PALANGKA RAYA-Kabar gembira untuk masyarakat Kalteng. Kemarin (5/8), pemerintah provinsi menerima bantuan oxygen concentrator atau konsentrator oksigen dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).Sebanyak 133 unit konsentrator oksigen itu diterima langsung Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran di VIP Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Nantinya unit-unit konsentrator oksigen itu akan dibagikan ke sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan pemetaan rumah sakit (RS) yang paling memerlukan.
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengatakan, saat ini oksigen sangat dibutuhkan masyarakat, terutama pasien terpapar Covid-19. “Melihat angka kematian yang cukup tinggi saat ini, kami berharap bantuan ini dapat mengurangi dan menekan angka kematian di Bumi Tambun Bungai ini,” ucapnya, kemarin.
Gubernur menyampaikan terima kasih kepada presiden dan berharapan pemerintah pusat mengirimkan lagi bantuan berupa vaksin maupun obat-obatan. Untuk vaksinasi di Kalteng, pemprov menargetkan 25 sampai 30 ribu orang per hari.
“Untuk itu dari 75 juta vaksin yang datang ke Indonesia, kami berharap kalau bisa dialokasikan ke Kalteng sebanyak 2 juta,” ucapnya kepada awak media.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, secara prinsip oksigen ini akan dibagikan untuk mengatasi masalah di unit gawat darurat (UGD). Oksigen ini tidak akan dibagi secara merata, karena hal itu bukanlah menyelesaikan masalah.
“Ada RS tertentu yang kesulitan oksigen, akan kami petakan RS mana yang paling membutuhkan, baik itu RS swasta maupun RS pemerintah,” katanya usai penerimaan konsentrator oksigen bantuan dari Jokowi.
Dijelaskannya, oksigen yang datang secara keseluruhan dalam satu hari itu yakni 133 unit. 128 unit datang siang dan 5 unit lainnya tiba pada sore hari. Suyuti menyebut, kekosongan oksigen yang terjadi itu relatif. Misal saja akan terjadi kekosongan jika oksigen regular terhambat.
“Yang berat itu jika RS tidak memiliki iso tank sehingga hanya ada sedikit persediaan di RS bersangkutan, RS inilah yang menjadi fokus perhatian kami,” jelasnya.
Sedangkan, RS besar seperti Rumah Sakit dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya yang memiliki iso tank dengan persediaan 20 hingga 30 ton dinilai jarang mengadapi masalah kehabisan stok oksigen. Yang dikhawatirkan yakni RS swasta serta RS kecil milik pemerintan.
“Lantaran mereka itu (RS kecil, red) membeli tabung oksigen, bukan oksigen cair,” bebernya.
Terpisah, Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Kabidhumas Kombes Pol K Eko Saputro mengatakan, alat konsetrator oksigen ini berfungsi untuk mengubah udara di ruangan atau sekitar menjadi oksigen melalui konsentrasi yang tinggi, sehingga kebutuhan oksigen bagi pasien tercukupi.
“Dengan adanya alat ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 di Kalteng, sehingga angka kematian dapat ditekan, alat ini akan dibagi ke sejumlah rumah sakit yang membutuhkan,” sebutnya. (abw/ce/ala)