Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Juga ada sejumlah objek wisata alam yang cukup menarik. Potensi ini perlu dijaga, dikembangkan, dan dikenalkan ke dunia luar. Melalui ajang Miss Tourism Global Indonesia diharapkan potensi alam Bumi Tambun Bungai dapat diperkenalkan, sehingga bisa menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara datang berkunjung ke Kalteng.
ANISA B WAHDAH, Palangka Raya
LINCAH dan suka bersosialisasi. Begitulah kepribadian Ririn Ariska. Putri Dayak yang satu ini akan berlaga pada ajang Miss Tourism Global Indonesia yang akan digelar di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada 28 Juni mendatang.
Potensi alam yang berlimpah serta pesona objek wisata yang dimiliki Kalteng bakal diperkenalkan Ririn dalam ajang tersebut. Wisata alam Kalteng memang memiliki keunikan tersendiri. Wisata alam Tanjung Puting contohnya.
Memang objek wisata ini sudah tak asing lagi bagi masyarakat Kalteng. Wisata yang terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) punya daya tarik tersendiri karena keberadaan orang utan. “Saya mau mengusung wisata alam Tanjung Puting di Kobar, karena di sana ada rumah orang utan. Banyak masyarakat luar juga memiliki ketertarikan dengan air hitam asli Kalimantan,” katanya saat dibincangi, Jumat (4/6).
Diungkapkan Ririn, selama ini ia terus berusaha menambah pengetahuan dan wawasannya terkait dunia pariwisata Kalteng. Selain itu, perempuan berambut panjang bergelombang ini juga menggeluti berbagai aktivitas lainnya, seperti menari, publik speaking, hingga modeling.
Laman“Nanti kan saya akan menampilkan keterampilan dan bakat, jadi harus mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.
Perempuan yang lahir di Samuda, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini menyebut, sebagai seorang Putri Pariwisata ia mengemban visi dan misi kepariwisataan Kalteng, yakni terwujudnya Kalteng sebagai destinasi pariwisata utama yang bernuansa alam dan budaya dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
“Tentu untuk mewujudkan hal itu perlu ada upaya promosi yang menarik,” katanya.
Saat ini, lanjut Ririn, sosial media (sosmed) sudah digunakan masyarakat dari berbagai kalangan. Karena itu dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan wisata Kalteng melalui kemasan promosi yang menarik.
“Misal saja, membuat video pendek tentang wisata-wisata yang ada di sini (Kalteng, red), atau bisa mendesainnya secara menarik dalam bentuk brosur,” tuturnya.
Ririn menyebut, pandemi Covid-19 yang dihadapi Indonesia saat ini sangat berdampak ke semua sektor kehidupan masyarakat. Mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga pariwisata. Beberapa kali objek-objek wisata ditutup hanya demi menekan potensi penularan Covid-19 dan munculnya klaster baru.
“Iya betul, dunia pariwisata ikut terdampak akibat pandemi Covid-19, perlu dibangkitkan lagi dengan mengenalkannya kepada masyarakat,” ucapnya.
Saat ini, lanjut dia, kegiatan-kegiatan kepariwisataan dalam rangka promosi sudah dilakukannya. Ia juga mengajak seluruh masyarakat Kalteng menjaga alam dan mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Untuk menjaga kelestarian alam, saya juga aktif menyosialisasikan pencegahan karhutla di Kalteng,” ucap perempuan kelahiran 20 Oktober 2000.
Selain menyuarakan soal alam dan pariwisata, Ririn juga aktif bersosialisasi dengan masyarakat. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan bergabung dengan sejumlah komunitas. Belum lama ini ia ikut dalam kegiatan sembako buku.
“Saya menyumbangkan buku saya, ada yang beli, saya sangat senang terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan yang bersifat membangun interaksi dengan masyarakat,” ucapnya.
Bagi mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya ini, membaca buku merupakan cara terbaik untuk melihat dan mengenal dunia. Ia juga punya hobi menulis. Ia meyakini bahwa dengan menggeluti pendidikan literasi sejak usia dini dapat menumbuhkan kecintaan literasi saat dewasa nanti. “Saya juga mengajar di Pendahara, Kabupaten Katingan, mengajar adik-adik di sana,” tutupnya. (*/ce/ala)