PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah mengingatkan semua pihak untuk membantu percepatan vaksinasi Covid-19, baik bagi masyarakat umum, lanjut usia (lansia) dan juga khusus untuk para pelajar di wilayah Kalteng.
Khusus untuk vaksinasi bagi para pelajar itu sangat penting. Karena selain untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, juga untuk mendukung pembelajaran tatap muka (PTM) di Bumi Tambun Bungai.
Vaksinasi bagi anak usia 12-17 tahun itu, tidak hanya bermanfaat untuk mencegah penularan corona dan mengurangi angka kematian, namun untuk percepatan program PTM di wilayah Kalteng yang sempat terhenti satu setengah tahun lebih sejak Maret 2020.
Sebelumnya, sudah ada pencanangan untuk vaksinasi untuk kelompok pelajar, sebagai upaya percepatan vaksinasi yang masuk dalam program vaksinasi tahap 3 bagi masyarakat rentan serta masyarakat umum lainnya. Target atau sasaran penerima vaksin pelajar ini adalah anak umur 12-17 di tingkat SMP dan SMA sederajat.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti TNI dan Polri, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya serta pihak lainnya melaksanakan vaksinasi untuk masyarakat, termasuk kepada para pelajar usia SMP dan SMA.
Menurut Suyuti, vaksinasi kepada pelajar yang sudah dilakukan di wilayah Kalteng selama ini, merupakan hasil kerja sama TNI, Polri dan Dinas Pendidikan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya serta pihak sekolah. Hal ini dilakukan untuk mempercepat vaksinasi bagi pelajar, juga untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka nantinya.
“itu kerja sama TNI-Polri dengan pihak sekolah, kalau kami Dinas Kesehatan mendorong kerja sama-kerja sama seperti ini, sehingga bisa mempercepat cakupan vaksinasi pada segmen-segmen khusus seperti anak-anak sekolah, untuk membantu pencapaian vaksinasi untuk kabupaten/kota maupun tingkat provinsi,” kata Suyuti kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Suyuti menambahkan, bahwa target vaksinasi untuk kelompok pelajar di Kalteng usia 12-17 tahun masih rendah. Namun pihaknya akan terus berusaha agar serapan vaksinasi kelompok khusus itu bisa lebih maksimal lagi. (ens)