Site icon KaltengPos

Dalam Lima Bulan, 313 Hektare Lahan di Kalteng Terbakar

ANCAMAN KARHUTLA: Kebakaran lahanyang terjadi di Kota Palangka Raya tahun 2020 lalu. Tahun ini, semua pihak siaga mengantisipasi terjadinya karhutla di musim kemarau. (DOK.AGUS PRAMONO/KALTENG POS)

PALANGKA RAYA-Bulan ini Kalteng sudah memasuki musim kemarau. Meskipun prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa kemarau tahun ini tidak terlalu parah, tapi semua pihak diminta tetap mewaspadai ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang bisa menimbulkan bencana kabut asap. Harus bisa dicegah dan diantisipasi sedini mungkin.

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalteng Erlin Hardi mengatakan, pemeritah provinsi sudah melakukan antisipasi terhadap karhutla.

“Kalau sarana prasarana sudah siap. Untuk dana, kalau sudah status, maka akan pakai dana BTT. Kami tetap pantau kondisi di 14 kabupaten/kota. Yang lebih menjadi fokus kami adalah daerah yang bergambut,” kata Erlin kepada Kalteng Pos, Minggu (6/6).

Ditambahkan Erlin Hardi bahwa langkah antisipasi yang dilakukan pihaknya lebih pada upaya pencegahan. Tiap kabupaten/kota diminta pemprov untuk lebih intens dalam memantau wilayah yang berpotensi besar terjadi karhutla dengan rutin melaksanakan patroli.

“Tiap hari kami koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota agar menyampaikan laporan bencana yang terjadi di daerah masing-masing serta tindakan untuk pemadaman segera bila terjadi karhutla,” tegasnya.

Bergitu juga, tambah Erlin Hardi, apabila terpantau hotspot. Diharapkan BPBD kabupaten/kota segera melakukan pengecekan untuk memastikan, sehinga bisa dilakukan penanganan secepatnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang disampaikan BPB-PK Kalteng terkait perkembangan kejadian bencana, per Minggu (6/6) hingga pukul 18.00 WIB, karhutla, terpantau ada 21 hotspot (titik api) yang tersebar di Barsel, Batara, Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Seruyan, Sukamara, dan Kobar. Dari beberapa daerah tersebut, sebagian besar belum ditangani. Sedangan untuk hotspot di Batara sudah ditangani dan api padam pun sudah dipadamkan.  

Sedangkan untuk karhutla, terjadi di tiga daerah. Di Batara, kebakaran melanda empat titik dengan luas 2 hektare. Kebakaran juga terjadi di Seruyan seluas 1,5 hektare dan api berhasil dipadamkan. Di Palangka Raya juga terjadi karhutla di salah satu titik lokasi seluas 0,5 hektare dan api berhasil dipadamkam. Data titik hotspot, karhutla, dan luasan karhutla di kabupaten/kota sejak Januari hingga Juni, total terdapat 662 titik hotspot, 180 kali karhutla, dan 313,83 hektare lahan terbakar (data lengkap baca di tabel).

Kondisi umum di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada Minggu (6/6), prakiraan cuaca cerah berawan di sebagian besar wilayah Kalteng. Tingkat kemudahan terbakar (FFMC) terdapat hampir di seluruh wilayah kabupten/kota. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada pada kategori sedang (nilai indeks 57) dan kejadian bencana nihil.

TITIK API, KARHUTLA, DAN LUAS KEBAKARAN PERIODE 1 JANUARI-6 JUNI 2021

Daerah                                 Titik Api               Karhutla               Luas Karhutla (Ha)

Sukamara                            153                         17                           70,5

Kotawaringin Barat          84                           34                           84,65

Kotawaringin Timur         73                           23                           32,36

Kapuas                                64                           4                              2             

Barito Utara                        59                           17                           10,02

Katingan                              54                           26                           23,3 9

Pulang Pisau                       37                           2                              6,5

Seruyan                               35                           8                              6,8

Lamandau                           34                           9                              15,91

Gunung Mas                      22                           4                              0,7

Barito Selatan                    19                           4                              8

Murung Raya                     16                           7                              6,7

Kota Palangka Raya         10                           19                           45,84

Barito Timur                       0                              0                              0

Total                                662                         180                         313,83 Ha

STATUS DAERAH SIAGA DARURAT KARUTLA

1. Kotawaringin Barat

2. Kotawaringin Timur

3. Sukamara

4. Barito Selatan

5. Seruyan

Sumber: BPB-PK KALTENG

Manggala Agni Siap Siaga

Sementara itu, memasuki musim kemarau tahun ini, personel Manggala Agni di seluruh daerah operasi (Daops) di Kalteng telah siap siaga mengantisipasi potensi terjadinya karhutla.

“Seluruh personel Manggala Agni yang ada di seluruh Daops telah diinstruksikan untuk siap siaga 24 jam, mengantisipasi kemungkinan adanya kebakaran hutan dan lahan,” kata Koordinator Manggala Agni Kalteng Fahmi Nurjaman ST kepada Kalteng Pos, kemarin (6/6).

Dijelaskan Fahmi, sejak Mei lalu karhutla sudah sering terjadi. “Berdasarkan data kami, pada bulan Mei tercatat kebakaran hutan dan lahan terjadi di wilayah Kobar dan Sukamara. Sedangkan pada minggu ini, tercatat karhutla terjadi di kota Palangka Raya, Katingan, dan Gunung Mas,” beber Fahmi sembari menambahkan bahwa data tersebut adalah data karhutla yang proses pemadamannya dilakukan oleh petugas Manggala Agni.

Data itu belum seluruhnya tercatat, karena ada peristiwa karhutla di sejumlah daerah yang pemadamannya tidak melibatkan Manggala Agni.

Dikatakan Fahmi, untuk menghadapi  potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kalteng, pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait, seperti BMKG, Polri-TNI, dan BPBD provinsi maupun daerah, serta Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).

“Seperti untuk melihat potensi karhutla di Kalteng, kebetulan sumber info kami juga didapat dari  aplikasi  (milik) BMKG,” pungkasnya. 

Terpisah, Kepala Stasiun BMKG Tjilik Riwut Kota Palangka Raya Catur Winarti melalui prakirawan Renianata menyampaikan, secara umum Kalteng memasuki musim kemarau pada Juni dan Juli.

Untuk wilayah Kabupaten Barsel, Bartim, Kapuas bagian tengah, Pulang Pisau, Gunung Mas bagian selatan, dan Kota Palangka Raya akan memasuki musim kemarau pada Juni. Sementara wilayah lainnya akan terjadi pada  Juli.

“Perkiraan musim kemarau tahun ini tidak begitu parah, bahkan bisa dikatakan sedang saja atau netral, tapi yang pastinya bahwa Kalteng tahun ini masih merasakan musim kemarau,” ucapnya kepada Kalteng Pos, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut ia mengatakan, puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Agustus nanti, baik untuk wilayah kabupaten/kota yang memasuki musim kemarau pada bulan Juni maupun Juli.

Daerah-daerah yang memasuki musim kemarau pada Juni ini, pemerintah daerahnya diimbau tetap siaga dan waspada terhadap potensi karhutla karena intensitas hujan menurun.

“Karena ada pengurangan intensitas hujan selama musim kemarau ini, maka kami imbau kepada masyarakat Kalteng agar tidak melakukan pembersihan lahan dengan cara membakar supaya mengurangi kejadian karhutla,” pungkasnya.  (sja/ahm/nue/ce)

Exit mobile version