PALANGKA RAYA-Sebulan terakhir peningkatan angka kasus Covid-19 di Kalteng makin mengkhawatirkan. Kondisi ini mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mengambil kebijakan untuk mengakhiri pandemi di Bumi Tambun Bungai ini. Kemarin (5/8), Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengeluarkan instruksi terkait penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level IV untuk seluruh kabupaten/kota.
Dua hari sebelumnya, Selasa (3/8), Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran sempat mengeluarkan instruksi terkait PPKM level IV hanya untuk Kota Palangka Raya, sedangkan 13 kabupaten lainnya menerapkan PPKM level III. Namun, melihat perkembangan Covid-19 yang tak kunjung mereda, penerapan PPKM level IV pun diberlakukan untuk semua daerah tanpa terkecuali.
“Kami sudah menandatangani bahwa seluruh Kalteng ini melaksanakan PPKM level IV,” kata gubernur dalam sambutan saat peninjauan vaksinasi massal di Lapangan Sanaman Mantikei, Palangka Raya, kemarin (5/8).
Gubernur mendesaka agar wali kota dan bupati se-Kalteng melaksanakan testing, tracing, dan treatment (3T) secara maksimal. Ia meminta kepada tiap kepala daerah untuk tidak ragu-ragu dalam menjalankannya sembari bekerja sama dengan pihak TNI dan Polri.
“Dengan ditetapkan PPKM level IV ini, kami berharap bisa mendisiplinkan masyarakat untuk melaksanakan aturan,” ungkapnya.
Untuk itu, selama penerapan PPKM level IV ini, masyarakat Kalteng diimbau untuk tidak bepergian keluar daerah, kecuali jika ada keperluan yang esensial dan mendesak.
“Patuhlah terhadap aturan selama penerapan PPKM level IV ini, masyarakat di rumah saja, boleh keluar kecuali ada keperluan esensial,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kalteng Erlin Hardi membenarkan bahwa penerapan PPKM level IV ini diberlakukan di seluruh wilayah Kalteng. Waktu pelaksanaanya pun masih sama dengan instruksi gubernur sebelumnya, yakni hingga 17 Agustus.
“Iya, benar sudah ditandatangani aturannya, pada dasarnya sama saja dengan aturan sebelumnya, bahkan pemberlakuannya juga sama sampai tanggal 17 Agustus,” bebernya.
Tiadakan Salat Jumat Berjemaah di Zona Merah
Dimulai hari ini Masjid Raya Darussalam Kota Palangka Raya tidak melaksanakan salat Jumat berjemaah. Hal tersebut diterapkan dalam rangka mengikuti kebijakan gubernur yang menetapkan Kota Palangka Raya sebagai wilayah yang menerapkan PPKM level IV.
“Kami ikuti kebijakan gubernur yang menetapkan PPKM level IV, kalau nanti turun ke level III akan kami tinjau lagi,” kata Ketua Umum BP Masjid Raya Darussalam Khairil Anwar saat dikonfirmasi, kemarin (5/8).
Khairil menyebut, pihaknya sudah mengimbau kepada umat Islam agar mendukung kebijakan gubernur yang berikhtiar dan bekerja keras untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kalteng, terutama di Kota Palangka Raya. Lantaran warga Kota Cantik yang terpapar Covid-19 makin meningkat jumlahya dan yang meninggal dunia pun makin banyak akhir-akhir ini.
“Gubernur juga meminta kepada para tokoh agama, ulama, ustaz, guru-guru agama, dan takmir atau pengurus masjid dan musala agar tak henti-hentinya memberikan edukasi kepada para jemaah tentang pentingnya menjaga prokes 5M+1D; memakai masker dengan benar, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, serta memanjatkan doa. Saya juga imbau agar para takmir dan musallah ikut membantu jemaah untuk menerapkan 5M+1D ini,” pungkasnya. (abw/ce/ala)