KUALA KAPUAS-Masyarakat desa wilayah pesisir Kecamatan Kapuas Kuala Kabupaten Kapuas sudah sangat mengeluhkan terkait belum dibangunnya tanggul penahan air. Pasalnya saat terjadi pasang air laut, lahan, kebun dan permukiman terendam. Hal tersebut dibenarkan, Anggota DPRD Kabupaten Kapuas, Kunanto.
Politikus Partai Nasdem ini mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas, melalui instansi terkait bisa merealisasikan pembangunan tanggul penahan air wilayah pesisir, di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Kapuas Kuala. “Itu penting dilakukan, jika kondisi air pasang laut sedang tinggi dapat merendam daratan, maupun kebun hingga pemukiman warga, sehingga diperlukannya penahan air untuk antisipasi banjir rob,” tegas Kunanto.
Menurut Kunanto, hal ini sangat perlu diperhatikan, khususnya yang dibutuhkan pada empat desa di Kecamatan Kapuas Kuala, yakni di Desa Pematang, Cemara Labat, Palampai dan Desa Sei Teras, karena terimbas ketika pasang terjadi. Bahkan, lanjut Kunanto, perencanaan pembangunan tanggul penahan banjir di kawasan pesisir sudah direncanakan sejak Tahun 2018, tapi sampai saat ini belum direalisasikan, dan masyarakat terus menuntut agar diperhatikan.
“Masyarakat di sana menginginkan pembangunan tanggul penahan air pasang, agar cepat dilaksanakan,” kata anggota dewan dari daerah pemilihan (dapil) V ini.
Anggota Komisi IV ini, menyebutkan warga di sana pun telah beberapa kali menyampaikan aspirasinya, terkait kondisi di wilayah dekat bibir pantai itu. Bayangkan imbasnya, keluhan warga di sana usaha tambak ikan, dan perkebunan warga merugi saat terjadi banjir rob seperti saat ini.
“Petani tambak waktu panen ikannya larut, dan hilang, begitu juga kebun terendam, akhirnya mereka mengalami kerugian,” pungkasnya. (alh/uni/ko)