Site icon KaltengPos

Melihat Kesiapan Alat dan Personel Polda Kalteng Menghadapi Karhutla

KREATIF: Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo memuji kehadiran sepeda motor patroli yang bisa difungsikan membawa mesin penyedot air. Foto: AGUS PRAMONO/KALTENG POS

Agustus hingga September diprediksi sebagai puncak kemarau. Persiapan demi persiapan dilakukan oleh pihak kepolisian. Salah satunya dengan memastikan peralatan pemadam kebakaran berfungsi secara baik dan mengasah kemampuan personel di lapangan.

EMANUEL-ANISA-AGUS JAYA, Palangka Raya

RAUT wajah tegang tampak di dalam barisan. Para personel menghadap dan memegang sarana dan prasarana (sarpras) yang dikuasai. Mereka bersiap didatangi Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo turun dari mimbar usai memberikan sambutan.Seperti biasa, orang nomor satu di Polda Kalteng ini melihat langsung kesigapan personel dalam menggunakan sarpras. Apel pengecekan pasukan dalam rangka menanggulangi karhutla ini tak bukanlah seremonial belaka. Kapolda tak ingin sarpras hanya dipamerkan.

Tak ingin anggotanya berpura-pura bisa.Sehari sebelumnya, dalam giat yang sama, kapolda uring-uringan. Bagaimana tidak? Ketika anggota peserta apel disuruh menghidupi mesin penyedot air, malah bahan bakarnya tak ada. Namun, pada kesempatan apel Selasa pagi (10/8), kejadian serupa tidak terulang lagi. Hampir semua peralatan yang dipamerkan bisa difungsikan dengan baik.

Begitu juga para personel, sigap dan cepat dalam bertindak.”Alhamdulillah sarpras secara umum sudah cukup memadai dan ada peningkatan kemampuan dan keterampilan personel, tapi kami akan terus tingkatkan, sehingga saat dibutuhkan sudah siap,” katanya kepada awak media di halaman Kantor Ditsamapta Polda Kalteng.Gelar sarpras dan personel tak hanya dilakukan di Palangka Raya, melainkan serentak dilaksanakan di 14 polres jajaran.

Mantan Karopenmas Divhumas Mabes Polri itu juga memberikan instruksi ketika menyapa para kapolres melalui video converence, agar selalu sigap dan bisa mendeteksi dini potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah masing-masing.

“Kepada seluruh masyarakat diharapkan untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan hutan yang ada. Apabila ada yang melakukan pembukaan lahan secara sengaja dengan membakar, maka akan ditindak tegas,” ungkapnya.

Terpisah, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Palangka Raya Chandra Mukti Wijaya menyebut, dalam satu minggu ke depan masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga deras di wilayah Kalteng. Terutama di wilayah Katingan dan Pulang Pisau.Potensi terjadinya karhutla saat ini kemungkinan terjadi di wilayah Kalimantan bagian selatan seperti Kapuas, Pulang Pisau, Kotawaringin Barat, Katingan, serta sebagian kecil wilayah Murung Raya, dan Barito Utara.

Tiga Kecamatan Rawan Karhutla

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan, ada tiga kecamatan yang dianggap rawan terjadi karhutla. Di antaranya Kecamatan Sebangau, Jekan Raya, dan Kecamatan Bukit Batu.”Untuk di Kecamatan Sebangau, titik rawan berada di Kelurahan Kalampangan, sedangkan titik rawan di Kecamatan Jekan Raya ada di Kelurahan Bukit Tunggal,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (10/8).

Meski tidak terjadi kebakaran level besar, tetapi pada titik-titik ini sering terjadi kebakaran level rendah. “Pada titik-titik rawan ini sering terjadi kebakaran, meski sedikit-sedikit kebakarannya,” tuturnya kepada Kalteng Pos.Dijelaskannya, sebagai langkah antisipasi potensi kebakaran, sudah ada penempatan Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Tim Serbu Api Kelurahan (TSAK).

Harapannya, mereka ini dapat segera turun lapangan apabila terjadi kebakaran. “TSAK dan MPA sudah ada di kelurahan-kelurahan, jika ada kebakaran mereka akan segera turun ke lokasi untuk penanganan,” sebutnya.Emi menambahkan, saat ini cuaca sangat tidak menentu. Bahkan sering turun hujan. Kondisi demikian sangat menguntungkan karena dapat meminimalkan terjadinya kebakaran. “Kami yakin bahwa dengan kondisi alam saat ini yang sering turun hujan ditambah adanya persiapan dari kami, karhutla di Kota Palangka Raya dapat terkendali,” pungkasnya. (ce/ram)

Exit mobile version