PALANGKA RAYA-Bursa calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng diramaikan oleh sejumlah elite politik, salah satunya adalah Anggota DPR RI dari PDIP Willy M Yoseph yang telah memastikan diri untuk maju dengan mendaftar di beberapa partai. Nama Willy atau yang dikenal dengan WMY itu tentu sudah tidak asing bagi masyarakat Kalteng. Dari aspek popularitas, dirinya pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Murung Raya 2 Periode, yakni pada tahun 2003 – 2013.Tak berhenti sampai di situ MWY juga diamanahi sebagai anggota DPR RI.
Seorang pengamat politik, Dr Jhon Retei Alfri Sandi menilai jika kapasitas kepemimpinan WMY di pemerintahan dan politik tidak diragukan lagi. Ia menganggap bahwa sebagian masyarakat Bumi Tambun Bungai ini sudah mengetahui hal itu. Terlebih sepak terjang beliau didunia pemerintahan dan politik yang masih eksis hingga saat ini.
“Tidak diragukan dalam kemampuan. Tetapi pertanyaan saat ini, partai mana yang bisa dipakai, sebab ini sangat dinamis. Kalau kita melihat beliau ini partainya jelas. Dimana beliau ini satu kader partai yang menghantarkan dia untuk duduk menjadi bupati 2 periode lalu, kemudian juga di DPR RI,” ujarnya, Selasa (28/5).
Melihat dari kapasitas kesiapannya, Willy M Yoseph memiliki nilai yang kuat. Kendati demikian menurutnya semua itu tergantung dari partai yang mengusung, apakah nantinya pria kelahiran Puruk Cahu, 1 Mei 1960 itu diusung sebagai gubernur atau bahkan wakil gubernur. Tentunya saat ini hal tersebut masih sangat dinamis dan masih belum terlihat bangunan-bangunan koalisi yang bisa dilakukan oleh partai.
Begitupun dengan aspek kapasitas, elektabilitas dan popularitas, lanjut Jhon Retei, itu bisa menjadi kekuatan Willy dalam kontestasi pilkada 2024. Baginya, bursa calon kepala daerah tahun ini sangat menarik, sebab banyak kader yang mencoba untuk mendaftar. Baik dari kalangan politisi, birokrat, akademisi dan lainnya. Hanya tinggal nanti bagaimana partai yang melakukan seleksi serta membangun koalisi untuk mengusung paslonnya.
“Dari elektabilitas perolehan suara di legislatif, Willy ini relatif cukup signifikan. Peluang baginya itu ada, saya kira keberanian untuk mendaftar itu memang sah terjadi sebagai sebuah upaya. Lalu menyangkut juga dengan kapasitas, itu akan terlihat di konfigurasi dari jumlah paslon. Kalau Willy M. Yoseph menurut pandangan saya, mungkin lebih cenderung kepada partai dimana ia berada saat ini. Sebagai seorang kader, dia ingin menunjukkan bahwa ingin ikut terlibat dalam kontestasi,” lanjutnya.
Bahkan, saat ini Willy M. Yoseph digadang-gadang oleh publik akan bersanding sebagai wakil dari Agustiar Sabran. Mengenai hal inj Jhon Retei melihat Itu adalah bagian dari strategi. Partai lainnya mungkin juga akan mencoba hal yang sama. Pasalnya, partai yang nantinya akan mengusung pasangan calon, pasti memiliki harapan agar kader yang ditetapkan adalah kader yang mampu menjalankan amanat untuk memenangkan proses pemilihan. Oleh sebabnya, itu dinilai sebagai komposisi dan bagian dari strategi.
“Apabila mereka benar dipasangkan, tentu memiliki peluang yang cukup besar. Secara perhitungan, ada satu yang mewakili wilayah barat dan ada satu yang mewakili wilayah DAS Barito, Kahayan dan lain-lain. Konfigurasi seperti itu sangat penting untuk kemudian dipikirkan dalam kontestasi di Kalteng ini. Dalam kontestasi, pastinya kemenangan bukan segala-galanya. Hakikat dari pilkada itu melahirkan pemimpin. Pemimpin yang mampu mengayomi semua unsur komponen masyarakat yang ada di dalamnya,” Imbuh Jhon Retei. (ovi/ala)