. Kepala SMPN 1 Palangka Raya Erdiningsih menyebut, pelajar yang mengikuti ujian sebanyak 275 orang.

“Alhamdulillah, tidak ada halangan. 275 pelajar ikut ujian sekolah kali ini, ada 18 ruangan yang digunakan. Pelaksanaan UAS dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, dalam satu ruang kelas hanya ditempati 50 persen dari kapasitas ruangan,” ucapnya, Senin (28/3).

Lebih lanjut dijelaskannya, ada 10 mata pelajaran yang diuji. UAS ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 09.30 WIB. Kemudian dilanjutkan sesi dua, dimulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.

Ditanya terkait penentuan kelulusan, wanita yang sudah 3 tahun menjabat kepala SMPN 1 ini menerangkan bahwa penentuan kelulusan sepenuhnya kewenangan sekolah.

“Ujian nasional kan sudah ditiadakan, hanya ada ujian sekolah, jadi untuk penentuan kelulusan, dikembalikan ke sekolahan masing-masing,” pungkas salah satu alumnus UPR itu.

Sementara itu, salah seorang pelajar SMPN 1 Palangka Raya, Yemima Olivia menyebut bahwa mata pelajaran yang diuji pada hari pertama UAS adalah Bahasa Indonesia dan Pendidikan Agama.

“Ada dua cara pengerjaan soal, yaitu pilihan ganda melalui google form yang bisa diakses dengan ponsel dan laptop, dan juga soal essay yang kami jawab dengan tulis tangan,” tutur Yemima.

Disinggung mengenai tingkat kesulitan soal ujian, wanita berwajah cantik ini mengaku cukup sulit. Meski demikian ia mengaku masih bisa menjawab semua soal itu. Dirinya berharap bisa lulus UAS kali ini dengan nilai terbaik, sehingga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

”Saya berharap bisa lulus dengan nilai terbaik,” ucapnya.

Bergeser ke SMPN 3 Palangka Raya, pelaksanaan UAS terpantau lancar dan tertib. Kepala SMPN 3 Palangka Raya Gunarhad menyebut, kurang lebih sebulan pihaknya sudah menerapkan PTM terbatas khusus untuk pelajar kelas IX, sebagai persiapan menghadapi UAS.

“Ujian hari pertama berlangsung tertib, lancar, aman, dan terkendali,” ucap Gunarhad, ketika ditemui di ruang panitia ujian, Senin (28/3).

Ia menyebut, ada 331 pelajar yang mengikuti UAS dengan 21 ruangan yang digunakan. Tiap ruangan ditempati sekitar 16 peserta ujian. “Hanya satu pelajar yang tidak bisa ikut ujian karena sakit, tapi yang bersangkutan masih bisa ikut ujian susulan nanti,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Gunarhad, sistem UAS yang diterapkan di SMPN 3 Palangka Raya adalah ujian konvensional atau berbasi kertas dan pensil.

“Pengumuman hasil atau nilai ujian, kemungkinan pada pertengahan Juni nanti. Kami tentu berharap semua peserta ujian lulus, sehingga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya,” terangnya.

Di tempat berbeda, salah satu pelajar kelas IX, Dela, mengaku sangat tenang mengikuti ujian sekolah pada hari pertama. Namun ia juga mengkau mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal ujian.

“Kami sebagai peserta didik berharap mendapatkan nilai yang cukup memuaskan, karena kami juga ingin lulus,” katanya.

Peserta ujian lainnya, Fitri, mengaku tidak mengalami kendala selama ujian. “Soalnya cukup mudah untuk dijawab. Semoga saya bisa mendapat nilai yang baik dan dinyatkan lulus,” ujar pelajar kelas IX ini.

Berbeda dengan pengakuan Noval. Ia menyebut kesulitan pada ujian hari pertama kemarin. “Menurut saya, ujian hari ini (kemarin, red) sangat susah. Mungkin karena ujian perdana, jadi saya agak kurang percaya diri, apalagi sebelumnya kami belajar tatap muka cuman sebulan,” ungkapnya. (*irj/*isb/*fzn/rky/ce/ala/ko)

Exit mobile version