Site icon KaltengPos

Agustiar Pimpin DAD, Angkat Harkat dan Martabat Dayak

Ketua DAD Kalteng H Agustiar Sabran

PALANGKA RAYA-Seluruh pemilik suara dari 14 kabupaten/kota kompak. Satu suara mengusung nama petahana H Agustiar Sabran dalam arena Musyawarah Daerah (Musda) III Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng yang berlangsung di Betang Hapakat, Minggu sore (7/11). Otomatis tidak ada calon lain sebagai lawan. Alhasil, Agustiar dipercaya kembali menakhodai DAD Kalteng periode 2021-2026. Terpilih secara aklamasi untuk periode kedua memimpin organisasi Dayak terbesar di Bumi Tambun Bungai ini.

Aklamasi ini berdasarkan pada kesepakatan ketua DAD kabupaten/kota se-Kalteng yang diwakili oleh Ketua DAD Kabupaten Gunung Mas Jaya S Monong. “Dengan demikian, kami tidak membentuk tim aklamasi, karena hanya ada satu usulan nama. Jika calon hanya satu orang, maka secara aklamasi ditetapkan sebagai ketua DAD,” kata Dr Andrie Elia selaku pemimpin pleno di Betang Hapakat, Minggu (7/11).

Dalam pidato singkatnya saat itu, pria yang juga menjabat anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari daerah pemilihan (dapil) Kalteng ini menegaskan, dengan semangat huma betang serta fondasi keberagaman dan kebersamaan, maka masyarakat Kalteng, terkhusus orang Dayak, harus merdeka dari kebodohan, keterisolasian, dan ketertinggalan.

“Para pemuda harus menjadi inisiator antihoaks, antinarkoba, dan antiradikalisme, karena dapat mengancam generasi bangsa serta persatuan dan kesatuan dalam mewujudkan Kalteng BERKAH,” tegasnya.Politikus PDIP tersebut juga berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada sehingga bisa terpilih secara aklamasi untuk memimpin DAD Kalteng periode 2021-2026.

H Agustiar juga menuturkan, sebenarnya ia tidak berharap terpilih menjadi ketua lagi. Menurutnya ada banyak tokoh yang dinilai layak menempati posisi sebagai ketua umum DAD Kalteng. Namun, karena sudah diamanahkan, mau tak mau tugas ini harus diembannya hingga 2026 mendatang.

“Saya berharap agar siapapun yang akan memimpin DAD kelak dapat mengangkat harkat dan martabat masyarkat Kalteng, khususnya orang Dayak. Karena banyak potensi dan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki untuk menjadi pemimpin,” tegasnya.

Menurutnya, tugas yang diemban seorang ketua umum DAD Kalteng tidaklah ringan. Harus mengemban kepercayaan yang diberi oleh semua ketua DAD kabupaten/kota selaku pemegang hak suara. Kepercayaan itu mesti bisa dipertanggungjawabkan selama menjalankan tugas.Terkait kepengurusan tahun 2021-2026, Agustiar berjanji akan merangkul semua tokoh dan ormas untuk terlibat membangun dan membesarkan DAD Kalteng. Dalam waktu dekat, dirinya selaku ketua tim formatur juga akan segera membentuk struktur kepengurusan agar mulai menjalankan tugas yang diberikan.”Setelah ini tentu akan menyusun kepengurusan dan menggelar rapat kerja daerah yang dirangkai dengan pelantikan kepengurusan DAD Kalteng periode 2021-2021 oleh presiden MADN,” tutupnya.

Sementara itu, Sekjen MADN Yakobus Kumis mengatakan, ada banyak harapan yang diletakkan pada pundak pengurus DAD Kalteng.”Harapan itu antara lain menghadapi Covid-19 dan iklim yang ekstrem, kehadiran DAD harus bisa membantu pemerintah menanggulangi bencana seperti yang sudah dilakukan selama ini,” tegasnya.Selain itu, mengonsolidasikan tugas untuk menjadi pemersatu seluruh masyarakat Dayak. Karena ada 400 subsuku dan 600 bahasa. Perbedaan itu bisa berpotensi perpecahan.

