PALANGKA RAYA – DPRD Kalteng kembali menerima kunjungan kerja (kunker) dari Komisi II DPRD Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), di gedung DPRD Kalteng, Senin (11/1). Kunjungan wakil rakyat asal provinsi tetangga tersebut disambut hangat oleh Sekretaris Komisi II DPRD Kalteng H Sudarsono, serta anggota dari Komisi I DPRD Kalteng Sinar Kamala.
H Sudarsono menyampaikan, tujuan pihak Komisi II DPRD Kota Banjarmasin melaksanakan kunker yakni konsultasi terkait mekanisme terbaru peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dalam penanganan pesebaran wabah pandemi Covid-19. Ia sampaikan jika masalah pandemi Covid-19 tentunya memberikan dampak yang begitu besar di berbagai sektor, salah satunya penurunan PAD.
“Seperti kita ketahui bersama, pandemi Covid-19 ini telah memberikan dampak negatid yang sangat luas, salah satunya dalam sektor PAD. Bahkan untuk Provinsi Kalteng sendiri tidak dapat dipungkiri, PAD yang sudah ditargetkan sebelumnya hampir tidak tercapai di tahun 2020,” ucapnya.
Politikus dari Partai Golongan Karya (Golkar) Kalteng ini juga mengatakan, sudah menjadi kewajiban DPRD untuk terus mendorong pemerintah daerah dalam rangka peningkatan PAD. Pasalnya, pemerintah merupakan ujung tombak suatu wilayah untuk menggali serta meningkatkan PAD, meski saat ini tengah fokus terhadap penanganan pandemi.
“Sudah menjadi tugas DPRD mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan sektor PAD. Sehingga apa yang kita rasakan di tahun 2020, bisa menjadi pembelajaran bersama agar tidak terulang di tahun 2021. Mengingat harus ada beberapa terobosan bagi pemerintah untuk meningkatkan PAD disela-sela penanganan Pandemi,” terang H Sudarsono.
Terpisah, Wakil Ketua II DPRD Kota Banjarmasin asal Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kalsel, H. Yamin, kepada awak media mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan dampak yang cukup besar diwilayah Banjarmasin. Seperti halnya sektor PAD yang ditargetkan hampir tidak tercapai, DPRD Banjarmasin juga mengalami hal yang sama.
Oleh karena itu, pihaknya bersama jajaran DPRD Kota Banjarmasin mencoba untuk berkonsultasi dan melakukan sharing dalam rangka menggali terobosan baru untuk peningkatan PAD di tengah Pandemi Covid-19 ke DPRD Provinsi Kalteng.
“Tentunya, kami pun sangat merasakan dampak dari pandemi Covid-19, terutama dalam sektor PAD. Bahkan, seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Komisi II DPRD Kalteng sebelumnya, di mana PAD yang sudah ditargetkan hampir tidak tercapai dan kami pun mengalami hal serupa. Kami berharap, melalui kunjungan ini mendapatkan masukan maupun terobosan-terobosan dalam rangka peningkatan PAD ditengah pandemi Covid-19,” ungkap H Yamin.
Di tempat yang sama, wakil ketua I DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Matnor Ali membenarkan sejak adanya Pandemi Covid-19, PAD Kota Banjarmasin mengalami penurunan hingga 15 persen dari total PAD Rp 296 miliar.
“Memang ada penurunan PAD sekitar 15 persen, namun tidak terlalu signifikan, karena sebelumnya penurunan tersebut diimbangi dengan kenaikan PAD sebanyak 20 persen sebelum Pandemi, yaitu sekitar 320 milyar di semester pertama dan saat adanya pandemi turun menjadi 296 milyar,”tutupnya. (pra/uni)