Site icon KaltengPos

Hari Pertama SKD, Ada yang Tak Bawa Kartu Peserta

DENAR/KALTENG POSCALON ABDI NEGARA: Para peserta mengikuti SKD di UPT BKD Palangka Raya, Kamis (2/9).

PALANGKA RAYA-Pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD) di Unit Pelaksana Tugas (UPT) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Palangka Raya telah dimulai Kamis (2/9) hingga satu bulan ke depan atau 3 Oktober nanti. Pada hari pertama pelaksanaan SKD, situasi di BKN cukup sepi, karena peserta yang dibolehkan datang per sesi berjumlah 40 orang.

Kemarin, UPT Palangka Raya hanya menggelar tiga sesi SKD. Hari-hari selanjutnya akan dilaksanakan empat sesi. Khusus Jumat, dilaksanakan dua sesi saja. Dalam rangka mengantisipasi terjadinya kerumunan, maka penerapan protokol kesehatan (prokes) selama pelaksanaan SKD di BKN diawasi secara ketat .“Pelaksanaan SKD hari pertama berjalan lancar, peserta tidak ada yang berkerumun, seluruhnya membawa serta bukti bebas Covid-19 baik hasil swab antigen maupun PCR,” kata Kepala UPT BKN Palangka Raya Sigit Ari Wibowo saat dibincangi di sela-sela pemantauan proses registrasi peserta, kemarin.

Peserta yang datang terlebih dahulu dicek suhu tubuhnya. Selanjutnya diarahkan untuk mencuci tangan dan memasuki bilik disinfektan. Kemudian mengikuti proses registrasi mencakup data-data pribadi, PIN, dan mencocokkan face recognition.“Ada peserta yang tidak datang, ada yang tidak membawa kartu peserta, dan ada pula yang tidak terdeteksi melalui face recognition,” beber Sigit.

Namun hal-hal tersebut tidak membuat peserta batal mengkuti tes. Bagi peserta yang tidak membawa kartu peserta, instansi terkait penerimaan menyediakan perangkat komputer dan printer untuk pencetakan kartu. Terhadap peserta yang tidak terdeteksi pada face recognition, didata secara manual.“Tapi untuk bagi peserta yang tidak datang, tidak bisa ditoleransi, artinya sudah gugur,” ucapnya.

Pengecualian untuk peserta yang tidak datang karena alasan terpapar Covid-19. Itupun harus ada penyampaikan informasi disertai bukti kepada instansi terkait. Hari perdana pelaksanaan SKD ini, tak ada peserta yang melaporkan terpapar Covid-19.“Apabila ada maka, mereka akan dijadwalkan ulang, kami hari ini hanya menyediakan bilik bagi peserta dengan suhu di atas ketentuan, tapi tidak ada peserta dengan suhu di atas normal,” tegasnya. Mariska Selfina yang mengikuti tes Kementerian Kesehatan dan melamar posisi sebagai ahli pertama administrator kesehatan mengaku bisa mengerjakan soal dalam tes kali ini.

“Bisalah untuk dikerjakan,” kata perempuan yang mengaku baru pertama kali ikut tes CPNS itu.Mariska mengatakan bahwa soal yang diuji dalam SKD ini bermacam-macam. Mulai dari pengetahuan umum, kepribadian, sampai kemampuan intelegensia. “Ada pengetahuan tentang kewarganegaraan, NKRI, Pancasila, juga intelegensi umum, pokoknya macam-macam deh,” terangnya. Optimisme juga disampaikan oleh Arif Adiguna, warga Jalan Badak yang merupakan lulusan sarjana informatika UPR.

Ia melamar sebagai pranata ahli komputer. Arif merasa cukup yakin dirinya bisa lolos dalam tes kali ini.“Tadi nilainya sudah keluar, allhamdulilah sudah dinyatakan lulus, tinggal ranking-nya saja yang belum tahu,” kata Arif. Arif menceritakan, dalam ruangan tes terdapat sekitar 40 orang peserta. Namun tidak semua peserta tes di ruangan tersebut melamar jadi CPNS Kementerian Kesehatan seperti dirinya. “Tadi ada juga peserta yang melamar ke Kementerian Luar Negeri, tapi ikut tes seruangan dengan saya,” ucapnya. (abw/sja/ce/ala)

Exit mobile version