PALANGKA RAYA-Sejak pandemi Covid-19 melanda, minat masyarakat melakukan donor darah mengalami penurunan. Tentunya hal ini memberikan dampak yang cukup besar bagi ketersediaan stok darah seperti di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palangka Raya.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalteng yang juga Sekretaris PMI Kalteng Dra. Hj. Siti Nafsiah M. S.i mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kembali kepedulian antarsesama melalui donor darah. Dengan begitu, stok darah di PMI akan tercukupi, orang yang membutuhkan darah pun akan merasa sangat terbantu.
“Karena setetes dari darah kita, merupakan kehidupan bagi yang lain. Dengan donor darah, kita sehat dan yang lain mendapatkan kehidupannya,” ucap Hj Siti Nafsiah kepada Kalteng Pos, Kamis (10/6).
Legislator yang membidangi kesejahteraan rakyat (kesra) ini menyampaikan, sampai dengan saat ini, PMI terus berupaya membangkitkan minat masyarakat untuk melakukan donor darah. Baik sosialisasi, imbauan melalui spanduk dan lain sebagainya.
“Pihak PMI sudah berupaya semaksimal mungkin agar minat masyarakat kembali meningkat mendonorkan darahnya. Untuk diketahui, darah yang sudah diterima oleh PMI nantinya akan diperuntukkan bagi pasien yang benar-benar memerlukan, seperti penyakit kanker, thalasemia, hingga penyakit tidak rutin seperti demam berdarah, kecelakaan dan ibu-ibu melahirkan,”jelas Hj Siti Nafsiah.
Selebihnya Wakil Ketua dari Fraksi Partai Golkar DPRD Kalteng ini berharap, masyarakat dapat berperan, membantu saudara/rekan yang membutuhkan darah. Ia juga menyampaikan, agar masyarakat tidak perlu merasa khawatir dengan penularan Covid-19, karena PMI juga menerapkan Prokes dengan ketat di tempatnya.
Untuk masyarakat ketahui sambungnya lagi, PMI menerapkan prosedur rantai tertutup, jika golongan darah yang dibutuhkan kehabisan stok, maka yang membutuhkan darah diminta untuk mencari orang yang bersedia melakukan donor darah. Pendonor inilah nantinya sebagai pengganti dari kantong darah yang diambil dari PMI.
“Setelah selesai melaksanakan tranfusi barulah petugas rumah sakit yang mengambil darah tersebut ke PMI. Pendonor cukup datang ke PMI untuk melakukan tranfusi darah mengganti agar tidak terjadi kekosongan,” tutup Hj Siti Nafsiah. (pra/uni/ko)