Karena itu, silaturahmi harus tetap terjaga dengan baik.Tantangan ke depan menghadapi perpindahan ibu kota negara, maka DAD berperan menyiapkan SDM yang berdaya saing, agar orang-orang Dayak tidak tertinggal dan diinjak-injak.Pada saat rapat kerja daerah yang dibarengi dengan pelantikan nanti, akan merumuskan pokok-pokok pikiran yang brilian, terutama dalam kerangka meningkatkan SDM serta meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. “Jika kesejahteraan masyarakat belum meningkat, maka akan mudah sekali dihasut dan diprovokasi, sehingga muncul pertentangan dan sikap radikal. Karena itu, meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan SDM adalah dua hal pokok yang menjadi tujuan akhir dari keberadaan ormas Dayak ini,” tutupnya.Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Kalteng Dr HM Wahyudie F Dirun SP MM turut menyampaikan selamat atas terpilihnya kembali H Agustiar Sabran menakhodai DAD Kalteng masa bakti 2021-2026.“Kami selaku nahdiyin menyampaikan selamat, hal ini menunjukkan bahwa Bapak H Agustiar dipercaya oleh masyarakat dalam memimpin DAD Kalteng selama ini,” katanya saat dibincangi, kemarin sore.

Setelah didimisionerkan dari jabatan periode sebelumnya, tidak menjadikan Agustiar selesai menjalankan tugas sebagai pimpinan DAD. Justru menjadi calon tunggal dan terpilih kembali memimpin DAD Kalteng. Ke depannya ada banyak harapan dari masyarakat Dayak kepada pria yang juga sebagai anggota DPR RI dapil Kalteng ini.“Saat ini Kalteng masih diselimuti pandemi Covid-19, kita semua masih belum tahu bagaimana kondisi Covid-19 pada 2022 nanti, tentu ini juga menjadi pekerjaan rumahnya sebagai ketua DAD,” ucap Wahyudie.Di sisi lain, menjabat sebagai ketua DAD tentunya perlu kerja keras untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak. Untuk mewujudkan itu, DAD bisa membentuk lembaga khusus. “Sehingga ketua DAD dapat lebih fokus mengembangkan Kalteng yang lebih BERKAH,” pungkasnya.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalteng Ahmad SyarI mengucapka selamat kepada H Agustiar Sabran atas kepercayaan yang didapatkan, sehingga terpilih kembali menempati posisi sebagai ketua umum DAD Kalteng masa bakti 2021-2026.“Kami berharap di periode ini beliau dapat meningkatkan lagi kiprah DAD,” katanya, kemarin.Kehadiran DAD diharapkan dapat melindungi dan memberdayakan masyarakat Dayak dan Kalteng umumnya. “Tentu saja harus bekerja sama dengan pemda se-Kalteng serta institusi dan komponen ormas lainnya,” pungkasnya. Ketua Majelis Ulama Indonsia (MUI) Kalteng Khairil Anwar juga menyampaikan ucapan selamat kepada Agustiar. “Semoga dalam menjalankan amanah, beliau diberikan kemudahan dan selalu dalam perlindungan Allah Swt,” katanya.

Pihaknya berharap kepengurusan baru DAD Kalteng bisa meningkatkan keberkahan dan membawa Kalteng makin BERKAH. “Semoga makin sejahtera dan orang-orang Dayak bisa berdampingan dengan suku-suku lain,” ucapnya.Dalam momen kali ini, (alm) H Sabran Ahmad selaku salah satu tokoh Dayak mendapatkan piagam penghargaan dari DAD Kalteng. Diterima oleh putera almarhum Budi Tangkasiang.

