PALANGKA RAYA-Penularan Covid-19 di Kalteng masih belum terkendali. Yang terpapar tidak hanya kalangan lansia dan dewasa saja, tapi juga anak-anak. Salah satunya adalah bayi laki-laki berusia delapan bulan yang mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya, kemarin pagi (14/7) karena terpapar Covid-19.
Bayi yang belum genap setahun itu dirujuk dari salah satu rumah sakit di Kota Palangka Raya menuju RSDS sekitar pukul 05.00 WIB. Bayi tersebut mengalami batuk, bersin, dan demam tinggi sebagaimana gejala Covid-19. Setelah dilakukan tes, bayi malang ini dipastikan positif terpapar Covid-19. Belum diketahui dari mana sumber penularan virus mematikan ini.
Mengetahui hasil tes positif Covid-19, tim medis langsung mengambil tindakan dengan perawatan standar pasien Covid-19. Namun, kurang dari empat jam berada di RSDS, bayi laki-laki tersebut akhirnya mengembuskan napas terakhirnya. Dinyatakan meninggal dunia pada pukul 08.00 WIB.
Orang tua dari bayi laki-laki tersebut tak bisa menyembunyikan kesedihan karena kehilangan buah hati. Ayah dari bayi malang tersebut sempat tak percaya bahwa anaknya terpapar Covid-19.
“Saya terkejut saat dapat kabar hasil tes anak saya, tapi saya hanya bisa pasrah, saat itu diberi pengertian oleh dokter bahwa anak kedua saya harus dimakamkan secara protokol Covid-19, ya hanya bisa pasrah dan setuju saja,” kata pria 37 tahun itu dengan terbata-bata sembari menitikkan air mata. Sang ayah mengaku tak menyangka anak keduanya akan pergi begitu cepat meninggalkan mereka.
Sementara itu, Kasi Humas RSDS Doris Sylvanus Cipta Yanatama yang turut memantau kesibukan petugas pemulasaraan jenazah di Ruang Kamboja mengatakan, saat ini jumlah pasien yang dirawat di RSDS Doris Sylvanus meningkat. Lonjakan ini diiringi juga dengan meningkatnya kasus kematian pasien positif Covid-19. Bahkan dalam kurun waktu 10 hari, rata-rata per harinya pihak RSDS memakamkan 4-6 pasien positif yang meninggal dunia. Termasuk bayi berusia delapan bulan ini.
“Yang meninggal hari ini (Rabu (14/7) ada satu pasien bayi berumur delapan bulan, berdasarkan hasil tes saat bayi tersebut dirujuk ke sini (RSDS, red), memang terkonfirmasi positif COVID 19,” ungkap Cipta Yanatama.
Dikatakan cipta, saat ini kematian karena Covid-19 tak hanya dari kalangan lansia, tapi juga banyak dari pasien berusia produktif.
“Terakhir data yang kami terima, kasus kematian akibat virus ini di rentang usianya 20-40 tahun, meningkatnya angka kematian ini juga berdampak kepada petugas dalam tim pemulasaraan. Mereka sempat kewalahan dengan makin naiknya angka kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19,” pungkasnya. (ena/ce/ala)