Site icon KaltengPos

Peduli Sesama, Bantu Korban Banjir di Katingan

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dan Anggota DPR RI H Agustiar Sabran menemui warga Katingan yang terdampak banjir.

PALANGKA RAYA-Bencana banjir yang melanda Kabupaten Katingan dua pekan terakhir menjadi perhatian serius semua pihak. Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dan Anggota DPR RI Dapil Kalteng H Agustiar Sabran memiliki jiwa sosial yang tinggi terhadap masyarakat, terutama saat mengalami bencana seperti banjir yang sedang terjadi saat ini di sejumlah wilayah Kalteng. Keduanya menemui langsung masyarakat yang terdampak serta memberikan bantuan sembako hingga uang tunai dari kantong pribadi.  

“Kemarin saya bersama Gubernur H Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H Edy Pratowo serta unsur forkompimda mendistribusikan secara langsung bantuan sembako ke Desa Petak Bahandang, Desa Asem Kumbang, dan ke Kecamatan Kamipang,” kata H Agustiar Sabran kepada Kalteng Pos, Minggu (12/9).

Politikus PDIP itu juga meninjau dapur umum yang diperuntukkan bagj masyarakat di wilayah Kecamatan Kereng Pangi dan sekitarnya. Selain penyerahan secara simbolis kepada perangkat Kecamatan Kamipang, pendistribusian bantuan juga dilakukan secara dari rumah ke rumah (door to door).

“Tujuannya adalah untuk memastikan bantuan diterima langsung oleh warga yang terdampak bencana banjir,” tutur pria yang juga menjabat Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng.

Hal itu, lanjut Agustiar, merupakan cerminan dari falsafah huma betang. Harus saling bahu-membahu dan bergotong royong membantu sesama tanpa memandang perbedaan. Sebagai wakil rakyat, Agustiar juga mengharapkan perhatian dari pemerintah untuk mahasiswa dan yatim piatu yang terdampak bencana di tanah air. Termasuk di Provinsi Kalteng yang saat ini tengah dilanda bencana banjir.

“Para mahasiswa perlu diberi perhatian dan perlindungan, karena merekalah generasi masa depan bangsa. Sementara anak yatim piatu juga kurang beruntung karena orang tua meninggal dan mereka harus berjuang sendiri dalam setiap kondisi,” tambahnya.

Situasi pandemi Covid-19 saat ini telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai situasi bencana nonalam. Ditambah lagi dengan bencana alam lain yang terjadi, tentu akan menambah beban buat mereka.

“Pemerintah tentunya harus menjamin hak-hak anak, termasuk yang terdampak bencana alam dan wabah Covid-19, agar keperluan dan kebutuhan mereka dapat terpenuhi, terutama kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, dan perlakuan,” ujarnya.

Termasuk pemenuhan kebutuhan khusus bagi anak penyandang cacat dan anak yang mengalami gangguan psikososial. Selain menyediakan bantuan materi, pemerintah juga harus menyediakan bantuan terkait perkembangan anak. Aspek psikososial berpengaruh penting bagi masa depan anak korban pandemi dan bencana alam.

Pemerintah diharapkan segera menyelesaikan pendataan secara nasional bagi anak yatim baru ditinggal meninggal orang tua akibat Covid-19. Perlu ada target waktu penyelesaian pendataan, sehingga bantuan dan jaminan sosial bisa segera diberikan.

Meski sudah menjadi kewajiban negara untuk menjamin anak-anak yatim serta kepedulian dan partisipasi berbagai elemen masyarakat dengan berbagai profesi dan latar belakang, peran serta organisasi kemasyarakat yang bergerak dalam bidang sosial, dan lain sebagainya, tapi juga sangat diharapkan untuk memberikan berbagai bantuan.

“Dalam masa sulit akibat krisis ekonomi dan krisis kesehatan ini, marilah kita berkolaborasi, bersinergi, dan bergotong royong dalam semangat huma betang untuk membantu meringankan beban anak-anak yang kurang beruntung karena kehilangan orang tua,” harapnya.

Agustiar sedang menyiapkan skema untuk rencana penyaluran bantuan kepada para korban bencana, termasuk banjir yang melanda Bumi Tambun Bungai saat ini, dengan tetap memperhatikan skala prioritas dan kondisi yang terjadi.

“Kami tentu mengapresiasi upaya penanganan yang tengah dilakukan pemerintah daerah tingkat provinsi maupun kabupaten/kota guna membantu masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.

“Kami harap tak ada upaya mencari kambing hitam atas setiap bencana yang terjadi, tapi mencari solusi yang dibutuhkan untuk kepentingan masyarakat. Perlu memetakan permasalahan yang terjadi di daerah sehingga dapat meminimalkan potensi bencana ke depan,” tambahnya.

Sementara itu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalteng bersama seluruh Badan Otonom (Banom) NU menyalurkan bantuan bagi korban banjir di Kabupaten Katingan. Bantuan berupa bahan kebutuhan pokok (bapok) tersebut merupakan sumbangan organisasi NU dan sumbangan pribadi nahdiyin. Bantuan dilepas secara langsung oleh Rois Suryah PWNU Kalteng KH Chairudin Halim bersama Ketua PWNU Kalteng HM Wahyudie F Dirun dan perwakilan Banom NU, Minggu (12/9).

Rois Suryah PWNU Kalteng KH Chairudin Halim dan Ketua PWNU Kalteng HM Wahyudie F Dirun bersama pengurus NU Kalteng dan Banom NU menyalurkan bantuan.

“Alhamdulillah warga NU, terutama pengurus dan banom tingkat provinsi berhasil menggalang donasi untuk membantu warga yang terdampak banjir di Kabupaten Katingan,” kata Ketua PWNU Kalteng HM Wahyudie F Dirun.

Dia mengatakan, donasi yang dikumpulkan selama dua hari (10-11 September) dari pengurus PWNU Kalteng dan Banom NU sekitar Rp21.850.000. Uang yang terkumpul itu digunakan untuk membeli bahan kebutuhan pokok sesuai kebutuhan masyarakat berdasarkan hasil koordinasi dengan PCNU Katingan. 

“Dan hari ini, Minggu (12/9) langsung kami salurkan ke PCNU Katingan. Nanti PCNU Katingan yang selanjutnya menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir,” ucapnya, kemarin.

PWNU Kalteng juga berkoordinasi dengan PCNU di kabupaten lain yang juga mengalami bencana banjir. Dan seluruh PCNU beserta Banom NU juga telah bergerak untuk membantu masyarakat terdampak banjir di daerah-daerah itu.

“Kami juga mengajak masyarakat yang mempunyai rezeki lebih, terutama nahdiyin (warga NU) agar dapat membantu masyarakat yang terdampak banjir. Mari kita bergotong royong mengatasi berbagai persoalan bencana yang terjadi di Kalteng. Semoga ini menjadi berkah bagi kita dan Kalteng makin BERKAH ke depan,” ujarnya.

Wahyudie berharap agar masyarakat Kalteng menjadikan bencana yang dialami saat ini sebagai pelajaran hidup dan diambil hikmahnya. “Kami juga berharap agar bencana di Kalteng segera berakhir dan masyarakat yang terdampak diberikan kesabaran,” tutup Wahyudie. (nue/arj/ce/ala)

Exit mobile version