Budi menyampaikan ucapan terima kepada pengurus DAD Kalteng pimpinan H Agustiar Sabran atas penghargaan yang diberikan kepada orang tuanya.“Kami sangat berterima kasih karena DAD Kalteng masih mengingat jasa orang tua kami,” ujar Budi yang berharap agar cita-cita dari orang tuanya dan para pendiri DAD untuk mengangkat harkat dan martabat orang Dayak bisa tercapai dan diwujudkan oleh para pengurus DAD Kalteng sekarang ini.Budi Tangkasiang yang juga merupakan mantan pengurus MADN ini berharap ke depannya para pengurus DAD Kalteng bisa membawa organisasi ini setara dengan organisasi lainnya yang ada di Indonesia.Musda III DAD Dibuka Gubernur Kalteng

Acara pembukaan Musda III DAD Kalteng di Betang Hapakat dibuka secara resmi oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, disaksikan unsur forkopimda, bupati/wali kota, perangkat daerah, seluruh ketua DAD kabupaten/kota, perwakilan damang dan mantir adat, ketua LSM dan ormas Dayak, para tokoh Dayak dan tokoh masyarakat, serta undangan lainnya.Sebelum memasuki tempat acara, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan rombongan disambut dengan acara adat Dayak, berupa atraksi silat lawang sakepeng dan tampung tawar oleh tetua adat Dayak. Acara pembukaan musda diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Hapakat Dayak. Dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh tokoh perwakilan agama Islam, Kristen, dan Hindu Kaharingan.Ditampilkan juga berbagai tarian khas Dayak.

Salah satunya tari Nyai Undang dan Panatau Tatu Hiang. Termasuk nyanyian yang ditampilkan oleh para seniman dari berbagai sanggar seni. Dr Andrie Elia Embang selaku ketua panitia, dalam sambutannya mengatakan bahwa Musda III DAD Kalteng ini beragendakan pemilihan ketua umum DAD Kalteng periode 2021-2026, serta pembentukan tim formatur yang akan membentuk dan menyusun kepengurusan DAD Kalteng masa kerja lima tahun ke depan.“Bahwa Musyawarah Daerah III DAD Kalteng ini adalah suatu kegiatan pemilihan pengurus yang dilaksanakan sekali dalam lima tahun,” ucapnya.

Dikatakan Andrie, kegiatan Musda III DAD Kalteng ini memiliki dasar hukum. Di antaranya, Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Kelembagaan Adat di Kalimantan Tengah, Amanat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Ketetapan Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Tata Organisasi DAD Provinsi Kalimantan Tengah, serta Keputusan Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Tengah Nomor: 17/ DAD/ Ktg /Kpts /10/ 2021 tentang Panitia Musyawarah Daerah III Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021.

“Maksud pelaksanaan musda adalah menjalankan amanat angaran dasar (AD) atau anggaran rumah tangga (ART) Majelis Adat Dayak Nasional,” ujarnya. Rangkaian Musda III DAD Kalteng termasuk laporan pertanggungjawaban dari kepengurusan periode 2016-2021. Sekretaris DAD Kalteng Yulindra Dedy dalam laporannya menyampaikan, setelah Musda DAD pada 2016 lalu, pihaknya langsung melaksanakan beberapa kegiatan penting, seperti rapat kerja (raker) maupun rapat koordinasi (rakor).

“DAD Kalteng sudah melaksanakan raker pada 2016 lalu di Palangka Raya, rekomendasi menjadi bahan evaluasi untuk melihat sejauh mana pelaksanaan dan dilakukan analisis terhadap permasalahan yang membuat rekomendasi tersebut tidak maksimal,” katanya saat menyampaikan laporan pertanggungjawaban, kemarin.Diungkapkannya, pada 2019 lalu juga sudah digelar raker yang dilaksanakan di Palangka Raya. Salah satu rekomendasi DAD Kalteng dan DAD kabupaten/kota se-Kalteng adalah sepakat melahirkan program Dayak Bahadat yakni Dayak bergerak untuk hutan adat.“Pada 2019 lalu kami juga melaksanakan rakor pimpinan untuk mengevaluasi sejauh mana program Dayak Bahadat ini berjalan,” sebutnya.Pihaknya juga mendorong percepatan pengesahan raperda pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat Dayak dan raperda kebakaran lahan oleh pemda dan DPRD. Dari dua raperda ini, lanjut Dedy, sudah ditetapkan Perda Pedoman Pembukaan Lahan.“Yang saat ini masih proses yakni perda terkait pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat Dayak Kalteng,” bebernya.

