Cerita keluh kesah yang menyiratkan kerinduan peserta didik untuk belajar tatap muka (PTM) di sekolah keluar sebagai pemenang lomba Video Kreatif Palang Merah Indonesia (PMI) Kapuas. Video karya murid SDN-1 Tangirang, Kecamatan Kapuas Hulu itu menyabet juara pertama. Mengalahkan pesaingnya dari berbagai sekolah dari tingkat SD, SMP, hingga SMA.
HUSRIN A LATIF, Kuala Kapuas
“AKU kira virus corona tidak akan masuk ke kampung halamanku yang jauh dari kota, bahkan sinyal dan listrik pun tidak ada. Namun pikiranku terjatuh seketika, ketika ada salah satu orang di kampungku terdeteksi positif virus itu. Sekolahku pun menjadi sepi seperti tak berpenghuni. Keramaian tempatku bermain dan belajar bersama teman-teman seketika sirna.” Demikian penggalan suara Marsa, murid kelas 5 SDN-1 Tangirang selaku salah satu pemeran dalam video kreatif tersebut.
Visual yang ditampilkan memperlihatkan suasana sekolah sebelum pandemi dan saat dilanda pandemi Covid-19. Murid yang menempa ilmu pada sekolah yang beralamat di Jalan Sei Hanyo, Kuala Kurun Km 18 tersebut tak mau tinggal diam. Dalam video yang diperankan oleh Resa Sintia (kelas 2), Revan (kelas 2), serta Marsa dan Sinar (kelas 5), ada aksi nyata yang dilakukan supaya bersama 110 murid lainnya bisa belajar di sekolah lagi.
“Bagaimana aku belajar bisa tanpa tatap muka, sedangkan sinyal (telekomunikasi) saja tidak ada. Tak berbuat apa-apa bukanlah solusi. Jangan hanya berdiam diri teman-teman. Ayo terapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan mari ikut vaksinasi. Prokes dan vaksin adalah salah satu cara agar kita bisa belajar tatap muka lagi,” seru Marsa dan teman-temannya dalam video berdurasi 59 detik tersebut.
Video karya murid SDN-1 Tangirang itu terpilih sebagai juara pertama dalam Lomba Video Kreatif yang digagas PMI Kapuas. Mengalahkan karya-karya peserta lain yang ambil bagian. Mulai dari SD, SMP, hingga SMA di Kabupaten Kapuas. Nama SDN-1 Tangirang pun makin terkenal dan menjadi pusat perhatian. Kalteng Pos berhasil menemukan kontak kepala sekolah SDN-1 Tangirang. Namanya Isnaini, S.Pd.
Isnaini mengaku bangga atas prestasi dicapai anak didiknya. Ia pun menceritakan awal mula sekolah yang dipimpinnya ikut mengirimkan karya dalam Lomba Video Kreatif yang digagas PMI Kapuas.
“Pembuatan video dilakukan selama lima hari, dua hari pengambilan gambar atau video, lalu proses editing selama tiga hari,” terang Isnaini kepada Kalteng Pos via pesan WhatsApp, Selasa (11/1).
Lomba ini, kata Isnaini, diadakan oleh PMI Kapuas dengan mengangkat tema; Yuk Prokes, Yuk Vaksin. SDN 1 Tangirang bersaing dengan sekolah dari luar daerah maupun jenjang pendidikan yang lebih tingggi seperti SMP dan SMA. “Berkat kerja keras semua, akhirnya kami (SDN 1 Tangirang) mampu meraih juara pertama pada lomba itu,” ucapnya.
Konten video tersebut merupakan gagasannya selaku kepala sekolah. Dibantu Yoga Saputra, S.Pd dari SMAN 1 Kapuas Hulu sebagai kamerawan dan editor. “Murid-murid SDN-1 Tangirang dilibatkan sebagai pemeran,” ungkap Isnaini.
Isnaini menceritakan, dalam video tersebut tergambar keluh kesah murid SDN 1 Tangirang di Desa Tangirang, Kecamatan Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas.
“Keluh kesah yang diutarakan anak didik itu karena kesulitan mereka mengikuti anjuran pemerintah untuk pembelajaran daring, karena di desa ini memang tidak ada sinyal telekomunikasi dan listrik. Para guru dituntut untuk memutar otak membuat inovasi pembelajaran. Misalnya, guru mendatangi satu per satu rumah murid, ada juga beberapa cara lain,” kata Isnaini.
Keluh kesah para murid digambarkan secara jelas dalam alur cerita video tersebut. Pada bagian akhir video tersebut, para murid mengajak masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dan ikut program vaksinasi. Juga ada pembagian masker kepada masyarakat.
“Hal ini dilakukan, karena salah satu syarat agar mereka bisa ikut pembelajaran tatap muka yakni masyarakat, guru, dan para murid sudah divaksin dan selalu menerapkan protokol kesehatan,” tutupnya. (*/ce/ala)