Site icon KaltengPos

Lansia Ditemukan Meninggal dalam Barak

IDENTIFIKASI: Anggota Satreskrim Polres Katingan ketika mengindentifikasi Tarto (61) yang ditemukan meninggal di sebuah barak di Desa Hampalit, Jumat (2/7). (SATRESKRIM POLRES KATINGAN UNTUK KALTENG POS)

KASONGAN-Belum tuntas misteri penyebab kematian seorang perempuan di Desa Hampalit Kecamatan Katingan Hilir, kini warga setempat kembali dikejutkan adanya penemuan mayat. Lansia bernama Tarto (61) ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar barak Jalan Hatampung, Jumat (2/7) sekitar pukul 09.00 WIB.

Kronologi penemuan bermula dari rekan Tarto bernama Abdul Syukur yang pada waktu itu ingin menjenguknya di barak. Waktu itu dia mendapati pintu barak tidak terkunci. Melihat itu, dia pun langsung masuk ke dalam barak, dan menemukan korban sudah terbujur kaku dalam keadaan tidak bernyawa.

Melihat hal itu Abdul Syukur langsung memberitahukan kepada tetangga korban, dan melaporkannya kepada pihak Kepolisian Polres Katingan. Mendapat laporan, petugas Kepolisian pun langsung turun ke TKP, dan melakukan identifikasi di tempat kejadian.

Kapolres Katingan AKBP Andri Siswan Ansyah SH SIK MH ketika dikonfirmasi melalui Kasatreskrim Iptu Adhy Heriyanto membenarkan adanya kejadian warga ditemukan meninggal di kamar barak.
Dari hasil olah TKP bersama dengan petugas kesehatan desa setempat, tidak ada ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Dari keterangan salah satu tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kereng Pangi, katanya korban Tarto beberapa hari sebelumnya ada memeriksakan diri dengan keluhan sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata korban menderita anemia serta kekurangan gizi dan korban tidak ada memiliki tanda-tanda terpapar Covid-19,” jelasnya kepada Kalteng Pos.

Kaktu itu, lanjutnya, korban sempat disarankan untuk rawat inap di rumah sakit. Namun pada waktu itu korban menjawab tidak mempunyai keluarga, dan korban langsung pulang.

“Dari keterangan warga sekitar barak, korban menyewa di barak tersebut sekitar empat bulan dan korban memang sering sakit-sakitan. Kemudian untuk pemakaman korban, diurus pihak Desa Hampalit,” tandasnya. (eri)

Exit mobile version