Hari Ini, Keberangkatan Terakhir dari Sampit
PANGKALAN BUN-Hari ini (29/4) merupakan puncak arus mudik dari Kalteng menggunakan moda transportasi laut. Tercatat ribuan pemudik sudah mengantongi tiket dan siap berlayar menuju Pulau Jawa dari Pelabuhan Sampit dan Panglima Utar Kumai. Pihak perusahan jasa angkutan umum ini sudah melakukan antisipasi agar semua pemudik bisa berlayar. Salah satunya dengan menambahkan armada.
Berdasarkan pantauan di lapangan, lonjakan penumpang terlihat di Pelabuhan Panglima Utar Kumai. Kondisi ini membuat PT Dharma Lautan Utama (DLU) dan PT Pelni mengambil kebijakan untuk menambah armada kapal. DLU 15 armada dan Pelni 8 call atau keberangkatan. Jumlah pemberangkatan sebanyak 27 call.
Kepala KSOP Kumai Hary Surryanto mengatakan bahwa lonjakan penumpang kapal terlihat jelas sampai memasuki H-1. Mengingat masih ada jadwal pemberangkatan kapal yang akan membawa para pemudik menuju Semarang dan Surabaya.
“Penambahan armada kapal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya penumpang yang tidak terakomodasi. Sehingga berbagai persiapan terus dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Hari Surryanto kepada Kalteng Pos, kemarin (28/4).
“Besok (hari ini, red) lonjakan jumlah penumpang akan terlihat. Kapal milik PT Pelni akan mengangkut sekitar 1.150 penumpang,” ujarnya, kemarin.
Pada hari yang sama, Bupati Kobar Hj Nurhidayah melakukan pengecekan sekaligus melepas para penumpang kapal yang mudik. Bupati mengimbau para penumpang agar tetap menanti aturan yang telah ditentukan.
Hari ini merupakan hari terakhir pemberangkatankapal dari Pelabuhan Sampit. Ada dua kapal yang akan bertolak menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Yakni KM Kirana III milik PT DLU dan KM Sabuk Nusantara 35, kapal perintis yang dikirim Dirjen Perhubungan Laut.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit Agustinus Maun mengatakan, untuk mengantisipasi membeludaknya calon penumpang kapal yang ingin mudik ke Pulau Jawa, pihaknya berkoordinasi dan meminta bantuan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
“KM Sabuk Nusantara 35 akan tiba hari ini (kemarin, red) dan berangkat pada hari ini juga dari Pelabuhan Sampit menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” kata Agustinus, kemarin (28/4).
Ia mengatakan, kapal perintis tersebut punya daya angkut untuk 238 penumpang. Tarif yang akan dikenakan pun sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp27 ribu per orang, karena pemerintah memberi subsidi tarif kapal untuk meringankan biaya para pemudik.
“Kapal perintis itu memang tarifnya disubsidi pemerintah. Harga tiketnya jauh lebih murah dari kapal milik PT Dharma Lautan Utama maupun PT Pelni. Pemberangkatan kapal dari Sampit tinggal besok saja (hari ini, red),” sebutnya.
Sementara, Kepala PT Pelni Cabang Sampit Muhammad Jubir menyebut, setelah dibuka penjualan tiket dari Rabu (27/4) hingga Kamis (28/4), semua tiket habis terjual dengan jumlah 285.
“Antusias warga yang ingin mudik begitu tinggi setelah dibuka penjualan tiket kapal perintis dari Rabu sore hingga Kamis pagi, tiket langsung ludes terjual. Itu pun masih ada lagi penumpang yang mau beli,” tutur Jubir.
Terpisah, Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit Hendrik Sugiharto mengatakan, jumlah penumpang yang bertolak ke Surabaya pada Jumat 29 April menggunakan KM Kirana III berjumlah 700 orang, sesuai kapasitas angkut kapal dengan mengacu pada sertifikat keselamatan.
“Tiket untuk KM Kirana III tujuan Surabaya yang berangkat besok sudah habis terjual beberapa hari lalu, selain mengangkut 700 penumpang, juga ada 7 truk besar, 17 mobil pribadi, dan 27 sepeda motor,” bebernya. (son/bah/ce/ala/ko)