UCI MTB Eliminator World Cup 2022 Terlaksana Sukses
PALANGKA RAYA-Event internasional pertama di Asia Tenggara, Union Cycliste Internationale (UCI) Mountain Bike (MTB) Eliminator World Cup 2022, sukses digelar di Palangka Raya. Kejuaraan dunia balap sepeda gunung seri-8 ini telah berakhir. Pemenangnya pun sudah ditentukan. Kejuaraan ini berlangsung di sirkuit kompleks Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Minggu (28/8).
Perhelatan ini dimulai pukul 13.00 WIB. Walau sempat diguyur hujan, tapi tidak mengurangi persaingan peserta di lintasan balap. Ajang ini diikuti 52 atlet. Terdiri dari 34 atlet mancanegara dan 18 atlet nasional. Memperlombakan kelas cross-country eliminator (XCE) dengan jarak 500 meter dan 1.000 meter. Seluruh lintasan harus bisa dilalui dengan sepeda, tidak dianjurkan memiliki single track (satu jalur), dan jalurnya juga biasanya tidak memiliki lebih dari satu tikungan 180 derajat (U-turn). Posisi start dan finish harus berbeda. Kontestan dilepas dari garis start per grup.
Ada dua kategori yang diperlombakan, yakni Men Elite dan Women Elite. Diawali dengan warming up singkat oleh para atlet, lalu dilanjutkan dengan tahap kualifikasi time trials women and men, hingga berakhir dengan final kategori women maupun men. Pada kategori Women Elite, atlet Indonesia berhasil mengamankan satu gelar.
Sementara pada kategori Men Elite, pembalap asal Francis Quentin Schrotzenberger sukses menempati posisi pertama pada seri ini, disusul Simon Gegenheimer dari Jerman, dan Methasit Boonsane dari Thailand. Pada kategori Women Elite, Marion Fromberger menempati urutan pertama, disusul Warinthom Phelpraphan dari Thailand, dan pembalap tuan rumah Ayu Triya Andriyana.
Atlet balap sepeda kebanggaan Indonesia yang ikut dalam perhelatan ini memuji sirkuit yang disiapkan panitia, karena punya rintangan yang menantang dan memacu adrenalin para atlet.
“Sangat menantang ya, benar-benar memacu andrenalin saat berada di sirkuit,” ucapnya.
Ayu pun mengaku tak menyangka bisa bersaing dengan atlet-atlet mancanegara yang menurutnya punya kualitas dan jam terbang yang lebih.
“Alhamdulillah, tidak menyangka bisa dapat juara tiga, tentunya saya senang atas hasil ini, walaupun memang perlu penyesuaian dari kelas downhill ke XCE,” ucapnya.
Kusmawati Yazid selaku pelatih mengaku bangga atas capaian yang diraih anak didiknya itu. Dalam wawancara, ia berharap bisa ada perhatian dari pemerintah bagi para atlet Indonesia, sehingga bisa mengikuti ajang internasional yang digelar ke depannya.
“Saya harap pemerintah bisa lebih memperhatikan atlet balap sepeda gunung, agar bisa mengikuti kejuaraan internasional lainnya,” katanya.
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran di sela-sela perhelatan menyempatkan diri berkeliling arena sirkuit didampingi istri untuk menyapa masyarakat Palangka Raya.
Sorak-sorai penonton menambah kemeriahan di lokasi sirkuit. Ada ribuan pasang mata yang menyaksikan perhelatan akbar ini. Tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kalteng, karena bisa menjadi tuan rumah penyelenggara salah satu seri UCI MTB Eliminator World Cup 2022.
Ditemui awak media usai pengalungan medali kepada para juara, Sugianto mengaku sangat senang karena event ini bisa terlaksana dengan lancar. Namun untuk perhelatan tahun depan, masih perlu komunikasi intens dengan pihak UCI. Akan tetapi, orang nomor satu di Kalteng ini mengaku mendapat tawaran dari Simon Gegenheimer untuk mengadakan event yang lebih besar lagi untuk kejuaraan sepeda di tahun yang akan datang.
“Saya mengundang juara dunia Simon untuk makan malam, ia menawarkan untuk diselenggarakan kejuaraan sepeda World Cup Championship, yang mana diikuti oleh seluruh negara yang ada di dunia, itu artinya kejuaraan yang lebih besar lagi, mudah-mudahan bisa, nanti kami coba komunikasikan dengan Mr Cristop selaku CEO UCI MTB ini agar bisa berkomunikasi dengan federasi yang ada di sana,” bebernya.
“Event balap sepeda ini menjadi ajang pemersatu bangsa dan momen silahturahmi untuk kita semua,” kata gubernur.
Pria yang juga merupakan kader PDIP ini menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Kalimantan Tengah sebagai salah satu provinsi besar yang memiliki kekayaan alam seperti hutan. Juga memperkenalkan wisata yang ada di Bumi Tambun Bungai dengan menyebutkan taman nasional Tanjung Puting.
Ia juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan event ini menjadi peluang dalam membangkitkan perekonomian daerah maupun nasional. “Event ini menjadi penyemangat kita untuk membangkitkan perekonomian, keberhasilan melaksanakan UCI MTB seri ke-8 ini menjadi semangat bagi kami, kami siap menjadi tuan rumah untuk agenda kejuaraan dunia lainnya ke depan,” sebutnya.
Perhelatan akbar ini dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI), yang diwakilkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. “Dengan mengharapkan rida Allah Swt, bismillahirrahmanirrahim UCI MTB Eliminator World Cup 2022 secara resmi dibuka,” ucap Menpora.
Dalam sambutannya, Menpora mengaku bangga kepada pihak panitia penyelenggara yang sukses menyelenggarakan event internasional menggunakan dana swadaya dan gotong royong masyarakat Kalimantan Tengah.
“Pemerintah pusat mengapresiasi Gubernur Kalimantan Tengah Bapak Sugianto Sabran serta ketua panitia penyelenggara yang telah berusaha agar event ini sukses terlaksana, walau dengan menggunakan dana swadaya pemerintah daerah dan masyarakat Kalteng,” ucap pria yang baru saja mendapat gelar profesor itu.
“Mudah-mudahan melalui kejuaraan ini akan ada banyak talenta bagus untuk mengisi tim elite nasional yang kita harapkan bisa lolos kualifikasi Olimpade Paris 2024,” tambahnya.
Senada diutarakan ketua panitia H Agustiar Sabran dalam laporannya terkait perhelatan yang diikuti sekitar 52 atlet ini. “Perhelatan ini diikuti oleh 52 atlet, terdiri dari 34 atlet mancanegara dan 18 atlet Indonesia,” ucap Agustiar yang juga merupakan anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng dan Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini. (*irj/ce/ala/ko)