MUARA TEWEH – DPRD Barito Utara (Batara) melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan manajemen PT Pada Idi, Pelaksana Tugas Disnakertrans Koperasi dan UMKM, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, Camat Lahei Barat, Kades Luwe Hulu, Luwe Hilir dan Desa Muara Inu.
Wakil Ketua I DPRD, Parmana Setiawan ST menyebutkan, perlu peningkatan koordinasi antara perusahaan dengan perangkat desa baik mengenai CSR maupun perekrutan karyawan melalui rapat-rapat desa.
“DPRD meminta perusahaan memberikan laporan realisasi CSR dan data karyawan. Kemudian melaporkan setiap penerimaan tenaga kerja pada Disnakertranskop dan UKM Batara sesuai keputusan Presiden Nomor 04 tahun 1980 tentang wajib lapor lowongan pekerjaan,” kata Parmana Setiawan saat membaca kesimpulan RDP di Aula gedung dewan setempat, Selasa (13/10).
Selanjutnya, Dinas Lingkungan hidup dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu merekomendasikan agar perusahaan segera melengkapi dan menyelesaikan proses perizinan sebagaimana temuan atas hasil pengawasan yang telah dilakukan DLH.
Kemudian, disebutkan pula agar segera dibangun setling pond di Jety PT. Pada Idi, dan untuk Sungai Hiang yang diharapkan perusahaan mengupayakan untuk normalisasi sungai agar bisa dimanfaatkan masyarakat setempat.
“Selain itu, agar perusahaan melakukan pembinaan, pendidikan, dan pelatihan (training center) terhadap warga desa binaan,” ungkap Parmana mengakhiri pembacaan kesimpulan RDP.
Sementara itu, Manajemen PT. Pada Idi menyatakan, kesiapan melaksanakan apa yang direkomendasikan DPRD pada kesimpulan RDP tersebut.
Hal itu disampaikan CDER Head PT Pada Idi, Novrizal M Arifin usai mengikuti RDP.
Pihaknya selama ini sudah berkoordinasi dengan aparat desa terkait CSR maupun penerimaan karyawan, hanya mungkin ke depan koordinasi tersebut perlu lebih ditingkatkan. Sebab dalam mekanisme program yang dijalankan perusahaan semua mengacu pada blueprint.
“Sementara terkait perizinan yang tadi sempat dibahas, kami sudah mengajukan dan melengkapi persyaratan ke Dinas Perizinan, semoga dalam waktu dekat sudah bisa keluar,” ungkap Novrizal didampingi Hepi salah satu karyawan PT Pada Idi.
Lebih lanjut dijelaskan Novrizal, menyangkut Setling Pond di Jety Pada Idi, sebetulnya sudah ada, tapi karena banyaknya material tanah dan lumpur yang terbawa air hujan dan menumpuk disitu, sehingga fungsi Setling Pond tersebut tidak berfungsi maksimal.
“Untuk itu Setling Pond, akan segera kami benahi dan perbaiki. Intinya kami siap melaksanakan apa yang direkomendasikan melalui rapat tadi,” tutup Novrizal. (her)