PALANGKA RAYA-Banjir terparah dari sebelas kabupaten/kota yang terdampak banjir tahun ini terjadi di Kabupaten Katingan. Untuk itu, pemerintah fokus dalam penanganan bencana banjir di Kabupaten Katingan, menyusul kabupaten/kota lainnya juga mulai disalurkan bantuan.
Belum lama ini gubernur turun lapangan ke lokasi banjir di Katingan dan Kotawaringin Timur (Kotim). Sabtu (11/9) piahaknya kembali datang ke Katingan untuk mengecek lokasi terkini dan melihat kondisi warga, bantuan serta pengungsian.
Dalam kunjungannya itu, gubernur melakukan pengecekan langsung gudang logistik tempat penampungan sementara bantuan bagi masyarakat terdampak banjir di Aula BPKAD Kabupaten Katingan. Gubernur meminta agar dalam penyaluran bantuan, bupati Katingan memantau pendistribusian agar jangan sampai bantuan menumpuk di gudang.
“Saya minta kepada bupati, saat pendistribusian bantuan itu langsung disalurkan, jangan ada barang yang menumpuk di gudang,” katanya di sela-sela pengecekan.
Pihaknya pun tidak menginginkan ada masyarakat terdampak banjir di Katingan maupun di Kalteng secara umum kelaparan. Ia pun menyebut mendegar isu bahwa ada masyarakat terdampak banjir di Katingan hanya makan singkong.
“Isunya di Kabupaten Katingan sampai ada yang makan singkong, ini salah satu alasan kedatangan kami ke sini untuk memastikan bahwa isu itu tidak ada,” tegasnya.
Setelah meninjau gudang logistik bantuan, gubernur selanjutnya menyambangi dapur umum di Desa Banut Kalanaman untuk melihat secara langsung ketersediaan logistik makanan maupun personel lapangan. Gubernur menerima penjelasan bahwa dapur umum di desa Banut Kalanaman tersebut, direncanakan akan berakhir hari ini, hal tersebut melihat kondisi banjir yang mulai surut.
“Saya ingin dapur umum diperpanjang untuk beberapa hari lagi sambil melihat kondisi pasca banjir, jika dapur umum masih sangat dibutuhkan, maka akan diperpanjang lagi,” tegasnya. (abw/ram)