Selain itu, pengurus DAD Kalteng periode 2016-2021 juga telah mendukung Pemprov Kalteng dalam menyosialisasikan Perda Nomor 1 Tahun 2020 dan percepatan pembangunan lainnya, termasuk mendukung Pemprov Kalteng dalam pengelolaan program Food eEstate dan beberapa kegiatan lainnya.“Seluruh program kerja periode 2016-2021 sudah dilaksanakan masing-masing bidang, seperti kegiatan seni budaya dan pariwisata, perekonomian, pendidikan, dan lainnya,” ucap dia.

Sementara itu, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dalam sambutannya, berharap agar Musda III DAD Kalteng bisa sukses terlaksana sesuai tujuan musda, yakni memilih pemimpin yang mampu mengangkat harkat martabat masyarakat Dayak.“Saya berharap pemimpin DAD Kalteng terpilih nanti bisa menaikkan derajat seluruh masyarakat dan menyatukannya tanpa membedakan asal-usul, golongan, maupun agama,” ucapnya. Dalam kesempatan itu, gubernur juga meminta kepada para pengurus DAD, terutama pengurus tingkat kabupaten/kota, agar memanfaatkan sumber daya alam Kalteng untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Dayak.

“Pengurus DAD kabupaten/kota diharapkan bisa bersinergi dengan pemerintah daerah setempat, menyiapkan hutan adat atau sumber alam lainnya untuk masyarakat di daerahnya” ucap Sugianto.Gubernur menambahkan, pihaknya tak ingin melihat sumber daya alam Kalteng dikuasai oleh orang luar dan membuat masyarakat Dayak hanya menjadi penonton tanpa ikut menikmati hasil alam yang ada.Karena itu, gubernur mengajak generasi muda dan masyarakat Kalteng pada umumnya untuk meningkatakan kualitas diri, membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, yang mau berkerja keras membangun diri dan masa depan Kalteng.“Jangan menjadi orang yang suka meminta-minta, tapi jadilah orang yang mau berkerja dan berbuat untuk kebaikan, masa depan, dan harkat martabat kita,” tegas gubernur.

Musda III DAD Kalteng dibuka seara resmi oleh gubernur, ditandai dengan tiga kali pemukulan katambung.Pada akhir acara pembukaan itu, ada penyerahan piagam penghargaan dari pengurus DAD Kalteng kepada para tokoh dan tetua Dayak yang dianggap berjasa untuk masyarakat Dayak.Di antaranya, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, serta ketua umum pertama DAD Kalteng (alm) H Sabran Ahmad yang diwakili oleh putera tertuanya, Budi Tangkasiang, S.H. Selain itu, ada juga nama tokoh Dayak lainnya seperti Rektor UPR Dr. Andrie Elia Embang, mantan rektor UPR Dr. Napa J Awat, wakil rektor UPR Dr Berkat, S.P., M.Si., tokoh Hindu Kaharingan Parada L KDR, Drs. Sather Andin, M.A., Drs. Sion F Ibat, Drs. Sulman Djungan, dan MS Lambung.Piagam penghargaan juga diberikan kepada Danrem 102 /Pjg Brigjen TNI Yudianto Putra Jaya, diserahkan langsung oleh Gubernur H Sugianto Sabran yang didampingi Ketua DAD Kalteng H Agustiar Sabran. (abw/sja/nue/ce/ala)

Exit mobile version