PALANGKA RAYA-PT Pamapersada Nusantara bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Astra–Michael D Ruslim (YPAMDR) kembali mengadakan pelatihan untuk para guru di area operasional Pama MCIP (Pama Asmi, Pama SMMS & Pama TOPB), belum lama ini. Pelatihan ini dalam rangka meningkatkan kreativitas para guru. Kegiatan serupa juga pernah dilaksanakan tahun 2021.
Pelatihan kali ini dengan materi “Pembuatan Alat Peraga Inovatif” diadakan pada tanggal 3-11 Februari 2022. Ada 92 peserta yang merupakan guru perwakilan dari 14 sekolah. Mereka berasal dari SDN 1 Barunang, SDN 2 Barunang, SDS Pendarawah, SDS Sakakarangan, SDN 1 Batapah, SDN 1 Buhut, SDN 1 Buhut Jaya, SDN 1 Paring Lahung, SDN 2 Paring Lahung, SDN 1 Lemo 1, SDN 3 Lemo 1, SDN 1 Lemo 2, SDN 2 Lemo 2, SMPN 3 Kapuas Tengah Satu Atap, SMPN 4 Kapuas Tengah, SMPN 5 Timpah Satu Atap, SMPN 4 Muara Teweh, SMPS PGRI Paring Lahung dan SMAS PGRI Tumpung Laung.
Pelatihan guru ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pamapersada Nusantara dalam bidang pendidikan. Perwakilan PT Pama Asmi, CSR Officer, Muhaemin, mengharapkan dengan adanya pelatihan ini bisa membantu meningkatkan kualitas dalam pemberian pendidikan kepada murid.
”Melalui program pelatihan ini, Pama MCIP ingin untuk selalu memberikan yang terbaik untuk masyarakat sekitar, termasuk juga dalam bidang pendidikan. Semoga dengan dilaksanakannya pelatihan ini bisa membantu meningkatkan kualitas pendidikan untuk masyarakat sekitar,” kata Achmad Ibnu Hasan, CSR Deptermen Head Pama SMMS sekaligus Kordinator CSR Pama MCIP saat menghadiri kegiatan tersebut.
Sementara itu Kepala Sekolah SDN 1 Barunang, I Made Reca yang juga ikut serta dalam pelatihan tersebut menyambut baik program CSR dari Pama tersebut dan menyampaikan terima kasih banyak atas peran nyata perusahaan dalam bidang pendidikan untuk masyarakat sekitar.
“Saya mewakili seluruh guru yang hadir dalam kegiatan pelatihan ini mengucapkan terimakasih banyak dan kami sangat mengapresiasi program dari CSR Pama ini. Semoga program pelatihan ini bisa menjadi alternative untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah sekitar operasional perusahaan Pama,” ucap Made.
“Pelatihan pembuatan alat peraga inovatif ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para guru sehingga mampu membuat media pembelajaran (alat peraga) dengan memanfaatkan bahan – bahan sekitar,” kata Renti Rosmalis, salah satu pemberi materi dari Ivy Education Services.
“Media pembelajaran dibuat berdasarkan modalitas belajar yang dimiliki siswa, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami ilmu atau pelajaran yang diberikan oleh guru,” kata Ivy. (sos/sma/b10)